Kritik membanjiri media sosial setelah Polri mengklaim telah menangkap enam anggota The Family MCA di lima kota.

Pasalnya, selain penangkapan itu dituding hanya rekayasa, Polri juga membiarkan saja para pendukung Presiden Jokowi dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang juga dinilai rajin memproduksi hoax dan ujaran kebencian.

"Muslim Cyber Army tidak ada ketua!! Fitnah sedang di jalankan dikantor pusat hoax untuk menghabisin MCA," tuding akun @henao_212 seperti dikutip harianumum.com, Kamis (29/2/2018).

Warganet menyabut, MCA merupakan organisasi tanpa kantor dan bahkan tanpa pengurus, karena MCA muncul sebagai bentuk keprihatinan dan perlawanan terhadap para buzzer pendukung Jokowi-Ahok yang gemar menyerang orang-orang yang berseberangan dengan mereka, secara membabi buta.

MCA ini pula yang berhasil membuat elektabilitas Ahok yang dipasangkan dengan Djarot Saiful Hidayat pada  Pilkada DKI 2017, runtuh, sehingga sosok yang disebut-sebut tak punya tandingan itu dikalahkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang kini menjabat sebagai gubernur dan wagub DKI periode 2017-2022.

"Silahkan #PolisiTangkapMCAPalsu, MCA asli tak akan ada habisnya karena pelindungnya adalah DIA yang meliputi segala sesuatu. #PolisiTangkapMCAPalsu," kicau akun @AR0780.

"Hantam aja terus,  nama MCA dengan menggunakan kasus ditangkapnya 4 orang barusan. Anak MCA YANG ASLI, kagak berubah dalam berjihad di media sosial," tegas aktivis Muhammadiyah, Mustofa Nahrawardaya, melalui akun @NetizenTofa.

Warganet pun meminta Polri adil bila memang ingin menindak, karena para pendukung Jokowi-Ahok pun sangat gemar memproduksi hoax dan ujaran kebencian, namun hingga kini belum ada yang ditindak.

"Kalau mau nangkepin MCA gegara mereka memproduksi dan mendistribusikan hoax ya monggo. Asal dibikin adil aja. Oknum" produsen dan penyebar hoax di kubu sendiri ya harus disikat. Fair," tegas pemilik akun @awemany.

"Pak @DivHumas_Polri yang terhormat, saya serius nanya nih. Akun akun penebar kebencian seperti ini kok nggak pernah ditangkap ya? Kenapa? Adakah alasan yang bisa anda berikan kepada saya? Kenapa pak? Jawab dong pak," kata akun @drhandri sambil memposting screenshoot kicauan akun @digembok dan @ProfYLH.

Pada screenshot tersebut, akun @ProfYLH mengatakan" KOK BISA WAN BANGAU SEJAK DILANTIK SELALU OLAH RAGA PAGI TAPI DATANG GILIRAN ADU FISIK LAWAN @susioudjiastuti MALAH LOYO PADAHAL SUDAH DIJAMIN WAN ABUD PASTI MENANG. ADU FISIK & ADU OTAK SUDAH KALAH LALU APA YANG BISA DIANDALKAN LAGI SIH?'

Sementara pada sala satu screenshot kicauan @digembok terdapat kalimat begini: "Sibangke Riziek Bacotnya Dipikir Islam milik dia sendiri. Pulang ziek ... Buktiin kalo elo gak suruh firza kirim foto tanpa busana buat lo nyet".

Seperti diberitakan sebelumnya, Ditsiber Bareskrim Mabes Polri menangkap enam orang yang tergabung dalam Muslim Cyber Army (MCA) karena diduga menyebarkan hoax.

Kepala Subdirektorat I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, para penyebar hoax berkedok MCA ini mirip dengan kelompok Saracen.

"Kalau di Saracen kan terstruktur organisasinya, kalau ini tidak ada struktur organisasinya, tapi mereka jelas berkelompok," katanya kepada wartawan, Selasa (27/2/2018).

Dari keterangan tertulis Dirtipid Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Fadil Imran diketahui, keenam orang yang ditangkap itu berinisial ML (40) yang ditangkap di Sunter, Jakarta Utara; RSD (35) yang ditangkap di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung; RS yang ditangkap di Jembrana, Bali; dan Yus yang ditangkap di Sumedang, Jawa Barat.

Dua tersangka lain ditangkap di Palu, Sulawesi Tengah, dan Yogyakarta, namun identitas keduanya belum diungkap.

Keenam orang ini merupakan anggota grup Whatsapp the Family MCA. (man)

TheFamilyNastaik