Kata sunat atau khitan bukan hal yang jarang lagi pastinya di dengar oleh agan dan agan wati. Karena seperti di umat Islam sunat adalah wajib bagi mereka. Sunat itu sendiri adalah proses melepaskan kulit yang menyelubungi ujung kemaluan laki - laki. Kalau di Indonesia itu biasanya anak laki- laki disunat ketika berada di sekolah bangku dasar. Ya walaupun sebenarnya sunat atau khitan ini bisa dilakukan ketika si anak berumur dua hari.  Namun pada dasarnya sunat itu resiko nya akan semakin kecil bila dilakukan sejak kecil, kalau udah gede bisa bisa resiko nya gede.

Nah, jadi berikut akan dibahas beberapa persepsi ataupun pendapat orang bule mengenai sunat (konteksnya disini sunat buat kaum adam ya gannn Hehehehe)

Menurut hasil interview salah satu bule swiss. Dia setuju jika anaknya disunat. Dia berpendapat dan yakin bahwa ketika anaknya disunat, maka akan berdampak kepada kehidupan seks si anak di masa mendatang. Bahwa katanya nih stamina akan lebih kuat daripada yang tidak disunat. Wew

Ya udah pasti tau dong maksudnya apa . Berbicara soal kebutuhan biologis pasangan yang sudah sah ni ya. Bukan pasangan yang belum menikah. Wkwkwk. Setiap pasangan pasti menginginkan pemenuhan kebutuhan biologis yang berkualitas. Nah jadi kata si bule swiss ini dengan disunat tadi kan cowoknya lebih berstamina. Jadi berkualitas.

Nah gini gan. Jadi kan ada agama yang mewajibkan umatnya untuk melakukan sunat baik untuk laki laki dan perempuan. Kalau yang ini sih si bule swiss ini ga terlalu tau sih agama yang mewajibkan. Tapi dia menghargai orang - orang yang melakukannya demi kewajiban di agama. Yang artinya mereka peduli dehgan perintah Tuhannya.

Jika laki - laki tidak disunat maka resiko terkena penyakit yang berhubungan dengan kelamin, seperti :