PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecam buku yang mempertanyakan kelayakan dirinya untuk memimpin negara adidaya itu sebagai buku sampah.



Kecaman Trump itu juga diikuti para pembantunya, yang salah satunya bahkan menyebut miliarder itu sebagai genius politik.



Buku tersebut, Fire and Fury karya Michael Wolff, menggambarkan Trump sebagai seorang yang emosional, kurang informasi dan tidak stabil, serta punya gejala-gejala kehilangan memori yang serius.



Buku ini menjadi best seller di 'Negeri Paman Sam' itu dalam waktu singkat.



'Itu buku sampah, yang ditulis seorang penulis yang benar-benar busuk', kicau Trump melalui Twitter, Minggu (7/1).



Sehari sebelumnya, dia juga menyerang Wolff yang lewat buku itu menyebut dirinya tidak stabil. Trump mengklaim dirinya seorang genius yang stabil.



Selain Trump, penasihat senior Presiden AS itu, Stephen Miller, mencemooh buku itu. Dia menegaskan bosnya genius politik.



"Wolff adalah penulis sampah. Buku itu buku sampah," kata Miller dalam wawancara CNN, Minggu (7/1).



Dia juga menyerang Bannon yang menjadi sumber utama buku itu sebagai seorang pendendam dan tanpa sentuhan realitas.



Wolff sendiri berkeras bahwa karyanya itu sama sekali tidak melanggar kesepakatan tidak dipublikasikan.



Namun, kepada NBC, dia mengakui selama total 3 jam yang dihabiskannya bersama dengan Trump, sang presiden tidak mengetahui bahwa itu ialah wawancara.



Dia juga menggambarkan kekhawatiran di Gedung Putih mengenai kemungkinan risiko dimakzulkan dengan alasan sudah tidak layak.



Hal tersebut memungkinkan terjadi sesuai dengan amendemen ke-25 Konstitusi AS.



"



Hampir setiap hari para pembantu di Gedung Putih mengatakan kami belum sampai tahap amendemen ke-25," ujarnya. (AFP/Hde/I-2)


Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...pah/2018-01-09

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Penugasan BBM Bersubsidi 5 Tahunan

- Luhut Temui Susi Bahas Cantrang

- Segera MNC Vision Selesaikan Pemotongan Tagihan Sepihak