Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ndikodikAvatar border
TS
ndikodik
Izinkan aku berfikir (bagian II)
Assalamu'alaikum, Wr, Wb.
Pembaca yang budiman, semoga hari-hari kawan semua senantiasa berbahagia.
Saya sampaikan maaf jika tulisan ini kurang dalam kesempurnaan tulisan, karena saya masih dalam tahap belajar.
selamat membaca kawan semua....
Izinkan aku berfikir (bagian II)

Berlanjut pada pembahasan sebelumnya, hal yang sempat menjadi pembicaraan panjangengan Akal atau rasio manusia.

Akal, banyak pemikir memberikan definisi dan penafsiran tentangnya dari pemikir barat atau timur jauh. Hematku adalah akal adalah dimana kita memahami sesuatu dengan jelas atau alam pengertian, ia sebagai penentu dari tahap-tahap pengetahuan manusia terhadap internal dan eksternal dirinya. Pengenalan nyata secara jelas disini melingkupi makna dan kebergunaannya sesuatu hal tersebut sehingga manusia mampu melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang difahaminya tentang sesuatu tersebut. Saat kita berfikir dan memikirkan sesuatu yang secara fisik melalui alat, otak kita sedang menyelami alam pengertian. Salah satu wujud manifestasi ilahi yang sempurna ini hanya dianugrahkan kepada manusia, maka dari itu jelas lah yang memiliki sesuatu yang sempurna dari sang pencipta.

Tak cukup rasanya membahas kesempurnaan manusia hanya dengan ratusan kata kata yang menyusun kalimat, seperti kita mahluk yang telah dianugrahi sesuatu yang bisa digunakan untuk mencapai kesempurnaan Tuhanlah Akal dan Hati. Hati adalah pencerah spiritual manusia terhadap rasio manusia, dan hanya bisa dikatakan perpaduan akal dan hati lah yang disebut sebagai intelektual. Perpaduan ini menciptakan manusia yang berbudi, katakanlah berahlaq mulia. Bisa kita lihat dalam Hadist Nabi "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan Ahlaq", untuk mencapai kemuliaan ahlaq diperlukan keluasan Akal dan kedalaman Hati atau Spiritual.

Izinkan aku berfikir (bagian II)

Sempurna merupakan unsur terpenting dalam cinta, karena dalam definisi cinta adalah kecenderungan terhadap kesempurnaan niscaya melakukan perjuangan terhadapnya. dengan ini saya memahami bahwa benar apa yang dikatakan para sufi barat seperti kahlil gibran dan yang paling terkemuka adalah Maulana Jalaludin Rumi (baca: akrab dipanggil Rumi) bahwa manusia merupakan mahluk yang penuh cinta, dengan cintanya lah dirinya mengenal dirinya yang akan mengantarkan pada pengenalan terhadap Tuhan-Nya. manusia tidak bisa lepas dari cinta, itu dapat dibuktikan dengan contoh, kecintaan seseorang terhadap sesuatu yang membuat seseorang itu merawat sesuatu tersebut, katakanlah seperti kita memiliki benda yang kita cinta maka akan selalu kita jaga apapun resikonya. dengan dasar inilah manusia dikatakan sebagai khalifah fil ardh yang sesuai dengan tafsir Pa Quraisy Shihab tentang khalifah, bahwa makna lain dari khalifah adalah mahluk yang menjaga mahluk lainya, sederhananya begitu.

Kesempurnaan manusia menurut saya ada 3 tahapan;

bahsyar ; kesempurnaan manusia pada sifat bahsyarnya yakni yang berkaitan dengan fisik manusia. tapi dalam membahas kesempurnaan tidak terbatas pada hal tertentu. Maksudnya adalah jika terdapati pertanyaan "bagaimana jika seorang tersebut tidak bisa melihat (buta)?" dengan sederhana saya jawab bahwa (maaf) buta nya akan sempurna jika ia tidak bisa melihat, jika ia bisa melihat maka butanya itu tidak sempurna. Karena tidak ada sesuatu yang tidak sempurna yang diciptakan Sang Pencipta.
an-nas ; kesempurnaan manusia dalam pengendalian dirinya, maksudnya adalah manusia yang berkehidupan memahami kehendak dirinya dan batasan dirinya ketika berinteraksi dengan manusia lain, ini adalah kesempurnaan fikirannya.
insan ; kesempurnaan manusia tertinggi karena memadukan akal dan hatinya, sehingga apa yang dilakukannya adalah sesuai panduan akal dan hatinya. Seperti orang yang cerdas yang juga ia rendah hati, ketika akal tidak dibarengi hati niscaya potensi tumbuhnya sifat sombong dalam dirinya
Juga ada 2 sifat yang tidak bisa kita bantah dalam diri manusia ;

pertama adalah sifat frudensial yakni kecintaan terhadap dirinya, artinya apa yang ia lakukan seraya untuk kepentingan dirinya. Sifat ini tentunya berbahaya karena jika tidak bisa difahami oleh diri kita maka kemungkinan kita akan mengalami individualitas yang mengarah pada kapitalis.

Izinkan aku berfikir (bagian II)

kedua adalah sifat sosial yakni sifat yang membutuhkan kekuatan orang lain. Ini merupakan pernyataan secara sadar bahwa manusia adalah mahluk yang saling melengkapi dalam berbagai aspek.

Izinkan aku berfikir (bagian II)

Seperti halnya perpaduan akal dan hati, frudensial dan sosial pun akan menghasilkan sifat bijak. Karena ia mampu menempatkan dirinya sesuai dengan kapasitas dan juga situasi lingkungan sosialnya. sifat saling membutuhkan dan saling membantu itu kembali kepada sifat cinta diri, karena seperti contoh ketika kita membantu orang lain, dalam kesadaran kecil kita mengharap kelak saat kita kesusahan akan ada pula yang membantu kita. Tidak bisa dipungkiri ini merupakan hukum alam atau kausalitas menurut Aristoteles pemikir yunani kuno yang merumuskan konsep logika.

Hematku, kalau manusia ini mahluk yang tidak sempurna seperti argumentasi manusia tidak selalu benar karena bukan malaikat dan selalu salah karena bukan iblis. Manusia memiliki kedua dimensi ini adalah akal dan nafsu, manusia adalah mahluk yang baik. Fitrah manusia adalah manusia yang itu sendiri, jika manusia itu menggunakan akalnya atau berakal maka itu fitrahnya saja kalau hanya nafsu yang dipakai maka itu pulalah fitrahnya. Manusia juga memiliki dimensi binatang yang hanya memiliki karakter bertahan hidup, juga dimensi tumbuhan yang hanya memiliki karakter tumbuh. (Bisa di bahas dilain pembahasan mengenai diferensia jiwa).Kompleksitas ini timbul manusia yang berasal dari yang sempurna dan sudan sebelumnya dalam kitab suci sebagai khalifah fil ardh.



Dengan berbagai aspek yang ada di dalam diri manusia maka sepatutnya kita bisa memikirkan ulang paradigma manusia itu tidak ada yang sempurna. Terlebih jika kita bahas para nabi atau rosul atau para wali Tuhan dimuka bumi ini dengan sebegitu banyak kebaikan atasnya.

Sekian dan terimakasih, semoga bermanfaat.
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 1 suara
pendapat nya gan ?
semakin bagus
100%
tidak ada perubahan
0%
semakin buruk
0%
someshitnessAvatar border
someshitness memberi reputasi
1
493
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
B-Log Personal
B-Log Personal KASKUS Official
6.1KThread9.6KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.