Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

d0llar.hunterAvatar border
TS
d0llar.hunter
Soal Anggaran DKI Jakarta 'Bengkak', Sandiaga Malah Sebut Rezim Ahok-Djarot

Soal Anggaran DKI Jakarta 'Bengkak', Sandiaga Malah Sebut Rezim Ahok-Djarot

Soal Anggaran DKI Jakarta 'Bengkak', Sandiaga Malah Sebut Rezim Ahok-DjarotJumat, 24 November 2017 14:00 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, proses penyusunan anggaran 2018 dimulai era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, yakni rencana kerja pemerintah daerah atau RKPD.

Saat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjabat, penyusunan anggaran memasuki tahap penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).

Sandi mengaku kembali menyisir anggaran yang dimulai Ahok-Djarot itu saat dirinya menjabat.

"Ini kan rezimnya Pak Ahok-Djarot yang masukin (anggaran) kemarin. Jadi, sudah tersisir sebelumnya. Saya sisir lagi kemarin," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (24/11/2017).

Sandi menyebut, penyusunan anggaran sudah beberapa kali "disisir". Dia juga menjelaskan sikap DPRD DKI Jakarta yang mengembalikan KUA-PPAS 2018 karena tidak mengakomodasi program Anies-Sandi.

Sandi mengatakan, mereka mengefektifkan anggaran yang disusun.

Dia bahkan mengaku turut menyisir satu per satu mata anggaran.

"Oh, lihat dong (satu per satu), saya ini orang akuntan," kata Sandi.

Saat ini, DPRD dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah membahas R-APBD 2018.

Sandi juga berharap warga turut serta menyisir dan mengawasi pembahasan anggaran itu.

Pembahasan R-APBD 2018 mendapat begitu banyak sorotan dari masyarakat.

Satu per satu mata anggaran dikuliti untuk melihat keefektifannya.

Apalagi, ini merupakan R-APBD pertama Anies-Sandi.

Adapun R-APBD DKI tahun 2018 Rp 77,1 triliun.

Salah satu anggaran yang disoroti adalah anggaran untuk Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) sebesar Rp 28 miliar.

Anggaran lain yang disoroti adalah dana hibah Rp 1 miliar untuk Komando Resimen Mahasiswa dan Rp 500 untuk organisasi Laskar Merah Putih.

Ada pula anggaran rehabilitasi kolam air mancur DPRD DKI Jakarta Rp 620 juta.

Anggaran lain yang disoroti adalah kenaikan anggaran Sekretariat Dewan dari Rp 126 miliar (dalam RKPD 2018) menjadi Rp 346 miliar (dalam R-APBD 2018).

KOMPAS.com/NURSITA SARI



Gabener dan wagabener masih belum move on sama pemerintahan yg sebelumnya emoticon-Ngakak (S)
Belum pernah di ceramahin sama nasbung nih emoticon-Ngacir
0
3.1K
40
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.