Film ini rilis pada April 2007 silam. Kala banyak mendapat pujian dari kritikus perfilman karena berani menyajikan gaya film noir di era moderen. Untuk alur cerita, Kala ini menceritakan tentang penyelidikan pihak kepolisian dan seorang reporter bernama Janus dalam mengungkap misteri kasus pembakaran 5 orang yang diteriaki maling. Nah bakal banyak misteri dan kejadian menegangkan yang akan muncul di tengah-tengah penyelidikan kasus itu.

Ceritanya agak sedikit membingungkan buat agan yang lebih suka cerita film ringan dan menghibur, tapi buat pecinta psychological thriller pasti bisa menikmati keruwetan film ini sih. Meskipun secara sinematografi film ini dapet banyak pujian tapi untuk segi cerita film ini masih dinilai lemah. Cuma buat ane sih wajar, soalnya film ini bisa dibilang film gaya noir pertama di Indonesia. Ane sih cukup appreciate sama sutradaranya, well done om Joko Anwar!

Rilis pada 19 Juni 2008, dengan Ladya Cheyl berperan sebagai Alisha (pemeran utama). Alisha sendiri digambarkan memiliki gangguan pada mentalnya akibat pengalaman masa kecilnya yang melihat ibunya melakukan bunuh diri dengan menembakan pistol ke kepalanya. Dari kejadian itu Alisha tumbuh menjadi sosok yang penuh fantasi dan sangat terobsesi pada apapun yang disukainya.

Konflik dimulai saat Alisha menyukai seorang pria bernama Bari dan mulai mengikutinya hingga ke rumah susun yang ditinggali Bari bersama pacarnya Renta. Alisha pun kemudian menyamar sebagai Mia dan tinggal tepat di sebelah kamar Bari. Suatu hari tak sengaja Alisha membaca tulisan karya Bari tentang semua penghuni rumah susun tersebut dan Alisha mewujudkan semua yang ditulis Bari menjadi kenyataan mengerikan.

Nah kalo yang satu ini adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Sekar Ayu Asmara. Di Indonesia sendiri film ini dinilai kurang sukses, tapi di festival film Internasional, film ini cukup dapet banyak pujian dan tanggapan positif.

Pintu terlarang menceritakan sisi kelam Gambir, seorang pematung sukses yang memiliki rahasia di setiap patung hasil karyanya. (Kalo penasaran rahasianya apa bisa nonton filmnya, kalo ane sih lebih suka novelnya gan hehe)

Kalo yang satu ini kayanya gak perlu diceritain lagi ya, agan pasti udah tau gimana suksesnya film ini baik di Indonesia ataupun festival film Internasional. Mo Brother sukses menyajikan thriller slasher di Indonesia dengan apik. Buat para pecinta scene berdarah-darah ini sih film wajib banget kalian tonton. Ya walaupun sempet jadi kontroversi karena banyak adegan sadis, akhirnya film satu ini tayang di bioskop Indonesia pada Januari 2010 setelah sebelumnya melanglang buana dulu di negara lain.

Film yang diperankan oleh Rio Dewanto ini menceritakan tentang pria bernama John Evans. John terbangun di sebuah hutan, ia ketakutan dan bingung kemudian mencoba mencari penjelasan dari segala hal yang sedang dihadapinya hingga ia menemukan sebuah file handycam  yang menayangkan sebuah keluarga dimana John adalah bagian dari keluarga itu.

John mulai memahami bahwa ia harus mencari seluruh anggota keluarganya dalam hutan tersebut.

Film ini rilis pada Juli 2012, cerita bersetting di sebuah kota kecil yang sedang dilanda terror pembunuhan berantai. Pembunuhnya masih bebas berkeliaran dan hal ini membuat semua orang saling mencurigai, tak ada seorang pun yang bisa di percaya. Karakter utama film ini bernama Elang, pemuda yang mengalami gangguan jiwa, ia selalu dibayangi dengan sosok misterius bertopeng kelinci. Elang merasa sosok kelinci tersebut adalah kunci dibalik rangkaian pembunuhan yang terjadi di kota itu.

Ane sih belom nonton kalo yang ini, tapi kayanya bakal nonton sih hehe.

Well sejujurnya ini film thriller Indonesia yang pengen banget ane tonton, udah exited bahkan sebelum filmnya rilis. Salah satu alasan ane nunggu banget ini film adalah karena Mo Brothers ada di balik film ini, setelah itu udah pasti ane nungguin aktingnya om Kazuki Kitamura jadi psikopat (haha). Film ini adalah film kolaborasi antara Indonesia dan Jepang dengan 2 tokoh utama dari 2 negara ini.

Jadi ceritanya ada pembunuh yang suka upload video pembunuhannya ke Youtube, tujuannya semata-mata cuma untuk kepuasan pribadi aja dan korbannya kebanyakan perempuan. Nah sedangkan di Indonesia diceritakan seorang jurnalis bernama Bayu gak sengaja liat salah satu video dari si pembunuh itu dan mulai terinspirasi buat melakukan pembunuhan berantai. Bedanya, si Bayu ini punya tujuan memilih siapa korbannya. Bayu juga mengupload aksinya ke Youtube, nah ini lah yang akhirnya bikin 2 karakter tersebut melakukan duel.

Midnight Show rilis pada 14 Januari 2016 dibintangi oleh beberapa artis kenamaan seperti Acha Septriasa, Gandi Fernando, Ratu Felisha dan masih banyak lagi. Seperti kebanyakan genre thriller, garis besar cerita adalah tentang pembunuhan. Latar tempatnya adalah sebuah bioskop tua dan pembunuhan terjadi pada saat bioskop tersebut memutarkan film tengah malam yang menampilkan sebuah film kontroversial dimana seorang anak berumur 12 tahun membunuh dan memutilasi seluruh anggota keluarganya.

Yang satu ini juga ane belum nonton gan jadi gak bisa cerita banyak. Filmnya baru aja tayang taun lalu, pemeran utamanya Prisia Nasution (sebagai Mariatin). Kalo ane baca dari sinopsisnya, si Mariatin ini adalah seorang pembantu rumah tangga yang baru bekerja sama sepasang kakak beradik pemilik rumah bernama Sundari dan Sulasmi. Awalnya sikap mereka baik banget, sampe suatu hari sikapnya mulai berubah aneh dan kasar. Nah nantinya ketegangan bakal berlangsung saat si Mariatin ini berusaha untuk melarikan diri dari rumah itu.

Salah satu film thriller dengan konflik sosial sih kayanya, ane juga belom nonton kalo yang ini. Sama kaya film Membabi Buta, film Night Bus juga baru tayang tahun lalu.  Film ini menceritakan soal konflik antara dua daerah, nah ada tokoh kunci yang bisa membawa perdamaian dengan menyampaikan pesan penting kepada daerah yang satu lagi. Tokoh tersebut naik bus malam buat sampai ke lokasi, tapi ternyata doi ini sebenernya juga banyak diburu sama satu kelompok yang gak mau perdamaian terjadi, dan sebisa mungkin orang ini harus dilenyapkan.

Well kayanya cukup bagus nih.

Film ini kayanya yang paling baru rilisnya deh, mulai rilis di bioskop  pada 16 November lalu dan cukup booming.Film yang dibintangi Marsha Timothy ini menceritakan tentang seorang janda bernama Marlina yang tinggal di sebuah padang sabana Sumba. Garis besar cerita film ini adalah bagaimana perjuangan seorang Marlina mencari keadilan dan perjalanannya dalam penebusan dosa telah membunuh para perampok. Meskipun gak banyak adegan slasher kaya film thriller kebanyakan tapi menurut ane ini film thriller emang kelas dunia banget, alur ceritanya kuat, penonton gak hanya dibuat tegang dengan adegan sadis penuh darah tapi emosi penonton bener-bener dipermainkan. Film genius deh pokoknya, gak heran banyak penghargaaan Internasional yang berhasil diraih film satu ini.

Dari deretan film thriller Indonesia di atas, kalo menurut ane perkembangannya cukup bagus. Terbukti dengan tahun 2017 udah banyak film genre ini beredar di bioskop. Sebagai pecinta genre Thriller ane berharap akan makin banyak sutradara yang berani untuk menggarap film ini meskipun tantangannya bakal banyak banget sih, salah satunya adalah badan sensor film (haha). Lumayan banget kan buat pilihan di tengah film horror hantu-hantuan atau film cinta-cintaan mainstream remaja. (Maapkan TS yang udah gak remaja lagi haha)