- Beranda
- The Lounge
SUKSES ITU KALAU PUNYA TAMBAK UDANG, GUDANG GARAM dan HEKTARAN SAWAH
...
TS
rambutdawa
SUKSES ITU KALAU PUNYA TAMBAK UDANG, GUDANG GARAM dan HEKTARAN SAWAH
Ada seorang sosok yang menurut ane bisa dikatakan sukses dan bisa dijadikan panutan ihwal tentang indikator arti kesuksesan. Ini tak lantas pendapat ane pribadi saja, buat warga lain pun ane yakin sekali akan setuju.
Dulu banget, ane lupa tahun berapa tepatnya. Saat itu ane kira-kira bocah kelas 3-4 sekolah dasar, mungkin 98-an. Menurut warga sosok ini dikelola supel, ramah, ulet, ga pelit ilmu dan berbaur. Ane juga meng-aamiin-inya (pikiran bocah jaman dulu yang 'iya aja' deh )
Geografis daerah ane itu dekat dengan pantai/laut (orang sini nyebutnya: segara)
Spoiler for credit: perumahanbekasi.com :
Jadi tak heran kalau di desa ini dijadikan salah satu sentra penghasil garam selama musim panas dan budidaya udang/ikan tambak selama musim penghujan.
Sosok ini ane kurang tau awalnya gimana, entah udah tajir dari bawaan atau memang dari titik nol. (dari cerita warga sih, dari nol). Beliau (yang ane tau) memiliki lebih dari lima kolam/empang pembesaran budidaya udang windu (udang belang/macan)
Spoiler for credit: infoikan.com :
Yang bisa menghasilkan puluhan kwintal udang windu sekali panen tiap kolamnya
Spoiler for credit: birdbody.blogspot.com :
. Bayangkan saja, setiap hari satu kolam dipanen dengan harga perkilo udang windu saat itu bernilai tinggi dipasaran. Warga sekitar pun ikut dipekerjakan beliau, termasuk bapak ane Ya, bapak ane saat itu ikut mengelola mulai dari benih hingga panen raya. Bukan cuma pekerja saja yang bisa menikmati hasil dari udang belang ini, warga lokal juga boleh mengikuti panen tersebut dengan catatan: kolam sudah dipanen oleh pemilik dan pemilik mempersilakan warga untuk mengais, mencari sisa-sisa udang yang tertinggal atau bersembunyi di balik lumpur
Spoiler for credit: youtube.com :
(ada udang dibalik... Nananana) Oke, kita tinggalkan tentang perudangannya. Sekarang beralih ke musim berikutnya yaitu: musim panas (orang sini nyebutnya: ketiga ), entahlah mungkin ada kaitannya dengan angka tiga setelah rendeng (musim penghujan) -> paceklik -> ketiga (musim panas)
Kolam-kolam ini beralih fungsi pada selama musim panas, digarap dan dimodifikasi menjadi petak-petak penghasil garam (orang sini nyebutnya: balong ) di tengah dasar kolam
Spoiler for credit: prfmnews.com :
. Karena kolam sangat besar, maka ukuran petaknya pun tak kalah lebar dan banyak (dua kali ukuran balong pada umumnya milik warga sekitar). Dari sini bisa pastikan dengan size XL dapat menghasilkan garam yang lebih banyak pula. O iya, FYI: tiap satu balong dikelola oleh satu pekerja (lagi-lagi masih bapak ane dan bapak-bapak pekerja lainnya yang dikontrak beliau ). Ane juga ikut bantuin, sore setelah pulang sekolah ngangkutin garem kalo panen (orang sini nyebutnya: ngerok; kerok lucu ya?)
Spoiler for credit: industri.bisnis.com :
. Sistemnya bagi hasil antara pemilik dan pengelola, jadi kalau pengelola hari itu dapat satu ton garam maka harga satu ton itu dibagi dua. Nah, dijualnya kemana? Pengelola menjualnya ke pemilik (merangkap pengepul) dan tidak diperkenankan menjualnya ke pengepul lain. Terus gimana dong harganya? Harganya sama seperti harga pengepul yang lain. Dengan hal ini pekerja/pengelola sangat diuntungkan, selain membuka lapangan pekerjaan juga membantu meningkatkan penghasilan. . Makanya banyak warga lain yang ingin masuk kesitu. Beruntungnya bapak ane Hasil panen ditimbang dan disimpan dalam gudang yang tak jauh dari balong, tujuannya supaya lebih dekat dengan sumber.
Spoiler for credit: kabarseputarmuria.com :
Kita ganti topik lagi, ya? Tapi masih dengan usaha sosok yang sama tentunya
Anggaplah ketiga (musim panas) berakhir, dan sekarang musim penghujan kembali. Beliau juga memiliki hamparan hektar sawah, ada yang khusus untuk padi dan ada lainnya untuk budidaya bawang merah. Sebelumnya ane mohon maaf gansis, karena ane lagi-lagi harus memasukkan bapak ane di sini Ya, selain bapak ane ada juga bapak-bapak lain yang (dikontrak) dipercaya untuk mengelola budidaya bawang merah (dengan arahan pemilik tentunya). Sistemnya harian, jadi dibayar per-hari. Selain lebih tinggi, ada saja jajanan (jaburan) yang selalu bisa untuk dibawa pulang.
Yaaah, udah mau abis aja
Sekarang sosok tersebut sudah dipanggil Yang Maha Kuasa beberapa tahun silam, meninggalkan rumah mewah dan segenap usaha. Sampai saat ini usahanya dilanjutkan oleh anak-anaknya, tetapi bedanya usaha budidaya udang windu sudah tak lagi diteruskan dan hanya menyisakan tambak yang dijadikan pundi-pundi garam setiap tahun dan hektaran sawah semusim penghujan.
-TAMAT -
nb : bapak ane sudah ga di situ lagi setelah sepeninggal sang sosok.
Nah, itulah arti sukses menurut ane bersama tokoh inspiratif di desa ane. Ya walaupun arti sukses itu beda-beda menurut tolak ukurnya. Kalo arti sukses menurut agan sista gimana?
Sumber: pemikiran sendiri
Diubah oleh rambutdawa 09-03-2018 09:00
-1
4.4K
19
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.2KThread•83.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru