Inilah Kurikulum Kampus Masa Depan dan Skill yang Diperlukan di Dunia Kerja
TS
adelioakins
Inilah Kurikulum Kampus Masa Depan dan Skill yang Diperlukan di Dunia Kerja
"WELCOME"
Tidak ada yang memungkiri bahwa hari ini dunia semakin kompetitif, dengan semakin banyak peluang, kesempatan dan karir yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan. Tapi jangan dikira, Salah-salahnya bila kita tidak bisa mengikuti perkembangan dan trend zaman, kita akan di gilas oleh roda kehidupan (gaya amat bahasanya, haha). So, tidak ada salah dan kelirunya bila kita meningkatkan kemampuan dan skill kita, bukan karena kita ingin diterima kerja (sekedar itu saja), tetapi karena peningkatan skill pribadi juga menunjukan bahwa kita senantiasa berkembang dan tumbuh. Untuk itulah kita hidup.
Nah, setelah say abaca-baca dari berbagai sumber dan artikel, saya akan paparkan berikut tentang apa saja kemampuan yang perlu kita bold-kan dan prioritaskan. Beberapa data dan gambar diambil dari berbagai sumber seperti data survei LinkedIn, omongan dedengkot bisnisman, dari surat kabar dan beberapa dari blog orang juga. Katanya, Salah satu penyebab banyaknya pengangguran berpendidikan, adalah kurangnya skill. Yup, lulusan kuliah dianggap nggak punya kemampuan yang dibutuhkan di dunia kerja. Perusahaan pun jadi “malas” mempekerjakan fresh graduate.Ini sebetulnya agak dilematis, karena masa iya begitu. Seperti tidak ada link and match antara kampus dan perusahaan atau industry. Perusahaan atau industri memang bukan satu-satunya tujuan adanya kampus, dan mahasiswa pun yang kuliah belum tentu semuanya ingin bekerja, mungkin ada yang ingin jadi peneliti, pengajar, wirausaha, dlsb. Tapi, kenyataan bahwa perusahaan ternyata agak “malas” mempekerjakan freshgraduate karena alasan kekurangan dalam hal soft dan hard skill ini perlu dipertanyakan. Berkaitan dengan skill ini, menurut Bill Coplin (doi adalah ahli dan pengamat industri kerja sekaligus penulis), perusahaan memandang IPK menunjukkan basic intelegence dan kesungguhan seorang calon pegawai dalam menuntut ilmu. Tapi BUKAN ITU yang dicari dan dibutuhkan perusahaan. Untuk lebih tahu pikiran doi, lebih baik agan baca bukunya langsung ya. (Judul bukunya : 10 Things Employers Want You to Learn in College). Skill-skill itu nantinya tentu saja agar karir kita sukses. Dan Karir yang sukses adalah karir yang berhasil mencapai puncaknya. Untuk menggapai kesuksesan tersebut tentu tidak mudah. Perlu perjuangan khusus untuk bisa menaikkan level kinerja kita dalam mencapai karir yang sukses. Hal yang harus ditingkatkan untuk bisa menggapai kesusksesan dalam karir ini salah satunya adalah skill yang dimiliki. Skill ini disesuaikan dengan permintaan perusahaan, dengan tujuan pencapaian tujuan perusahaan tertentu, dan menjadi nilai tambah tersendiri bagi orang yang memilikinya, agan mau kan jadi orang yang bernilai?
Quote:
Spoiler for "Kurikulum Kampus untuk Masa Depan":
Kurikulum Kampus untuk Masa Depan :
Nah, Karena tantangan dan zaman yang berbeda, maka beberapa kampus dalam negeri juga mulai berbenah dan mulai mempersiapkan kurikulum apa saja yang diperlukan untuk menyongsong masa depan, salahsatunya adalah kampus teknik di Bandung, kampus itutelah menyiapkan diri untuk menghadapi era teknologi digital 2025-2030.
Prof Dr Ir Kadarsyah Suryadi DEA, Rektor ITB mengatakan, pertemuan Europe Rektor Meeting tahun 2017 lalu memprediksi ada 60 persen lapangan kerja yang tidak ada hari ini. Hal ini mirip dengan lima tahun lalu dengan adanya gojek yang mereka tidak tahu bakal ada. Sementara prediksi tahun 2030 kata Rektor adalah 50 persen lapangan kerja didominasi oleh komputer. Selanjutnya makin kesana perkermbangan dan perubahan akan semakin cepat. Kurikulum yang digagas dan dipersiapkan tersebut intinya berisi 4 kemampuan fundamental agar bisa bersaing di era internet dan computer cem sekarang dan beberapa tahun kedepan. Berikut kurikulum tersebut :
Spoiler for "Yang Pertama adalah :":
Pertama, kata Rektor adalah mahasiswa harus menguasai coding dan programming. Karena ketika mereka nanti membuat produk untuk jualan, mereka juga harus memiliki kemampuan membuat website.
Coding dan Programming ;
Akhir-akhir ini banyak sekali perusahaan yang mencari keahlian para Programmer, mulai dari perusahaan startup yang baru terbentuk hingga korporasi besar. Jenis pekerjaannya pun beragam, seperti Web Developer, Application Developer, UI/UX Designer, dan lain sebagainya. Masing-masing pekerjaan tersebut membutuhkan keahlian dan pengetahuan khusus yang harus dikuasai oleh seorang Programmer.
Kemampuan coding dan programming ini sangat perlu untuk kemampuan di kurikulum yang kedua, yaitu analisis Data.
Spoiler for "Yang kedua :":
Kedua kata Rektor, mahasiswa harus memiliki kemampuan data analitik. Karena sekarang muncul big data. Sehingga bila tidak memiliki kemampuan tersebut, mereka akan kerepotan. “Untuk program studi dan level tertentu, mahasiswa harus mempunyai kemampuan artifisial intelijen, misal aplikasi waze, itu kan didalamnya program artifisal intelejen yakni si software berpikir sendiri untuk membantu kita. Ke depan ini yang lebih dibutuhkan,” ungkap Rektor.
Data analysist :
Analisis data ini sangat dibutuhkan perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan sebagai acuan langkah yang perlu perusahaan pilih dalam pengambilan keputusan. skill ini juga banyak dicari bahkan bisa menjadi syarat utama untuk bidang pekerjaan tertentu. Biasanya seorang yang dapat melakukan Analisis data dengan baik adalah orang yang memiliki pemikiran yang kritis dan dapat berhitung cepat.
“Untuk program studi dan level tertentu, mahasiswa harus mempunyai kemampuan artifisial intelijen, misal aplikasi waze, itu kan didalamnya program artifisal intelejen yakni si software berpikir sendiri untuk membantu kita. Ke depan ini yang lebih dibutuhkan,” ungkap Rektor.
Keempat yang tak kalah penting adalah softskill fleksibility dan sistem sustainability. Artinya siapapun lulusannya, ke depan harus bisa dan memiliki kemampuan adaptasi terhadap perubahan termasuk di tahun 2025.
Namun menurutnya, empat hal tersebut belum tentu meninggalkan yang lain. Orang tetap perlu makan dan minum, perlu sehat, dan perlu energi. “Maka perkuatlah di bidang studi masing-masing. Seperti prodi pangan harus kuat di pangan, pertanian harus kuat pertanian,” tambah Rektor.
Sementara beberapa Skills menurut dedengkot perusahaan :
Quote:
Spoiler for "Soft skills :":
kandidat dengan hard skills yang luar biasa membutuhkan soft skill untuk menonjol dan berhasil sebagai pemimpin. Bahkan, 57% pemimpin mengatakan soft skill lebih penting daripada hard skills — bahkan para pemimpin dari perusahaan teknologi menyetujui hal itu, seperti Sheryl Sandberg dari facebook dan Eric Schmidt dari Google. Linkedin mensurvei 2.000 pemimpin bisnis dan bertanya kepada soft skill mana yang paling mereka sukai untuk melihat karyawan mereka belajar. Inilah yang mereka katakan:
Ke 4 soft skill yang paling dibutuhkan itu adalah :
1.Kepemimpinan 2.Komunikasi 3.Kolaborasi 4.Manajemen waktu
Berikut adalah soft skill yang paling penting menurut beberapa eksekutif puncak :
Quote:
Spoiler for "Kata Bung Erict Schmidt dari Google :":
Google mencari kandidat dengan kegigihan dan keingintahuan tinggi. Google terkenal dengan teka-teki keras dan tes perekrutannya, tetapi mantan CEO Eric Schmidt percaya bahwa kegigihan dan keingintahuan adalah soft skills terpenting yang harus dimiliki seorang kandidat.
Eric benar bahwa hasil penelitian telah menunjukkan faktor utama kesuksesan, termasuk berpikir kreatif, dan tidak mudah menyerah.
"Ketekunan adalah salah satu kekuatan terpenting dalam kesuksesan dan kebahagiaan," kata Grant. Dia menyebutkan banyak seniman yang menepis penolakan awal dan maju dengan ide-ide mereka. "Jika mereka berhenti, Harry Potter, Disney, dan The Beatles tidak akan ada."
Bagi Eric, kegigihan adalah yang paling diperlukan ketika dipadukan dengan keingintahuan yang tulus tentang dunia dan cara kerja sesuatu. "Kombinasi ketekunan dan rasa ingin tahu adalah prediktor yang sangat baik dari keberhasilan karyawan," kata Eric.
Quote:
Spoiler for "Kata Becca Brown, Pendiri Solemates :":
Ia menghargai komunikasi dan kepandaian di atas segalanya.
"Saya mewawancarai di mana saja dari 20 hingga 30 kandidat pekerjaan per tahun," kata Becca. "Dan ini adalah satu-satunya ciri yang saya cari dalam setiap kandidat: Keterampilan komunikasi yang kuat."
Bagi Becca, kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas adalah fondasi kesuksesan, di Goldman Sachs atau di perusahaannya sendiri. Keterampilan komunikasi juga mendukung soft skill kunci lain untuk karyawan Goldman Sachs — yaitu kecerdikan — yang didefinisikan Becca sebagai kemampuan untuk menjawab pertanyaan, atau berkomitmen untuk menemukan jawabannya dengan cepat.
"Salah satu prinsip budaya di Goldman adalah akal, dan mengkomunikasikan sumber daya itu kepada orang lain," kata Becca.
Quote:
Spoiler for "Kata Marcus Lemonis :":
Ia mencari calon pekerja yang tahu bagaimana menyingkirkan egonya. Marcus menolak kandidat yang terlalu fokus pada kesuksesan mereka sendiri. Sebaliknya, ia percaya bahwa pemain terbaik adalah pemain tim yang membuat kesuksesan semua orang di sekitar mereka menjadi prioritas utama.
"Kebanyakan orang berpikir [bisnis] adalah perlombaan dimana mereka harus menang," kata Marcus. "Benar-benar tidak ada pemenang atau pecundang. Ini tentang perusahaan yang menang."
Pendekatan Marcus berasal dari keyakinannya yang kuat bahwa tim bekerja lebih efektif daripada individu. Akibatnya, ia lebih suka mempekerjakan kandidat yang tahu cara menyisihkan ego mereka sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan. "[Karyawan egois] sedang mengatur perusahaan untuk kegagalan," kata Marcus. "Mereka menyiapkan diri untuk kegagalan dan mereka berpotensi akan membuat keputusan yang akan berdampak pada orang lain."
Menurut LinkedIn Soft skills yang diperlukan itu adalah :
Quote:
Spoiler for "Di kolom komentar :":
Karena berhubung ada banyak, sekitar 25 soft skill sekaligus link untuk course yang ditawarkan oleh Linkedin, ane simpan di komentar yaak. Hehe