Jenazah Partunggulan Sianturi dievakuasi dari lapo tuak. (Jonathan/Metro24jam.com)


Namanya Partunggulan Sianturi (53). Biasa dipanggil Tunggul, dikenal sebagai peminum berat. Hingga akhir hayatnya, lajang tua ini setia ditemani tuak. Inilah kisah parmitu langganan kental lapo tuak Si Mata Elang.

Meski perut sudah terasa melilit, Tunggul tidak perduli. Ia tetap saja menenggak tuak yang dipesan. Semalaman minum dengan kodisi tubuh tidak fit, Tunggul akhirnya meregang nyawa. Ia tewas di lapo tuak milki Hasiholan Siallagan (48) di Jalan Pantai Timur, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur.

Hasiholan mengatakan, Tunggul datang ke lapo tuak miliknya Minggu (28/1) siang. Meski lapo baru buka sore, Tunggul sudah memesan tiga gelas tuak dari paragat (tukang deres, red) yang mengantar tuak ke lapo milik Hasiholan.

“Dia pesan tiga gelas kepada paragat langganan saya,” kata Hasiholan. Gelas pertama habis, Tunggul belum merasa sakit pada perutnya. Namun memasuki gelas kedua, Tunggul tiba-tiba mengerang kesakitan sambil memegangi perutnya. Hasiholan menduga Tunggul belum makan saat minum tuak.

“Kemudian dia muntah. Yang keluar cairan putih. Dia juga BAB di celana,” tutur Hasiholan.

Hasiholan coba membujuk Tunggul agar berhenti minum. Ia juga mengajak Tunggul untuk beristirahat di rumahnya. Namun ditolak oleh Tunggul yang minta agar tetap dibiarkan minum. Tunggul kembali menenggak tuak di gelasnya. Hasiholan pun tak bisa berbuat apa-apa.

Malam harinya, Tunggul yang sempoyongan tertidur di tempat duduknya dengan baju terbuka. “Saya lihat tidur, jadi saya biarkan,” kata Hasiholan.

Senin (29/1/2018) sekira pukul 05.30 Wib, Tunggul mengetuk rumah Hasiholan dan minta segelas air putih. “Saya berikan. Terus saja ajak lagi dia agar mau tidur di rumah. Tapi tetap tidak mau. Alasannya badannya bau karena minum tuak,” bilang Hasiholan.

Tidak tega melihat kondisi Tunggul yang lemah, Hasiholan membangunkan Riduan Aritonang, tetangganya yang yang memiliki betor. Hasiholan berniat mengantar pulang Tunggul. Namun saat kembali ke lapo, Hasiholan mendapati Tunggul sudah terbujur kaku di atas tikar tipis di lantai tanah warung tuak.

Hasiholan pun memberitahukan hal itu kepada tetangganya. Dalam hitungan menit lapo tuak milik Hasiholan sudah ramai akan warga. Tak lama kemudian, petugas identifikasi Polres Siantar dan petugas Polsek Siantar Timur tiba di lokasi.

“Kita sudah minta ke pihak polisi agar jenazahnya tidak diotopsi, tetapi langsung dibawa ke rumah duka. Nggak ada sakit adik ku ini. Cuma dia memang suka minum,” kata G Sianturi, abang Tunggul yang datang ke lapo.

Dari warga diketahui kalau Tunggul yang bekerja sebagai montir di salah satu bengkel, tinggal di rumah saudaranya perempuan di Tiga Dolok, Kabupaten Simalungun.

“Orangnya baik. Cuma kuat minum. Kami sudah membujuknya agar mau diantar pulang agar istirahat. Bahkan parkode (pemilik warung-red) membujuk agar mau tidur di rumah. Tapi entah kenapa dia menolak,”ucap Riduan Aritonang. (jo)

http://news.metro24jam.com/read/2018...ewas-di-pakter
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kasihan RajaSianturi, mencred di celana trus mokad

Efek dari tuak plus baygon rasa strawberry ?

Petisi RajaSianturi

#SABERPUNGLISUMUTHOAX