Imam Besar Front Pembela Umat Islam (FPI) Habib Rizieq mengurungkan niatnya untuk kembali ke Indonesia . Terkait hal itu, Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, pun angkat suara.
Tak segan, Arbi menyebut, sikap Rizieq yang membatalkan rencananya untuk pulang adalah perbuatan pengecut.
"Tidak akan kembali, sebenarnya dia penakut, pengecut. Dia sendiri tak berani bertanggung jawab atas kasusnya itu, dia lari dari perkara yang harus dihadapinya,"kata Arbi, seperti dilansir dari akurat.co.
Di kesempatan berbeda, Pengamat Politik UIN Jakarta, Adi Prayitno, menilai, berita kepulangan Habib Rizieq yang tidak pasti merupakan sebuah framing issue yang sengaja diumpan untuk publik dan secara terus menerus dipelihara.
Adi melanjutkan, berita kepulangan Habib Rizieq membawa keuntungan dan kerugian bagi Imam Besar FPI ini.
“Keuntungannya, Habib akan terus diingat. Sebaliknya, cap negatif juga akan muncul pada diri Habib Rizieq sebagai orang yang dianggap lari dari tanggung jawabnya,” tuntasnya, dikutip dari okezone.