- Beranda
- Berita Luar Negeri
Walah, Bendera Malaysia Dituding Sebagai Lambang ISIS
...
TS
blizzard000
Walah, Bendera Malaysia Dituding Sebagai Lambang ISIS
Walah, Bendera Malaysia Dituding Sebagai Lambang ISIS
Jumat, 23 Maret 2018 00:16 WIB
Bendera Malaysia.
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah peristiwa yang terjadi di Kansas, Amerika Serikat ini mungkin terdengar konyol, tapi nyata terjadi.
Gara-gara satu kesalahpahaman, sekelompok warga Kansas melaporkan bendera Malaysia ke polisi setempat.
Para warga itu mungkin selama hidupnya belum pernah melihat bendera Malaysia.
Bisa jadi pula, mereka malas mencari tahu ke Google.
Kejadian aneh ini terjadi dalam sebuah acara perayaan hari kemerdekaan negeri itu di Kansas.
Kasus ini bermula ketika Munir Zanial, seorang insinyur asal Malaysia, menyewa gedung pertemuan milik asosiasi karyawan Boeing, sebuah perusahaan pesawat terbang.
Gedung tersebut disewa pada September 2017 untuk menggelar acara peringatan Hari Kemerdekaan Malaysia dan merayakan Lebaran.
Nah, seorang karyawan kemudian melapor ke FBI, bahwa tamu-tamu di gedung itu memasang bendera aneh.
Karyawan itu menyebut bendera itu sebagai 'bendera Amerika Serikat yang dinodai dengan dengan simbol-simbol ISIS'.
Padahal, bendera itu adalah bendera Malaysia!
Terang saja, begitu sampai lokasi dan melihat bendera Malaysia, polisi akhirnya menghentikan penyelidikan.
Namun, pemilik gedung masih saja melarang Munir Zanial melanjutkan kegiatannya di tempat itu.
Nah, peristiwa ini pun berbuntut panjang dan merembet ke ranah lain.
Persatuan Kebebasan Sipil Amerika Serikat (ACLU) kini mengajukan gugatan.
Mereka menuding asosiasi karyawan Boeing melakukan "pemetaan rasial dan diskriminasi agama secara terang-terangan".
Direktur eksekutif ACLU cabang Kansas mengatakan, "Untuk memberikan label teroris kepada seseorang atas dasar penampilan mereka dan perayaan mereka adalah memalukan, tetapi untuk tetap menggunakan label yang salah sebagai dasar diskriminasi terang-terangan - sekalipun setelah ditepis oleh FBI - jelas patut disalahkan."
Sejauh ini, asosiasi karyawan Boeing belum memberikan komentar terkait insiden dan gugatan hukum ini. (*)
Editor: Aji Bramastra
Sumber: Kompas.com
TRIBBUNNEWS
Jumat, 23 Maret 2018 00:16 WIB
Bendera Malaysia.
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah peristiwa yang terjadi di Kansas, Amerika Serikat ini mungkin terdengar konyol, tapi nyata terjadi.
Gara-gara satu kesalahpahaman, sekelompok warga Kansas melaporkan bendera Malaysia ke polisi setempat.
Para warga itu mungkin selama hidupnya belum pernah melihat bendera Malaysia.
Bisa jadi pula, mereka malas mencari tahu ke Google.
Kejadian aneh ini terjadi dalam sebuah acara perayaan hari kemerdekaan negeri itu di Kansas.
Kasus ini bermula ketika Munir Zanial, seorang insinyur asal Malaysia, menyewa gedung pertemuan milik asosiasi karyawan Boeing, sebuah perusahaan pesawat terbang.
Gedung tersebut disewa pada September 2017 untuk menggelar acara peringatan Hari Kemerdekaan Malaysia dan merayakan Lebaran.
Nah, seorang karyawan kemudian melapor ke FBI, bahwa tamu-tamu di gedung itu memasang bendera aneh.
Karyawan itu menyebut bendera itu sebagai 'bendera Amerika Serikat yang dinodai dengan dengan simbol-simbol ISIS'.
Padahal, bendera itu adalah bendera Malaysia!
Terang saja, begitu sampai lokasi dan melihat bendera Malaysia, polisi akhirnya menghentikan penyelidikan.
Namun, pemilik gedung masih saja melarang Munir Zanial melanjutkan kegiatannya di tempat itu.
Nah, peristiwa ini pun berbuntut panjang dan merembet ke ranah lain.
Persatuan Kebebasan Sipil Amerika Serikat (ACLU) kini mengajukan gugatan.
Mereka menuding asosiasi karyawan Boeing melakukan "pemetaan rasial dan diskriminasi agama secara terang-terangan".
Direktur eksekutif ACLU cabang Kansas mengatakan, "Untuk memberikan label teroris kepada seseorang atas dasar penampilan mereka dan perayaan mereka adalah memalukan, tetapi untuk tetap menggunakan label yang salah sebagai dasar diskriminasi terang-terangan - sekalipun setelah ditepis oleh FBI - jelas patut disalahkan."
Sejauh ini, asosiasi karyawan Boeing belum memberikan komentar terkait insiden dan gugatan hukum ini. (*)
Editor: Aji Bramastra
Sumber: Kompas.com
TRIBBUNNEWS
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.3K
3
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
79.1KThread•10.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru