Jayapura: Pemerintah Kabupaten Puncak, Papua, meneken nota kesepahaman (MoU) dengan PT Dirgantara Indonesia. MoU terkait pengadaan pesawat terbang jenis N219 yang memiliki daya angkut besar.


Seperti yang disitat dari Antara, penandatanganan MoU tersebut dilakukan Presiden Direktur PT DI Elfien Goentoro dan Bupati Puncak Willem Wandik. Penandatanganan MoU diikuti penyerahan kunci secara simbolis oleh Presiden Direktur Cessna Taxtron Mr Scott Ernest atas pembelian dua pesawat N219.


'Masyarakat Kabupaten Puncak sangat butuh keterbukaan akses agar setara dengan daerah lainnya, sehingga perlu dilakukan langkah bijak dalam hal transportasi udara,' kata Bupati Willem Wandik, Jumat, 9 Februari 2018.


Presiden Direktur PT DI Elfien Goentoro mengaku siap memproduksi pesawat N219 untuk Kabupaten Puncak. Pesawat N219 dirancang khusus untuk wilayah pegunungan karena sudah dilengkapi sejumlah alat canggih sesuai dengan keselamatan penerbangan internasional. Pesawat ini cocok untuk lanskap Papua yang wilayahnya cukup berisiko dalam dunia penerbangan.


'Sebelum kita produksi pesawat ini, kita juga sudah survei penerbangan sampai ke Papua. Dari masukan serta persoalan penerbangan yang ada, maka kita rancang pesawat ini. Khusus untuk wilayah-wilayah perintis di Indonesia,' katanya.


Pesawat N219 sudah dipesan tiga pemerintah daerah, di antaranya Nanggroh Aceh Darusalam, Kalimantan Utara, dan Papua, yaitu Kabupaten Puncak. Pesawat N219 dirancang untuk menjelajahi daerah terpencil dengan kapasitas angkut di atas jenis pesawat Twin Otter. Pesawat ini memiliki kapasitas 19 penumpang dan mampu mengangkut beban hingga 7.030 kilogram saat 'take off' dan 6.940 kilogram saat mendarat di landasan yang standar.


Kecepatan pesawat N219 bisa mencapai 210 knot dengan kecepatan ekonomisnya 190 knot. Pesawat pesanan Kabupaten Puncak itu mulai dikerjakan dan diproduksi tahun ini dan rencananya pada 2019 akan diserahkan.

 

Sumber : http://news.metrotvnews.com/daerah/J...n-pesawat-n219