KHAWATIR akan semakin meningkatnya harga kebutuhan pokok masyarakat menjelang perayaan hari besar keagamaan seperti Natal dan menjelang Tahun Baru 2018, Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Kalteng mendatangkan sebanyak 7 ton daging sapi.



Selain itu, mulai hari ini, Selasa (5/12) Bulog serentak melakukan operasi pasar diseluruh Kalteng. Operasi pasar tersebut akan terus dilakukan hingga menjelang perayaan Natal dua pekan lagi.



Hal dikatakan KepalaBulog Divre Palangkaraya, Ma'ruf, kepada wartawan di Palangka Raya, Selasa (5/12).



"Saat ini stok daging Kita masih sekitar 1,5 ton dan kita tambah lagi sebanyak 7 ton. Selain mendatangkan daging, juga didatangkan sebanyak 10 ton bawang putih," ujarnya.



Untuk diketahui dari data Bulog Divre Kalteng Posisi stok pangan per 29 November, stok beras 5.684 ton yang cukup untuk 3 bulan. Kemudian gula pasir 2.125 ton, minyak goreng 31.668 liter, daging kerbau 1.500 kg dan bawang putih 7 ton.



"Selain mendatangkan sejumlah bahan kebutuhan masyarakat mulai hari ini, operasi pasar ini dilakukan serentak di 14 kabupaten/kota se- Kalteng," ujarnya.



Tujuan diadakanna operasi pasar tersebut, kata dia, terutama untuk menekan harga beras agar bisa tetap berada di level harga Rp8 ribu/kg. Selain itu sejumlah komuditas lainya seperti daging, bawang merah dan bawang putih juga dilakukan pemantauan harganya.



Lebih jauh Ma'ruf mengatakan, dalam pengiriman barang pihaknya mengalami kendala di lapangan yakni perbaikan badan jalan pada jembatan Pulau Telo yang melintasi Sungai Kapuas di Kabupaten Kapuas. Biasanya untuk mengangkut barang dari Kalsel ke Kalteng menggunakan kontainer namun karena ada perbaikan jembatan terpaksa harus menggunakan angkutan yang lebih kecil.



"Kondisi ini juga tentu berimbas pada kenaikan harga," katanya. (OL-6)


Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...api/2017-12-05

---

Kumpulan Berita Terkait :

- KTP Elektronik di Kota Sukabumi Banyak yang Bodong

- Jokowi Minta Penyaluran Rastra Tepat Waktu

- Kejam..! Nenek Berusia 100 Tahun Dianiaya Cucu