Sedang dikampung halaman, di Timur pegunungan Kabupaten Pangkep, bapak baru keluar setelah diopname 2 hari di Puskesmas, ada pengalaman kemarin lumayan bikin saya gregetan.

Saat jaga bapak di Puskesmas karena muntaber, eh toilet puskesmasnya tak ada air, silakan bayangkan pasien muntaber tapi kekurangan air dalam toilet.

Untungnya hari pertama dirawat hujan membungkus kampung kami, jadinya toilet kamar perawatan jadi toilet tadah hujan, seperti istilah sawah pertanian yang hanya terisi air kala musim penghujan, tapi tetap saja kita mesti menadahnya pakai ember di bawah saluran air dari atap, tak terhitung berapa kali bolak-balik karena wadah ember kecil tak cukup 5 liter.

Keadaan puskesmas di kecamatan kekurangan air sudah berlangsung lama kata beberapa keluarga yang pernah dirawat, katanya ada mesin pompa tapi jarang dinyalakan karena tak ada anggaran khusus membeli bahan bakar bensin untuk mesin airnya.

Ah coba setingkat pejabat atau orang hebat kayak si "papa" yang dirawat, mungkin belum masuk perawatan mesin airnya nyala sendiri tanpa bahan bakar, eh cuma bercanda. Tapi betul bapak saya hanya pensiunan, bukan pejabat, mana bisa intervensi puskesmas sediakan air yang cukup.

Hari ke dua, ini yang bikin saya tambah greget, beberapa keluarga pasien juga terlihat sibuk cari air untuk bersih-bersih, kolam ikan di taman jadi tempat cuci piring bekas, bahkan sebagian juga diambil untuk mengisi bak air di toilet samping kamar perawatan.

Hujan kembali dinanti tak kunjung mengguyur lembah tempat puskesmas berada, akhirnya saya harus bernostalgia angkat air galon dari pondokan ke Sosek lantai 3 waktu zaman maba tahun 2005 di Unhas, saya lebih memilih mencari sumber air di luar puskesmas, walau jaraknya ke kamar perawatan tak sampai 200 meter, tapi cukup membuatku kewalahan.

Usia tak bisa bohong pada raga yang tak pernah dibina untuk tetap kuat, efek jarang olahraga pastinya atau binjas (bina jasmani), yah kekuatan maba 2005 dan sekarang 2017 jauh berkurang.

Saya jadi ingat kemarin ditantang teman angkatan di SAR Unhas untuk keliling kampus 5 putaran. Hehe

Tapi ini bukan soal angkat galon, apalagi tantangan keliling kampus 5 putaran, 3 kilometer sekali putaran, ini soal pelayanan kesehatan di ranah publik, alhamduLillah perawat dan dokternya sigap melayani saat pasien tiba di Puskesmas.

Tapi soal air juga butuh perhatian, senyum dan tanggap dalam pelayanan pasien tak bisa menutupi kebutuhan akan air, orang sehat saja kalau di rumah tak ada air bakal sakit, apalagi kalau memang sudah sakit dan sudah terbaring di rumah sakit. Pasien bukan cukup butuh obat dan pelayanan yang ramah, tapi juga butuh air.
#cerminhidup
#pelayanankesehatan