Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Hiperglikemia Lebih Berisiko Komplikasi
Hiperglikemia Lebih Berisiko Komplikasi

MENGENDALIKAN kadar gula darah pada pasien sindrom koroner akut (SKA) dapat menurunkan kejadian major adverse cardiac events (MACE) yang meliputi gagal jantung, infark miokardium (kerusakan otot jantung), aritmia maligna atau gangguan irama jantung, stroke, dan kematian.



Hal itu diungkapkan dokter konsultan endokrin-metabolik-diabetes, Suharko Soebardi, seusai sidang promosi doktor di Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, kemarin.



Disertasinya berjudul Pengaruh Hiperglikemia saat Masuk Rawat terhadap Kejadian MACE pada pasien Sindrom Koroner Akut: Telaah terhadap Jalur Inflamasi dan Cedera Endotel.



Ia menjelaskan, MACE dapat dicegah dengan pengendalian gula darah yang baik.



Tingginya kadar gula darah (hiperglikemia) dapat diketahui dengan kadar HbA1c. Pasien, dokter, serta petugas kesehatan harus paham kadar gula darah harus diawasi dan dikontrol agar normal.



Dari hasil penelitiannya, Suharko menyimpulkan, hiperglikemia saat masuk perawatan maupun rerata kadar gula darah saat perawatan berperan terhadap proses SKA dan komplikasi MACE.



"Oleh karena itu, pada pasien rawat inap, kita harus lakukan pemeriksaan gula darah berulang dan diupayakan agar kadarnya terkendali. Pengaturan gula darah yang baik akan bisa mencegah komplikasi MACE," imbuhnya.



Penelitian disertasi itu dilakukan pada Januari-Desember 2017 terhadap 84 pasien dengan diagnosis SKA yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Jakarta Heart Center dengan diagnosis SKA.



SKA merupakan komplikasi akhir proses aterosklerosis pada pembuluh arteri jantung.



Aterosklerosis merupakan proses peradangan menahun di pembuluh arteri yang melibatkan proses imun, sistem pembekuan darah, dan sel endotel pembuluh arteri.



Aterosklerosis diawali dengan penimbunan kolesterol jahat pada dinding pembuluh arteri yang menyebabkan penyempitan ruang di dalam pembuluh itu.



Pecahnya benjolan aterosklerosis di pembuluh arteri jantung disertai penggumpalan trombosit da-rah merupakan mekanisme utama terjadinya SKA.



SKA merupakan penyebab utama kematian pada penyakit pembuluh arteri jantung dengan angka kematian sebesar 30% dalam 24 jam pertama. (Ind/H-3)


Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...asi/2018-01-09

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Hiperglikemia Lebih Berisiko Komplikasi Diplomasi Kuda Macron untuk Xi

- Hiperglikemia Lebih Berisiko Komplikasi Bom Hantam Markas Ekstremis

- Hiperglikemia Lebih Berisiko Komplikasi Bandara Banjir, Jadwal Kacau

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
834
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Media Indonesia
Media IndonesiaKASKUS Official
30.6KThread1.4KAnggota
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.