Salain pajak, salah satu sumber penerimaan negara adalah dari sektor non pajak. Bila penerimaan pajak masih terus digenjot, teryata tidak demikian dengan penerimaan dari sektor non pajak. Menurut keterangan Menteri Keuangan Sri Mulyani, saat penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sudah melampaui target.

“PNBP kita sampai dengan 15 Desember mencapai 108 %. Karena realisasinya itu sudah melebihi apa yang ada di APBN-P. Kita menargetkan Rp 260 triliun, sekarang terkumpul Rp 281 triliun” ungkap Sri Mulyani di kantor Kementrian Keuangan, Jakarta (20/12).

Menurut mantan Managing Director Bank Dunia ini, terlampauinya target PNB terdorong oleh harga minyak yang melebihi harga asumsi, demikian pula penerimaan dari hibah. “Seluruh penerimaan negara sampai 15 desember adalah Rp 1.496,9 triliun.” Ujar Sri Mulyani kepada awak media.

Pemaparan APBN Kinerja dan Fakta (KiTA) tersebut merupakan upaya Kemenkeu dalam mengkomunikasikan progress APBN. Pada saat yang sama, Menteri Keuangan juga melakukan soft launching buku APBN KiTA yang diharapkan menjadi sumber informasi mengenai perjalanan APBN dari bulan ke bulan. Buku APBN KiTA, dikatakan oleh Sri Mulyani, akan diterbitkan dan diupdate setiap bulan.

Sekadar informasi, tahun 2017 ini belanja negara difokuskan pada tiga sektor. Yaitu pembangunan infrastruktur, SDM, dan mengurangi kemsikinan dengan transfer daerah dana desa.

Ke depannya, Ani melanjutkan, tren penguatan harga minyak dunia dan juga komoditas akan terjaga. Apalagi, tambah dia, setelah aturan perajakan di Amerika Serikat disetujui dan membuat pertumbuhan ekonomi AS akan lebih kuat yang tentunya akan berdampak pada ekonomi dunia.

http://ekonomi.metrotvnews.com/energ...-lampaui-taget