Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Kicauan Trump Bikin Pakistan Berang


PAKISTAN memanggil Duta Besar Amerika Serikat (AS) terkait dengan ucapan Presiden AS Donald Trump di Twitter.



Dalam kicauan pertamanya di 2018, Trump mengecam Pakistan dan mengancam akan memotong bantuan ke negara itu karena telah melontarkan kebohongan tentang militansi. Presiden AS itu menuduh Pakistan menyediakan tempat yang aman untuk kelompok militan.



“AS dengan bodohnya memberikan Pakistan lebih dari US$33 miliar dalam bentuk bantuan selama 15 tahun terakhir, tapi mereka tidak memberikan apa-apa untuk kita kecuali kebohongan, penipuan, dan pikiran bahwa pemimpin kita ialah orang bodoh,” kicau Trump di pagi hari setelah pergantian tahun.



Trump melanjutkan, “Mereka memberikan tempat perlindungan bagi para teroris yang kita buru di Afganistan. Tidak lagi!” Akibat kicauan Trump, pada Senin (1/1) malam, Duta Besar AS, David Hale, diminta menjelaskan ke pemerintah Pakistan tentang tudingan itu.



Menurut juru bicara kedutaan AS, Hale telah bertemu otoritas Pakistan. “Tapi kami tidak memiliki komentar mengenai substansi pertemuan tersebut,” tukasnya.




Banyak membantu



Guna merespons kicauan Trump, pemerintah Pakistan dengan cepat memberikan balasan. Pakistan mengatakan pihaknya telah berbuat banyak untuk AS, salah satunya membantu menumpas Al-Qaeda.



Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Pakistan mengatakan, meski telah banyak membantu AS, mereka hanya mendapat cercaan dan ketidakpercayaan sebagai balasannya.



Pakistan telah berulang kali membantah tuduhan AS bahwa mereka menutup mata terhadap mi litansi. Sebaliknya, mereka mengecam AS karena mengabaikan nyawa ribuan orang yang terbunuh dan kucuran dana miliaran dolar untuk melawan ekstremis.



Di lain hal, para pengamat menilai tanpa informasi yang lebih rinci, tweet itu justru rawan karena akan memicu terjadinya ketegangan di antara sekutu-sekutu AS.



Mereka kini kerap direpotkan akibat ulah kepemimpinan Trump. “Trump terbiasa mengeluarkan pernyataan keras yang hanya merusak atmosfer dan melanggar sopan santun diplomatik,” ungkap seorang analis, Hasan Askari, kepada AFP.



Menurutnya, Pakistan harus mencari informasi lebih lanjut untuk menindaklanjuti tudingan tersebut. “Hal ini hanya akan menambah kepahitan yang meresap ke dalam hubungan bilateral kedua negara setelah kehadiran Trump di Gedung Putih,” kata seorang analis lainnya, Imtiaz Gul, kepada AFP.



Sebelumnya, Trump juga telah melontarkan tuduhan miring ke pada Pakistan. Dalam pidato Trump pada Agustus lalu, dia menuding Pakistan melindungi agenagen pembuat rusuh.



Hal itu membuat digelarnya berbagai pertemuan diplomatik tingkat tinggi di AS dan Pakistan untuk membahas hal tersebut. (*/I-4)


Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...ang/2018-01-03

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Alat Pendeteksi Infertilitas dan Kelamin Ganda

- Diet Ekstrem tidak Dianjurkan

- Pekan Depan, Timnas Bersiap Jamu Islandia

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
466
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Media Indonesia
Media IndonesiaKASKUS Official
30.6KThread1.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.