Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Ekspor Minyak Sawit Sedikit Lesu


VOLUME ekspor minyak kelapa sawit (crude plam oil/CPO) Indonesia pada Oktober 2017 tercatat mengalami penurunan menjadi 2,6 juta ton atau merosot 5% dari September yang mencapai 2,76 juta ton. Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Togar Sitanggang mengungkapkan penurunan ekspor terjadi akibat berkurangnya permintaan yang cukup signifikan dari Pakistan dan India. Pada Oktober, Pakistan hanya membukukan permintaan CPO sebesar 144,26 ribu ton, turun 32% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 211,52 ribu ton.



Sama halnya dengan Pakistan, India pun bernasib sama. Permintaan dari 'Negeri Bollywood' turun 16% dari bulan sebelumnya yang semula 650,75 ribu ton menjadi 544,17 ribu ton. "Permintaan dari Pakistan lesu karena mulai aktifnya crushing plant di negara itu sehingga memicu impor kedelai dan kanola yang tinggi. Harga minyak sawit pun masih tinggi sehingga mereka memutuskan untuk mengurangi permintaan," kata dia melalui keterangan resminya, Jumat (14/12). Persoalan harga yang tinggi juga menjadi penyebab menurunnya pembelian dari India.



"Ditambah bea masuk yang tinggi dan India juga sedang giat mengisi stok kedelai," terang Togar. Berbeda dengan Pakistan dan India, Tiongkok, Amerika Serikat, dan sejumlah negara di Eropa yang juga merupakan negara tujuan ekspor utama masih mencatatkan kenaikan permintaan. Ekspor minyak sawit ke Tiongkok tercatat naik 14% dari 370,47 ribu ton pada September menjadi 423,74 ribu ton di Oktober. Pun Benua Biru yang mencatatkan pertumbuhan permintaan sebesar 18%, dan 'Negeri Paman Sam' yang naik 11%. Togar menjelaskan menurunnya volume ekspor berimbas pada persediaan di dalam negeri yang akhirnya mengalami kenaikan.



Sampai akhir Oktober, stok minyak sawit tercatat meningkat 16% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yakni dari 2,92 juta ton menjadi 3,38 juta ton. "Di samping ada kelesuan ekspor, produksi sawit di dalam negeri juga meningkat. Oktober ini produksi minyak sawit Indonesia (CPO dan PKO) meningkat 3% ketimbang September lalu, atau dari 4,03 juta ton meningkat menjadi 4,16 juta ton," terang Togar. Dari sisi harga, sepanjang Oktober harga minyak sawit global bergerak pada kisaran US$700-US$735 per metrik ton dengan harga rata-rata US$719,4 per metrik ton. Harga rata-rata itu turun tipis ketimbang rata-rata September yakni US$724,9 per metrik ton.



Kualitas terbaik

Sebelumnya, saat acara Renewable Energy Companies Committed to Climate, dalam rangkaian One Plannet Summit di Paris, Prancis, awal pekan ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menyampaikan minyak sawit Indonesia tidak pernah terbukti melanggar seperti yang diserukan Uni Eropa selama ini. Terlebih, perusahaan migas asal Prancis, Total, berniat mengembangkan biofuel dengan menggunakan minyak sawit. Indonesia sebagai salah satu produsen minyak sawit terbesar dunia ingin ambil bagian.



Ketika menghadiri forum bisnis di KBRI Moskow, Agustus lalu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita juga menjamin kualitas minyak kelapa sawit Indonesia yang terbaik di dunia. "Persoalan selama ini akibat persaingan perdagangan karena produk Indonesia sangat kompetitif." (E-3)


Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...esu/2017-12-16

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Naraajie Cetak Rekor di Indonesian Masters

- Satu Orang Tewas Tertimpa Bangunan Rubuh Akibat Gempa

- Daerah Giatkan Operasi Pasar

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
621
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Media Indonesia
Media IndonesiaKASKUS Official
30.6KThread1.3KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.