Beberapa Opini Film Indonesia yang Enggak Selalu Benar!

Beranda

...

Film Indonesia
Beberapa Opini Film Indonesia yang Enggak Selalu Benar!

sekkar

25-03-2018 10:31

Beberapa Opini Film Indonesia yang Enggak Selalu Benar!

Film merupakan salah satu hiburan untuk berbagai kalangan dan berbagai usia. Film bisa di dapatkan di mana saja, bisa menonton di TV, di internet, atau di bioskop.

Film pun bisa menjadi salah satu cara melampiaskan emosi. Seperti disaat menonton film drama yang bikin sedih dan ikut menangis karena terbawa alur ceritanya terkadang ikut terpancing keluar juga uneg-uneg di hati yang susah dikeluarin. Film komedi pun bisa mengembalikan mood yang asalnya badmood menjadi lebih baik setelah 2-3 jam fokus mengikuti alur cerita dan ikut tertawa karena kekocakan cerita di dalamnya.

Beberapa Opini Film Indonesia yang Enggak Selalu Benar!

Terkadang gara-gara nonton film, kita sebagai penonton jadi terkotak-kotakan dalam sebuah stigma pandangan dari orang di sekitar kita.

Quote:

dagelan.co

Berikut neng bahas stigma masyarakat terhadap beberapa film yang tidak selalu benar!

Beberapa Opini Film Indonesia yang Enggak Selalu Benar!

Quote:

Nonton yang 21+, Halaah, Demen Nonton yang Adegan “Begituan” nya!

Quote:

gambar "Satu Hari Nanti" (beritagar.id)

Quote:

Kenapa sih harus yang 21+ boleh nonton? Karena film ini ditujukan untuk yang sudah dewasa, tetapi dewasa di sini bukan secara usia saja. Namun, dewasa secara mental dan pola pikir untuk menonton dan memahami alur ceritanya.

Salah satu contohnya film “Satu Hari Nanti”. Apakah film dengan banyak adegan baik itu dinilai dewasa? Halaahh, film Snow White karya Disney itu kan putri saljunya di cium pangeran juga kaaan, dan tetep aja film itu buat anak-anak emoticon-Hammer (S)

Alur cerita dalam sebuah film, dan konflik di dalamnya ditujukan untuk orang dewasa yang membuat film ini untuk dewasa. Udah nonton berjam-jam tapi enggak ditonton sama yang masih remaja belum cukup umur dirasa tidak tepat sasaran karena pesan yang ada dalam cerita di film tersebut menjadi tidak sampai.

Quote:

Nonton Film yang Tokohnya Bercadar, Berkisah Poligami. Pasti yang Nontonnya Cewek-cewek Religius Garis Keras!

Quote:

gambar "Ayat-ayat Cinta 2" (geotimes.co.id)

Quote:

Yang paling baru film “Ayat-ayat Cinta 2” mengisahkan poligami (lagi) memang benar begitu mudah diterima oleh kaum hawa. Walaupun sebagian besar penontonnya wanita yang berpenampilan religius. Tetapi, jangan disamaratakan semua penonton nya sama.

Bisa jadi, film serupa ini hanya akal-akalan orang perfileman supaya laku dan menyasar pasar kategori tersebut. Namun, film dibuat dengan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang tidak sebentar. Orang film, pasti enggak akan membuatnya dengan sia-sia jika hanya mau jual “sisi agama”.
Untuk saat ini, film yang begitu biasanya menggunakan latar di luar negeri. Film seperti ini menurut TS bisa membuka pikiran dan wawasan mengenai keberagaman beragama di Negara lain. Selain itu, film ini menyisipkan sedikitnya unsur-unsur keagamaan juga.

Quote:

Udah Gede Nonton Kartun, Kekanak-kanakan Banget!

Quote:

gambar "Si Juki The Movie : Panitia Hari Kiamat" (bioskop2-1.com)

Quote:

Film kartun terbaru karya Indonesia seperti “Si Juki The Movie” kesannya kartun konyol ini cuman buat bocah. Memang benar, sasaran pasar film kartun untuk anak-anak. Tetapi, anak-anak apalagi masih bocah enggak mungkin sendirian ke bioskop. Malahan, orang serumah ikut nonton juga. Ada ayah, ibu, kakak juga ikut ke bioskop buat nenemin si adek nonton.

Orang film, pasti udah mikirin sejauh ini supaya penonton enggak bosan berjam-jam di bioskop. Kisahnya dibuat enggak alot untuk ditonton orang dewasa.

Buktinyaa… si Juki sukses membuat banyak penonton dari beragam usia menikmatinya.

Hmmm.. Itu sih yang diatas menurut TS saja. Bagaimana menurut gansis sendiri?

:nulisah