- Beranda
- Media Indonesia
Korban Tewas Akibat Listeria Di Afsel Bertambah Jadi 61
...
TS
Media Indonesia
Korban Tewas Akibat Listeria Di Afsel Bertambah Jadi 61
JUMLAH korban tewas dari mewabahnya bakteri listeria di Afrika Selatan melonjak hingga lebih dari 60 orang pada bulan lalu.
Pihak berwenang setempat juga menutup tempat pemotongan unggas ketika
diketahui bahwa tempat tersebut sebagai penyebab penyebaran bakteri penyakit itu.
Sejak pemantauan wabah yang dimulai Januari lalu, dilaporkan bahwa 720
penderita keracunan makanan, dipastikan oleh laboratorium setempat, telah
terkena penyakit ini, yang juga dikenal sebagai listeriosis, kata sumber di Institut
Nasional Penanganan Penyakit Menular (NICD).
Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya pada
Desember yang berjumlah 557 penderita, dan tercatat kenaikan angka kematian
menjadi 61 dari sebelumnya yang berjumlah 36 kematian.
Seorang ahli mikrobiologi makanan mengatakan bahwa penyebaran wabah
"mengkhawatirkan" itu muncul menjadi yang terbesar yang pernah tercatat dan
dapat menyebar lebih jauh jika tidak ditangani dengan segera.
"Dari data penyebaran wabah yang tercatat secara dunia, yang kita ketahui, jumlah kami jauh di atas kasus-kasus lain," kata Dr. Lucia Anelich, yang mengelola konsultasi tentang keamanan makanan.
Departemen Kesehatan mengatakan bahwa mereka telah menutup tempat pemotongan unggas yang dikelola oleh perusahaan Sovereign Foods di ibu kota Pretoria, setelah menemukan tanda-tanda penyebaran bakteri listeria di
sana, dan telah melarang penggunaan segala prasarana di tempat tersebut untuk mengemas makanan sejak Desember.
Departemen tersebut mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui apakah
tempat pemotongan unggas tersebut adalah sumber penyebaran wabah, yang
menurut NICD masih belum diketahui asalnya.
Sovereign Foods, yang mengeluarkan sahamnya dari daftar di Bursa Efek
Johannesburg pada November, mengatakan bahwa larangan tersebut telah
dicabut pada Senin (8/1), setelah bakteri listeria tidak ditemukan dalam hasil
pengujian terbaru dari lokasi.
"Meskipun dinyatakan bersih dan bebas dari bakteri Listeria, selanjutnya,
kami akan memperkuat langkah untuk memastikan peningkatan keamanan produk daripada sebelumnya," kata Kepala Produksi Sovereign Foods, Blaine van Rensburg.
Keracunan makanan akibat Listeria disebabkan oleh infeksi bakteri yang
dapat diobati dengan antibiotik jika diketahui sejak awal terjangkit.
Bakteri tersebut dapat ditemukan pada produk hewani termasuk daging potong
beku, unggas dan susu yang tidak dipasteurisasi, serta buah dan sayuran
segar.
Penyakit ini dapat menyebabkan gejala mirip flu dan diare, dan pada keadaan
yang lebih parah, dapat menyebar dari usus ke dalam darah, menyebabkan
infeksi aliran darah, atau ke sistem saraf pusat yang dapat menyebabkan
meningitis.
Anelich mengatakan bahwa tekanan listeriosis, yang dikenal sebagai ST6,
telah ditemukan dalam sembilan dari 10 penderita di Afrika Selatan.
"Hal tersebut mempermudah penelusuran sumbernya, karena saat ini kita dapat
mengetahui bahwa kemungkinan penyebarannya berasal dari satu sarana
pengolahan," ujarnya.
Seorang pejabat departemen kesehatan mengatakan bahwa tekanan tidak terjadi terhadap obat dan bahwa kematian tersebut disebabkan oleh penundaan
diagnosis, yang berarti penderita tidak diobati segera pada waktu awal terjangkit.(Ant/OL-3)
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...-61/2018-01-09
---
Kumpulan Berita Terkait :
- KAI Bakal Lengkapi Kereta dengan Wifi
- Sultan Resmikan Toilet Bawah Tanah
- Presiden Sebut Pembangunan Karakter dapat Atasi Kekerasan Seksual
anasabila memberi reputasi
1
485
0
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Media Indonesia
30.6KThread•1.3KAnggota
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru