afifahafra79Avatar border
TS
afifahafra79
6 Jenis Gaya Hidup Zaman Now Ini Berpotensi Bikin Mati Muda


Ini bukan sedang menakut-nakuti, ya Sobat. Tetapi sebagai warning untuk kita semua, agar kita mewaspadai beberapa gaya hidup yang sering kita lakukan terkait dengan aktivitas sehari-hari kita. Menurut dr. Ahmad Supriyanto, dari RSU PKU Muhammadiyah Surakarta, saat ini, banyak profesional atau pekerja-pekerja muda yang memiliki gaya hidup yang jauh dari sehat. “Ingat ya, sehat itu sebenarnya permasalah lifestyle, alias gaya hidup. Orang-orang zaman dahulu rata-rata sehat, karena memiliki gaya hidup yang baik.”

Senada dengan beliau, dr. Tri Wuryanti dari Klinik Sehati, Kota Solo, juga menyoroti pola hidup masyarakat sekarang yang memprihatinkan. “Mestinya, pola hidup itu harus diubah, minimal diimbangi, biar kita bisa memiliki badan yang senantiasa fresh dan sehat.”

Apa saja gaya hidup yang menurut mereka tidak sehat, bahkan cenderung bisa membuat seseorang meninggal dalam usia muda?

Pertama, Mager, Malas Gerak
Banyak orang-orang sekarang memiliki pekerjaan yang tidak membutuhkan banyak gerak. Misal seharian di depan komputer. Kerja semacam itu, terlebih dilakukan di ruang ber-AC, akan membuat kalori yang terbakar sangat rendah. Jika makanan yang disantap berlebih, maka akan ada potensi penimbunan lemak, khususnya kolesterol jahat. “Padahal, penumpukkan kolesterol jahat akan menimbulkan banyak penyakit, seperti stroke dan serangan jantung,” ujar dr. Ahmad.

Kedua, Kebiasaan Begadang
Tubuh punya hak untuk beristirahat. Namun, banyak para profesional muda, khususnya para pekerja kreatif, karena saking tingginya passion mereka, bekerja di luar kemampuan tubuh. Lama-lama, tubuh tentu tidak akan kuat dan bisa ambruk sewaktu-waktu.

Ketiga, Sangat Mengandalkan Doping
Saat ini, banyak para pekerja muda yang sangat mengandalkan zat-zat penghilang lelang seperti minuman-minuman penambah energi. Ketika lelah, bukannya beristirahat, namun justru mengonsumsi zat-zat yang mereka anggap mampu menghilangkan rasa letih. Padahal, mengonsumsi zat-zat semacam itu secara berlebihan, dapat merusak ginjal, yang akhirnya berakhir pada gagal ginjal dan berpotensi memicu kematian dalam usia yang muda.

Keempat, Menyukai Makanan Instan
Gaya hidup saat ini yang serba cepat dan instan, juga berimbas pada pola makan sebagian besar profesional muda. Alih-alih menyukai makanan yang sehat dan bergizi, mereka lebih suka mengonsumsi fast food atau makanan-makanan instan, yang tinggi kadar lemak dan garam, dan sangat berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit.

Kelima, Kurang Sayur dan Buah-Buahan


Kurang sayur dan buah akan menyebabkan tubuh kekurangan zat antioksidan yang bisa mencegah reaksi-reaksi oksidasi dalam tubuh. Banyaknya reaksi oksidasi, akan mengaktifkan gugus-gugus radikal bebas yang bisa memicu kanker dan penyakit berat lainnya.

Keenam, Terlalu Banyak Terpapar Radiasi dari Gadget
Mayoritas dari kita, adalah gadget freak, dan sangat takut tertinggal berita, alias terkena sindrom FOMO (fear of missing out). Selain itu, hampir semua pekerjaan terkini, sangat berhubungan dengan komputer. Terlalu banyak terkena radiasi dari layar gadget tentu membahayakan tubuh kita. Radiasi yang ditimbulkan dari gadget, ternyata bisa menyebabkan kanker, tumor otak, alzheimer, parkinson dan yang paling sederhana adalah sakit kepala .

“Intinya, mari kita jaga kesehatan dengan tetap aktif berolahraga, memiliki kehidupan yang seimbang, istirahat saat tubuh menuntut istirahat, dan mengasup makanan dengan pola dan gizi yang seimbang. Soal kematian, itu takdir. Yang penting, mari kita berusaha agar memiliki pola hidup yang sehat,” ujar dr. Tri Wuryanti.
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
3K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.5KThread3.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.