JPP, JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) merupakan salah satu institusi yang berperan penting dalam peningkatan peringkat kemudahan berbisnis Indonesia atau Ease of Doing Business. Indonesia mendapatkan peringkat 106 di tahun 2005, kemudian menjadi peringkat 91 di tahun 2016 dan pada tahun 2017 menempati posisi 72.

Hal ini disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam pada acara Rapat Koordinasi DJBC tahun 2018 tempat di Kantor Pusat DJBC pada Jumat (19/1/2018).

"Kalau Presiden menginginkan kita naik ke ranking 40 maka berbagai macam indikator untuk kelancaran arus barang itu menjadi bentuk yang harus kita lihat. Saya meminta kepada tim untuk melihat bagaimana pengukuran dari indikator ini sehingga kalaupun kita bisa berkontribusi untuk bisa meningkatkan ranking kita itu harus dilakukan secara sistematis," pesan Menkeu.

Menkeu juga mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran DJBC yang pada tahun 2017 untuk pertama kali mencapai penerimaan yang melebihi 100%.

"Ini juga menunjukkan kondisi perekonomian sudah mulai meningkat,bea keluar juga meningkat,ada beberapa komoditas meningkat di dalam penyetoran. Dari sisi Bea Cukai tujuannya adalah bagaimana anda melakukan fungsinya tanpa memberi disrupsi dari kegiatan ekspor impor. Berikan  pelayanan terbaik namun penerimaan juga bisa diamankan," tambahnya.

Menkeu berharap fungsi fasilitasi dan pelayanan dari DJBC  harus lebih baik lagi dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Terutama di era sekarang, pemerintah akan melakukan apa yang disebut single submission untuk investasi. 

"Saya yakin Bea Cukai itu peranannya luar biasa,karena (investor) mereka pasti membutuhkan impor barang modal, mereka impor bahan baku mereka perlu banyak sekali untuk kemudahan ekspor dan di situlah letaknya peranan Bea Cukai untuk terus meningkatkan perdagangan dan perindustrian kita," harap Menkeu. (keu)


Sumber : https://jpp.go.id/keuangan/investasi...oing-bussiness

---

Kumpulan Berita Terkait KEUANGAN :

- Pemerintah Upayakan Bunga Kredit Ultra Mikro Lebih Rendah Lagi

- Ijin Impor Beras Bulog Sampai 28 Februari 2018

- Ekspor Alas Kaki Provinsi Banten 256,39 Juta Dolar AS