WAKIL Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai penutupan Jalan Jatibaru bagi penempatan pedagang kaki lima (PKL) ialah solusi yang banyak mendatangkan banyak manfaat. Jika ada pihak yang keberatan dengan solusi itu, ia meminta pihak tersebut mencarikan usul solusi lainnya.



Ketika menghadapi gelombang penolakan dari warga melalui petisi di situs Change.org, Sandi menantang warga yang menandatangani petisi itu untuk memberikan solusi alternatif bagi penataan kawasan Tanah Abang.



"Nanti kita akan undang mereka (warga yang menandatangani petisi) agar mereka berikan alternatif solusinya yang seperti apa," kata Sandiaga, Jumat (29/12). Meski sebelumnya menunjukkan rasa heran atas desakan banyak pihak untuk mengembalikan para PKL ke Gedung Blok G Tanah Abang, Sandi pun sempat meminta usul bagaimana cara menarik pengunjung ke Blok G jika PKL hendak diarahkan untuk berdagang kembali di sana.



"Kita mengharapkan (konsep penataan) ini bisa jadi sebuah kolaborasi, jadi bukan yang kemarin saja yang sudah suka, happy. Tapi yang belum happy, 33 ribu (penanda tangan petisi) ini punya partisipasi, gitu, apa saja usulannya. Kalau meramaikan Blok G, memasukkan kembali (PKL), apa yang bisa digunakan untuk crowd fuller di sana?" jelasnya.



Dia mengklaim penataan Tanah Abang yang diberlakukannya sejak 22 Desember lalu itu justru berdampak baik bagi PKL dan pengguna kendaraan umum.

Sekitar 400 PKL yang ditata di Jalan Jatibaru, ujarnya, mengalami peningkatan keuntungan. Konsep penataan itu juga diklaim telah menyelamatkan 3.200 lapangan pekerjaan, serta meningkatkan pengguna Trans-Jakarta Tanah Abang Explorer hingga 13 ribu orang. "Berarti integrasi (Trans-Jakarta) jalan dan yang 400 PKL itu alhamdulillah usahanya naik," ujar Sandiaga.



Atas pernyataan Sandiaga itu, penggagas petisi Kembalikan Fungsi Jalan dan Trotoar Tanah Abang di situs Change.org, Iwan M, menanggapi melalui update di laman petisinya.



Menurut Iwan, yang diminta para penanda tangan petisi ialah fungsi jalan dan trotoar di Tanah Abang, khususnya Jalan Jatibaru Raya, dikembalikan sesuai dengan peruntukan. Kebijakan memberikan fasilitas kepada PKL untuk berjualan di badan jalan dinilai melanggar undang-undang.



'Penggunaan Trans-Jakarta Explorer yang disediakan oleh Pemprov DKI jelas akan meningkat karena ditutupnya jalan tersebut sehingga tidak ada pilihan untuk warga dalam menggunakan moda transportasi di wilayah Jatibaru Raya', tulis Iwan. Hingga tadi malam pukul 21.15, jumlah petisi tersebut telah mencapai 47.598 penanda tangan. (Nic/J-4)


Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...usi/2018-01-03

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Kicauan Trump Bikin Pakistan Berang

- Alat Pendeteksi Infertilitas dan Kelamin Ganda

- Diet Ekstrem tidak Dianjurkan