majhpahitAvatar border
TS
majhpahit
Kesono NV, Pabrik Tenun Terbesar Sekaligus Kota Kecil yang Akhirnya Gagal Berdiri
Hai agan dan sista ketemu lagi sama ane, kali ini khusus membahas tentang sejarah ya soalnya username ane saja namanya Majhpahit, masak gak bahas sejarah sedikit pun heheemoticon-Big Grin emoticon-Big Grin . Dan langsung saja ane mau bahas satu dari banyak peninggalan atau sisa bangunan zaman Hindia Belanda, yakni pabrik kenamaan Kesono NV yang terletak di Kabupaten Mojokerto.

Kesono NV adalah sebuah pabrik tenun yang pernah direncanakan untuk menjadi sebuah kota kecil atau sebuah kompleks yang mandiri, diantaranya ialah memiliki sebuah pasokan air serta memproduksi listrik untuk kebutuhannya sendiri. Pabrik tersebut ialah gagasan dari keluarga Bin Martak keturunan Arab yang ingin memperluas usaha tenunnya pada tahun 1934, karena pabriknya saat ini yang ada di Keputran Surabaya kewalahan dengan permintaan produksi yang ada.
Spoiler for Kesono NV tahun 2014:

Atas saran dari Ir. Darmawan Mangunkusumo, dipilihlah daerah bernama Kesono di Regentschap Modjokerto dan tuan Faradj Martak pun menyetujuinya. Kesono sendiri ialah sebuah desa dekat Pugeran yang masuk wilayah distrik Mojosari, atau saat ini menjadi sebuah dusun di desa Bakalan, kecamatan Gondang, Kab. Mojokerto. Pemilihan lokasi itu bukanlah tanpa sebab, karena menurut kajian yang telah dilakukan selama setahun sebelumnya menetapkan kalau lokasi itu cukup strategis. Yang mendukung lokasi itu strategis ialah adanya jaringan rel kereta yang dikelola oleh Modjokerto Stroom Maskapij untuk digunakan sebagai transportasi dan pengangkutan gula dari Suikerfabriek Pohdjejer, jaraknya dari pemilihan lokasi tersebut pun dinilai cukup dekat.

Selain itu di lokasi tersebut memang cukup berdekatan dengan pipa sumber mata air Jubel yang berada di daerah Patjet, yang saat itu menjadi satu dari dua sumber mata air terbaik di Hindia Belanda, alasan lain yang digunakan ialah sebuah aliran sungai yang cukup besar dan deras yang nantinya akan digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air.emoticon-Wow
Spoiler for Sungai yang digunakan PLTA saat itu:

Pada bulan Agustus 1935 akhirnya pabrik bernama Kesono NV berhasil dibangun, setelah ia membeli bangunan bekas pabrik gula. Pabrik tenun itu sendiri dibangun dalam waktu kurang lebih selama setahun hingga saat siap dioperasikan. M.W.G Surtel, seorang admisnistrator berkebangsaan Belanda ditunjuk sebagai manajer operasional pabrik tersebut, karena seperti di Suikerfabriek Ketanen juga ada orang Belanda yang ditunjuk walaupun pemiliknya orang keturunan Tionghoa.

Tak tanggung-tanggung, ia pun merencanakan ada 1000 mesin tenun modern yang akan ditampung pada 25 bangunan gudang di dalam pabrik. Tentu hal itu membuat pabrik tenun Kesono NV menjadi luas, bahkan saat tahun 1935 menjadi pabrik tenun termodern dan terbesar se Indonesia. Tak ayal tenaga kerja sebanyak 3000 orang pun dikerahkan, yang tak hanya berasal dari Mojokerto saja namun tenaga kerja asal Bojonoregoro juga didatangkan.emoticon-Jempol
Spoiler for Sungai tadi dibelah menjadi 4:

Dari besaran pabrik tersebut kita tahu kalau listrik yang digunakan tentu akan cukup banyak, oleh karena itu di samping kompleks pabrik dibangunlah sebuah PLTA yang juga sungai setelahnya dibagi menjadi 4 bagian (sekarang namanya kali papat). Kebutuhan akan air pun dialirkan melalui sumber mata air jubel melalui pipa panjang yang sebelumnya juga sudah sampai ke Surabaya. Dalam rencananya nanti, di sekitar pabrik akan didirikan perumahan karyawan, gedung bioskop, gedung pertunjukan, sarana olah raga sepak bola dan tentunya tempat ibadah. Pasar penyedia kebutuhan sehari-hari sudah ada di Pugeran, dan jika terealisasikan maka akan lengkap dan menjadi sebuah kompleks mandiri di bagian selatan Mojokerto.emoticon-Wow
Spoiler for Pipa dari Mata Air Jubel yang masuk ke dalam pabrik:

Selain beberapa rencana tadi, pabrik yang dikelola oleh keluarga Bin Martak tersebut akan mendirikan sebuah sekolah tekstil, lokasinya sendiri akan ditempatkan di distrik Mojosari, yang nantinya lulusan dari sekolah tekstil bisa langsung bekerja pada pabrik tenun tersebut. Kesono NV diketahui tidak hanya berkecimpung dalam penenunan sarung saja, namun juga mendapatkan pesanan dari seragam KNIL. Dan karena pabrik itu menjadi sebuah rencana besar dan menguntungkan baik dari pihak keluarga Bin Martak maupun Hindia Belanda, maka polisi diterjunkan untuk menjaga kompleks tersebut.

Namun sayang kejayaannya berakhir setelah Jepang mengalahkan Belanda karena Kesono NV berhenti beroperasi, masa-masa sulitpun harus dilalui pabrik tersebut seperti dinonaktifkan atau dibongkar paksanya jaringan rel kereta yang menghubungkan penyetoran hasil produksi melalui jalur darat atau menuju pelabuhan oleh Jepang, maupun saat setelah kemerdekaan RI pada saat Januari 1949 yang simpanan sarungnya dijarah oleh banyak pejuang untuk perang kemerdekaan.emoticon-No Hope

Gudang pabrik pun tak luput dari jarahan segerombolan orang bersenjata pada tanggal 29 November 1950, setidaknya 13 orang perampok bersenjata api mengambil 309 potong sarung. Barang jarahan tersebut diperkirakan bernilai Rp. 10.720.-, nilai yang cukup besar kala itu atau senilai hampur 20 jutaan masa sekarang. Namun perampok harus mengalah setelah polisi Mojokerto mendapatkan laporan dan mengerahkan pasukan untuk mengamankan keadaan.
Spoiler for Kenangan dari Suikerfabriek yang sekaligus dijadikan stasiun dadakan di Pohdjejer:

Untuk saat ini pabrik tersebut masih beroperasi walaupun beberapa bangunan terlihat tua, dikelilingi oleh tanaman, maupun ada pula yang roboh. Beberapa progress pengerjaan seperti rumah karyawan yang terletak di barat pun sudah tak terawat lagi, sedangkan keadaan tempat ibadah di depan pabrik juga cukup sepi, dan sekarang ini sisa tanah yang tidak digunakan bangunan menjadi lahan sewa persawahan.
Spoiler for Beberapa bagian yang sudah ditumbuhi tanaman:

Ada pula acara mister tukul yang pada tahun lalu juga meliput pada tempat ini, dan seperti yang kita lihat memang menjadi bangunan berhantu walaupun masih beroperasi sampai sekarang. Karena pada dasarnya untuk sekarang Kesono NV menjalankan usahanya dalam skala kecil, dan menurut beberapa orang jumlah karyawan disana hanya berjumlah 50 orang saja. Katanya juga di pabrik ini dijadikan tempat burung walet, tak heran bila kalau dari depan pabrik tenun yang pernah menjadi pabrik tenun terbesar dan termodern terlihat sangat sepi setiap saat.
Spoiler for Bekas Perumahan Karyawan Kesono NV yang tak terawat:

Nah begitulah gan, maaf ya kalau panjang serta lebar banget tulisan ane. Oh ya tulisan ini berdasarkan ahli sejarah Mojokerto bernama Pak Ayuhanafiq, serta beberapa warga yang masih mengetahui sejarahnya walaupun cuman secuil sih yang mereka tahu (entah kenapa juga mereka minim sekali bahkan tidak mengetahui kalau dulu juga ada kereta trem yang melintasi daerahnya), ane harap tulisan ini mampu meberikan pengetahuan lebih ke agan dan juga sista.
Note : Semua gambar diambil dari Google Maps yakemoticon-Ngakak.

Maaf bila ada kesalahan. BTW makasih banget buat yang udah baca thread ane ini, dan jangan lupa untuk kasih bintang 5 yak...emoticon-2 Jempol

Dan jangan lupa ya gan untuk baca thread aneh ane lainnya. emoticon-Jempol
Dimasak Utuh, Masakan Sup Kelelawar di Negara ini Sering Diburu Wisatawan
icon-hot-thread Keren dan Megah, Pasti Perpustakaan ini Bikin Kamu Betah Berlama-Lama
Makanan Populer di Vietnam ini Terbuat dari Bahan 1000 Cacing, Berani Makan?
innothAvatar border
TheRattPakkAvatar border
jazzcousticAvatar border
jazzcoustic dan 4 lainnya memberi reputasi
5
23.2K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.