(1) Presiden Sukarno

Pada masa awal kemerdekaan salah satu tradisi bangsa ini adalah intropeksi diri, dan yang membangun tradisi itu adalah Presiden Sukarno (Jawa Pos, 29/12/2017). Yang paling terkenang dari Bung Karno adalah pidatonya melalui siaran radio pada pergantian tahun 1947 menuju 1948. Pidato tersebut berisikan tentang evaluasi bangsa setelah masa-masa yang berat menghadapi agresi militer Belanda. Pada kesempatan itu juga Sang Proklamator memberikan penghargaan kepada semua pahlawan serta memberikan motivasi bahwa bangsa Indonesia akan menghadapi masa-masa yang cerah.

(2) Presiden Suharto

Yang masih teringat dari Presiden ke dua kita adalah antusiasmenya tentang pembangunan, termasuk ketika pidato pada tahun baru tahun 1970 menuju 1971. Pada pidato yang disiarkan televisi tersebut beliau menyinggung tentang capaian-capaian pemerintah dalam hal produksi, kestabilan harga dan laju inflasi yang rendah. Bapak pembangunan (demikian media-media pada saat itu menamakan) berpesan agar semua elemen bangsa menjaga kestabilan nasional, keharmonisan sosial dan keberhasilan pembangunan (Jawa Pos, 29/12/2017).

(3) Presiden BJ Habibie

Great man in the wrong time. Begitulah gambaran masa pemerintahan Presiden Habibie. Muslim tercerdas di dunia (Republika, 03/08/2013) tersebut harus menghadapi banyak masalah pelik saat era reformasi, diantaranya masalah Timor Timur dan Aceh Merdeka. Maka momen tahun baru saat pemerintahan Presiden yang konon ber-IQ di atas Einstein tersebut adalah peristiwa-peristiwa yang kurang mengenakkan. Pada tanggal 3 Januari terjadi kerusuhan antara tentara dan warga yang merenggut korban jiwa (Sidney Jones, Direktur Eksukutif Human Right Asia). Sedang pada tanggal 27 Januari PBB menyetujui referendum Timor Timur yang akhirnya menyebabkan lepas dari Indonesia pada referendum yang dilaksanakan 30 Agustus 1999 (CNN, 30/08/1999).

(4) Presiden Abdur Rahman Wahid

Salah satu momen paling menyedihkan adalah tahun baru 2010. Dua hari sebelum tahun baru Gus Dur meninggal dunia. Kepergian presiden ke empat yang digantikan Megawati tahun 2001 tersebut membuat suasana yang biasanya gembira menjadi berbalik arah. Pemerintah mengumumkan suasana berkabung 7 hari. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyarankan agar perayaan-perayaan tahun bari dibatalkan (merdeka.com).

(5) Presiden Megawati

Merayakan tahun baru sedikit terlambat berarti merayakan ulang tahun Bu Megawati. Presiden Indonesia ke 5 ini lahir tanggal 23 Januari di Jogjakarta 1947. Yang masih segar dalam ingatan adalah ulang tahun Bu Mega yang ke 70. Momen itu dirayakan di taman Ismail Marzuki dan mendapat ucapan selamat langsung dari presiden Joko Widodo.

(6) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Momen tahun baru untuk presiden RI yang ke 6 yang masih dapat kita akses datanya di perpusnas.go.id adalah pidato beliau pada tahun baru 2006. Waktu itu Pak SBY (begitu beliau akrab disapa media) menyinggung masalah-masalah bencana, seperti gempa bumi di Alor dan Nabire, tsunami di Aceh, flu burung dan penyakit pholio. Juga yang menjadi bahasan ke depan adalah isu-isu yang hangat pada saat itu seperti terorisme, narkoba, korupsi, BBM, Pilkada serta posisi kita pada percaturan dunia.

(7) Presiden Joko Widodo



Yang menjadi viral di media pada tahun baru 2017 adalah gaya Pak Jokowi ketika bersarung hitam di depan istana Bogor. Jokowi menyempatkan memasang satu pesan singkat di Twitter: “00.00 Tahun 2017 di rumah saja. Selamat Tahun Baru”. Dengan gaya seperti seolah beliau ingin menunjukkan pesan tentang kesederhanaan tetapi tetap komunikatif dan bersahaja.

http://nulis.co.id/?p=163714