nurisnaini028Avatar border
TS
nurisnaini028
Menjadikan Rumah Sebagai Jendela Dunia
“Ada banyak cara kecil untuk meluaskan dunia anak-anak. Cinta buku adalah yang terbaik dari segalanya,” kutipan dari Edwin P. Whipple seakan menjadi motivasi untuk Triyanto selaku pengelola Teras Taman Baca Masyarakat (Teras TBM) Guyub Rukun. Ia ingin generasi saat ini tetap menjadi generasi yang cinta akan buku.
Teras Taman Baca Masyarakat (Teras TBM) Guyub Rukun ini sudah berdiri sejak tahun 2015 lebih tepatnya di pertengahan bulan Mei yaitu tanggal 17. Taman bacaan ini didirikan sejak Triyanto lulus dari kuliahnya. Taman bacaan yang beralamatkan di Jalan Jogja-Wates KM.13, Jambon, Argosari Sedayu, Bantul ini merupakan taman bacaan yang dibuka untuk umum, khususnya adalah masyarakat sekitar. Guyub Rukun bukan hanya sekedar nama, akan tetapi nama tersebut memiliki sebuah makna dan harapan, dimana nama tersebut melambangkan masyarakat didusunnya saling bekerja sama (Guyub) dan harapannya adalah dengan adanya teras taman bacaan tersebut akan lebih damai dan sejahtera (Rukun).
”Saya membuka Teras Taman Bacaan ini karena ingin masyarakat disekitar saya maupun masyarakat umum tidak melupakan buku meskipun saat ini adalah era digital,” ujar Triyanto selaku pengelola Teras Taman Baca tersebut. Ia merupakan alumni Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Teras taman bacaan ini tidak terlihat mewah karena tempatnya berada diteras rumah warga, yaitu rumah dari orang tua Triyanto. Hal inilah yang membuat taman bacaan ini dinamakan Teras Taman Bacaan Masyarakat. Meskipun terlihat tidak mewah akan tetapi teras taman bacaan ini terkesan istimewa dan unik karena menyajikan berbagai koleksi buku pelajaran maupun buku umum yang tersusun rapi dan teratur.
Tidak hanya koleksi buku-buku saja yang terdapat ditaman bacaan ini, banyak permaina nanak-anak yang juga disediakan disini. Taman bacaan ini dibuka setiap hari dan setiap saat. Masyarakat dapat berkunjung dan membaca koleksi-koleksi bukunya kapan saja. Selain itu, para ibu yang mengasuh anaknya juga dapat membawa anak-anaknya bermain yang tentunya disini adalah mainan-mainan yang bersifat edukatif. Akan tetapi pengelola teras taman bacaan dapat mendampingi para pengunjung pada siang hari pukul 13.00 – 22.00 WIB.
Koleksi buku-buku yang ada di teras taman baca ini adalah hasil dari sumbangan-sumbangan orang luar seperti dari Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya bahkan ada bantuan dari Sumatra. Selain koleksi buku, teras taman baca ini juga sudah mendapatkan bantuan alat pembuat pupuk organic dari pemerintah. Hal ini dikarenakan teras taman baca ini sudah diketahui secara umum dikalangan masyarakat Yogyakarta. Teras taman baca juga mendapat penghargaan dari pemerintah dengan kategori Pemuda Junior. Setiap ulang tahun Taman Bacaan Masyarakat (TBM), para pengelola mengajarkan tarian kepada anak-anak dilingkungannya untuk ditampilkan disuatu tempat. Untuk mendapatkan tempat tersebut, para pengelola meminta izin kepada pemerintah.
Para pengelola bukan hanya mendampingi pengunjung taman bacaan, akan tetapi mereka juga sering membuat serangkaian kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat dilingkungannya. Kegiatan yang pernah dilakukan oleh para pengelola yaitu seperti menanam sayur-sayuran dipot, mengajak dan mengajari masyarakat untuk mengelola sampah menjadi pupuk organik, menyalurkan bantuan-bantuan untuk orang yang tidak mampu dan yang membutuhkan, serta yang sering dilakukan disetiap bulan puasa adalah membantu anak-anak yatim piatu. Triyanto dan para pengelola lainnya, seringkali menghubungi anak-anak yatim dan anak yang kurang mampu, serta para orang tua yang sudah lanjut usia untuk didaftarkan bantuan dari pemerintah.
Taman baca Masyarakat Guyub Rukun ini tidak hanya menunjang masyarakatnya untuk lebih gemar membaca, akan tetapi juga memiliki tujuan lain yaitu ingin membantu mensejahterakan masyarakat yang kurang mampu. Taman bacaan ini juga sudah beberapa kali masuk kedalam surat kabar seperti Tribun Jogja. Harapan yang diinginkan oleh para pengelola adalah lebih berfokus kepada anak-anak yang nantinya menjadi generasi penerus agar tidak melupakan membaca, karena membaca adalah jendela dunia. Sesibuk apapun kita, luangkan waktu walaupun hanya lima menit untuk membaca. Jangan jadikan era digital adalah era untuk bermalas-malasan dan melupakan buku.
Diubah oleh nurisnaini028 24-11-2017 06:15
0
728
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.