Ku tuangkan lagi cairan iblis di gelas ini, untuk kesekian kalinya aku menenggaknya tanpa fikir panjang, aku berusaha untuk sekedar melupakan semuanya malam ini,melupakan semua rasa perih di dada dan kehampaan di hati,ku hisap dalam dalam kepulan asap yang semakin memanaskan suasana dan mengaburkan pandanganku,

Aku ingin mabuk.!!

Aku ingin melupakan semua ini, setidaknya untuk malam ini saja
Ku hela nafasku pelan dan kembali memandang langit malam yang sangat indah itu,

"Seandainya hidupku bisa seperti mereka" gumamku lirih.

Suara desiran angin malam semakin menusuk ke tulang tapi bahkan aku tak peduli, hatiku mati rasa jiwaku kebas dalam rintihan yang sangat menyakitkan, disini di sudut ruangan ini di depan jendela besar yang sengaja ku buka lebar lebar untuk menikmati bulan nun indah yang menyapaku atau lebih tepatnya mengejekku, seorang manusia angkuh yang menyepi di kegelapan malam di temani sebotol arak dan sendirian berusaha lari dari kenyataan dengan cara hilang kesadaran.

Pandanganku mulai kabur, tersapu sedikit demi sedikit pengaruh alkohol yang semakin menumpuk,terasa sangat ringan sekaligus juga terasa berat di hati, perlahan tapi pasti aku melihat bulan indah seperti tersenyum mengejekku,

Sangat sinis...

"Apa yang kau tertawakan bulan" ucapku mulai meracau

"Kau kira aku semenyedihkan itu sampai kaupun tertawa sinis melihatku?" Lanjutku

Sang bulan tidak menjawab dannhanya bergeming sedikit dan kemudian melengos pergi tertutup awan, aku mendengus kesal dan kembali menenggak satu gelas lagi,aku ridak.peduli memang aku sangat nista tapi juga semua ini bukan salahku,aku tidak ingin seperti ini tapi tuhan yang menggariskanku seperti ini.

"Tuhan..." Sebutku lirih

Senyum iblisku pun keluar beesama dengan bulir air mataku.

Mengapa harus jalan seperri ini yang kau berikan kepadaku?

Kau memberiku hal yang terbaik tapi kau mengambilnya lagi!

Bahkan dengan cara yang sangat menyakitkan!!!

Tuhan...

Kau memang maha paradox, membuat semuanya saling bertentangan dan berpasangan dalam satu waktu!

Kau tentu tahu, bagaimana aku mencintainya

Bagaimana aku selalu memeluknya dan mengajaknya dalam jalanMu?

Bukankah kau maha pengasih tuhan??

Bukankah kau maha penyayang?

Tapu mengapa..?

Bisikku tercekat tak sanggup karena menahan sakit di dada,nafasku mulai tersengal menahan buncahan tangis yang semakin mengeras,

Ya aku menangis,

Menangis dalam sepi di sudut ruangan tempatku pertama kali mencium keningnya,orang yang paling ku sayang,menangisinya di sudut ruangab tempat dimana dia pergi meninggalkanku untuk selamanya dan membuatku terjebak dalam protes tak berujung pada sang pencipta.

"Tidak tuhan"

"Bagaimana bisa kau membuatku seperti orang buangan seperti ini?" Ujarku mulai marah

"Kau mengambilnya tuhan! Kau mengambilnya" aku mulai berteriak

" Aku harus bagaimana tolong tunjukan padaku, tunjukan padaku tuhan" isakku sambil ter duduk

Aku jatuh tersungkur memukul mukul lantai, menangis semakin keras, terisak pilu melewati sepinya malam dan gelap ruangan ini, sumpah serapah yang terucap sudah tidak aku ingat lagi, mendadak semuanya sepi dan ruang ini menjadi terang benderang sekali.

Tapi aku tidak.peduli!

Aku tetap menangis dan memukuli lantai sampai satu tangan menyentuhku.

"Do"

"Jangan begini sayang" suara itu berbisik.halus di telingaku.

Aku tersentak, bukankah ini suaranya?

Ini suaranya yang telah pergi meninggalkanku?

Bagaimana bisa?

Eky kamu hidup eky?

Kamu kembali?

Secepat kilat aku angkat wajahku dan benar dia eky.

Dia memandangiku sambil tersenyum, dan mengelus kepalaku

"Eky ini kamu ky?" Tanyaku masih tidak.percaya

"Iya aku eky istrimu" jawabnya masih tetap tersenyum

Aku tak.kuasa menahan luapan perasaanku, ku peluk erat tubuhmya, dia istriku dan dia kembali lagi, dia kembali hidup.Air mataku membuncah tumpah ruah, aku memeluknya sepenuh hatiku dan aku berharap dia benar benar nyata.

"Do" bisiknya di telingaku

"Kamu gak.boleh gini terus,relain aku yamg udah ga ada" lanjutnya

Hatiku mendadak berdebar keras takut dia akan pergi lagi,dan aku memeluknya semakin keras

"Enggak sayang enggak!" Jawabku

"Jangan pergi lagi" lanjutku

"Tapi do, aku gak bisa, aku harus pergi, relain aku do kamu harus tetep lanjutin hidupmu,aku selalu ada di hatimu, jadi kamu jangan kayak gini" jawabnya

"Biarin aku pergi dengan tenang do"

"Dan kamu harus berubah,jangan menyalahkan tuhan sayang, semua kehendaknya pasti punya tujuan yang baik buat kita" lanjutnya

"Tidak eky kamu gak tau bagaimana DIA mempermainkan kita" ujarku dalam hati
Seakan tau apa yang ku fikirkan eky melepas pelukanku dan menatapku dalam dalam,seolah tatapan itu berusaha unyuk.meyakinkanku bahwa ini yang terbaik untuk kami.

" Kamu tau?" Ujarnya

"Aldo yang ku cintai sepenuh hati adalah aldo yang kuat dan bijaksana,tidak egois karena keinginan hatinya semata,dan tidak menyalahkan hal lain sebagai sebuah sebab dan aku pengen kamu tetap seperti itu" lanjutnya menatapku dalam dalam

"Kamu bisa wujudin semua itu sayang? Permintaan terakhirku ini?"

Aku terdiam, tak sanggup berkata apa apa, tapi dengan pelan dan pasti aku mengangguk setuju, setidaknya aku akan membahagiakannya dengan mengikuti.permintaan terakhirnya.
Dia tersenyum dan.mulai memudar, aku terkejut melihatnya dan berteriake memanggilnya, tp dia hanya tersenyum dan semakin menjauh dan hilang.

Ekyyy......
Ekyyyyyyy,......

Aku berteriak keras sekali memanggilnya hingga aku terkesiap terbangun oleh suaraku sendiri ternyata aku tidur sambil memeluk.foto kami berdua, eky dan aku saat hari pernikahan kami

.Sejenak aku memandang foto itu dimana dia tersenyum cantik sambil menatap kearahku,

Aku tahu maksudmu sayang.

Aku akan kembali ke jalanNya seperti saat kita masih bersama

Agar nanti kita bersatu kembali di surga.