roberthwAvatar border
TS
roberthw
Terkuak Alasan Sebenarnya Kenapa Ahok Lebih Baik Dipenjarakan Saja


Keresahan Al Khathath Soal Ahok Jadi Capres di 2019

Jakarta - Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Al-Khaththath resah dengan PK yang diajukan Ahok.
Menurut Al-Khaththath, Ahok bisa jadi capres apabila PK dikabulkan.

"Tolong diinfokan kepada umat, masyarakat, bahwa GNPF, ulama, dan Persaudaraan Alumni 212 mengundang seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta, baik muslim maupun nonmuslim, untuk mengawal sidang dalam rangka menolak PK Ahok. Kita support hakim untuk menolak PK Ahok," kata Al-Khaththath Sabtu (24/2) kemarin. 

"Sebab gini, yang saya dengar dari ahli hukum, kalau Ahok ini dikabulkan PK-nya, berarti dia akan dibebaskan dengan status bukan tahanan dan bukan narapidana. Itu akan melenggang ke Istana. Akan bisa menjadi calon presiden 2019 atau wapres atau apa pun. Ini yang meresahkan ummat Islam," ujar Al Khathath.

Habib Rizieq dalam kesempatan sebelumnya juga sudah mewanti-wanti mengenai PK yang diajukan Ahok ini. Menurut Habib Rizieq, pengajuan PK ini membuat semangatnya untuk pulang semakin berkobar.

Sedangkan pengacara Ahok menyatakan PK yang mereka ajukan merupakan mekanisme yang biasa ditempuh dalam sistem hukum. Mereka berharap Ahok bebas dan namanya direhabilitasi.

Sumber: https://news.detik.com/foto-news/d-3...19/4#share_top


Opini & Komentar TS:
Jadi sebenarnya dapat disimpulkan yang membuat mereka terus-menerus mendemo Ahok rupanya bukan karena ucapannya di Kepulauan Seribu yang dituding telah menista agama melainkan bertujuan supaya Ahok tidak menjabat apa pun lagi karena Ahok dinilai selalu meresahkan ummat.

Kesimpulan logis ini klop dengan pengakuan Al Khathath, yang pernah diciduk aparat tahun lalu dari kamar mewah Kempinski tempat beliau menginap padahal saat itu para peserta aksi 313 harus bersusah-payah tidur kleleran seadanya. Sejak awal Al Khathath dan kawan-kawannya memang tidak suka dengan Ahok dan kasus ucapan "Al Maidah" dianggap merupakan berkah tak disangka-sangka, peluang emas untuk menjerat dan menjebloskan Ahok selamanya ke lubang hitam. Kalau sampai Ahok berhasil lolos dari jeratan pasal penistaan ini, maka tidak ada peluru lain lagi yang bisa digunakan untuk menjatuhkan Ahok.

Bukti-bukti lainnya adalah:

1. Sejak awal Ahok menjabat mendampingi Jokowi sebagai Wagub di tahun 2012 pun, FPI sudah mendemo Ahok karena kekafirannya sebab jabatan Wagub akan sekaligus merangkap sebagai ketua/penasihat beberapa lembaga Islam. Ini menandakan sejak awal memang Ahok sudah ditentang karena kafirnya, bukan karena ucapan, tindakan atau kebijakannya. Bahkan tercatat sejak tahun 2012-2016, FPI telah rutin belasan kali selalu mendemo Ahok di Balai Kota dengan berbagai tuduhan.

2. Saat tudingan korupsi reklamasi dan Sumber Waras mencuat, Ahok berkali-kali dilaporkan FPI ke Bareskrim dan KPK. Bahkan saat itu Habib Rizieq mengaku membawa setumpuk dokumen bukti korupsinya Ahok. Namun ternyata tudingan ini digagalkan KPK dan Bareskrim sendiri yang menyatakan kalau Ahok bersih.

3. Ahok lalu diserang dengan isu-isu lain, mulai dari tudingan antek 9 Naga, gubernur pengembang, korupsi saat di Belitung, istrinya Vero menyalahgunakan wewenang dan jabatan, terlibat korupsi e-KTP, dll. Lagi-lagi semuanya mentah tidak terbukti.

4. Barulah tuduhan pasal penistaan agama ini berhasil menjerat Ahok dan rupanya peluang ini tidak disia-siakan oleh sekelompok orang untuk terus menggoreng isu ini terus-menerus. Lucunya, tuduhan-tuduhan sebelumnya seperti korupsi Sumber Waras / reklamasi mendadak tidak pernah diungkapkan lagi meskipun sebelumnya mereka mengaku mengantongi bukti Ahok korupsi.

Seharusnya bila memang mereka hanya menuntut Ahok karena kesalahannya dianggap telah menista agama, ya kenapa masih khawatir kalau Ahok bisa mengikuti pilpres dengan menjadi capres / cawapres? 

Biarkan saja rakyat yang memilih, kalau memang mayoritas rakyat ini tidak menghendaki Ahok, biarpun dia ikut pilpres 1000x pun, pasti tidak akan terpilih juga. Malahan justru bisa jadi bahan olok-olok baru kan?

TS jadi ingat dengan latar belakang Rhoma Irama dulu saat pertama kali mengumumkan dirinya siap maju sebagai capres 2014. Saat itu Rhoma dengan gagah mengatakan alasannya maju sebagai capres karena ingin mewujudkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Namun saat dikonfrontir dengan pertanyaan-pertanyaan tajam Najwa Shihab di Mata Najwa, barulah terungkap alasan sebenarnya.

Rhoma Irama mengaku dia merasa harus maju ke pilpres untuk mencegah semakin banyaknya etnis Tionghoa seperti Ahok maju ke dunia politik Indonesia. Pandangannya itu didasarkan atas kekhawatirannya bilamana Indonesia kelak akan seperti Singapore (meskipun sebenarnya secara sejarah, pandangan Rhoma itu salah total).

emoticon-Big Grinemoticon-Big Grinemoticon-Big Grin 


0
6.8K
100
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.9KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.