Cilacap, Gatra.com – Ribuan warga Cilacap, Jawa Tengah panik berlarian keluar rumah saat diguncang gempa 6,9 skala ritcher (SR), sekitar pukul 23.47 WIB tadi malam. Mereka berlarian mengungsi ke perbukitan di Jeruklegi setelah sirine peringatan dini gelombang tsunami meraung-raung.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Martono mengatakan warga mengungsi begitu BMKG memperingatkan potensi bahaya tsunami, sekitar pukul 23.50 WIB. Peringatan itu kemudian ditindaklanjuti dengan dinyalakannya sirine di sepanjang pantai selatan Cilacap.
“Ini saya di Proliman, warga mulai bergerak ini. Ribuan warga sudah mengungsi ke Jeruklegi, Ke tempat lebih tinggi,” katanya saat dihubungi, Sabtu dinihari (16/12). Martono menjelaskan, suasana panik begitu terasa ketika warga secara bergelombang mengungsi ke Jeruklegi.
 
Kepanikan massal juga terjadi di kawasan Pantai Widarapayung Kecamatan Adipala dan Nusawungu Kecamatan Nusawungu. Ribuan warga mengungsi ke perbukitan Jeruklegi setelah sirine peringatan dini tsunami meraung dengan keras. “Yang dekat dengan pantai mengungsi semua ke Jeruklegi,” kata perangkat Desa Nusawungu, Kiyanto melalui sambungan telepon.
 
Namun, petugas BPBD dan dinas terkait lainnya berupaya menenangkan warga. Mereka tetap diarahkan ke jalur evakuasi yang seharusnya.“Semuanya menuju tempat yang lebih tinggi,” jelasnya.
Menurut Martono, data yang masuk kerusakan akibat gempa diantaranya atap Pendopo Wijayakusuma, Cilacap yang ambrol dan belasan rumah yang dilaporkan rusak di sejumlah kecamatan. Namun, pendataan masih berlangsung sehingga total jumlahnya belum terhitung. “Sudah ada kerusakan. Tapi sedang didata by name, by adress-nya,” tukasnya.
Sementara, warga sekitar Teluk Penyu, Cilacap Selatan, Adipala, Kroya Kabupaten Cilacap terus bergerak ke lokasi lebih tinggi. Begitu pula warga di Ambal dan Petanahan Kabupaten Kebumen. Hotel-hotel di Cilacap, terutama yang berdekatan dengan pantai juga mengevakuasi tamunya.
Gempa juga mengguncang Kabupaten Banyumas. Komandan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Banyumas, Heriana Adi Chandra mengatakan akibat gempa, kaca ruang IGD di Rumah Sakit Siaga Medika ambrol. Atap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas juga ambrol sehingga puluhan pasien diungsikan. Selain itu puluhan rumah di sejumlah wilayah dilaporkan rusak, mulai ringan, sedang hingga berat.
Sementara, dalam keterangannya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan  gempa dengan kekuatan 6,9 SR terjadi pada Jumát, 15 Desember 2017 pukul 23.47.57 WIB dengan pusat gempa 11 km barat daya Kab Tasikmalaya pada kedalaman 107 km. Wilayah terdampak adalah Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
 

 
Reporter: Ridlo Susanto
Editor: Hendri Firzani

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/jawa/...i-selatan-jawa

---


- Gempa Tasik Memicu Satu Gereja di Cilacap Ambruk