Permisi gan, ane cuman mau share hasil liputan hari ini sampe dini hari, tentang Setya Novanto. Mohon maaf gan kalo tulisan ane ada yang salah atau kurang berkenan di hati.



JAKARTA – Drama seolah terus membuntuti kehidupan sosok Setya Novanto. Pria berusia 62 tahun itu dikabarkan mengalami kecelakaan lalu lintas saat sedang menuju kantor KPK. Peristiwa naas tersebut terjadi di Jalan Permata Berlian, Grogol Utara, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017) sekitar pukul 19.00 WIB.

Menurut Fredrich, Novanto langsung tak sadarkan diri sejak kecelakaan tersebut terjadi. Saat itu pula, kliennya dibawa ke salah satu rumah sakit di kawasan Permata Hijau dengan sebuah ojek guna mendapatkan pertolongan pertama dengan cepat dikarenakan luka dan kondisi yang dialami Novanto.

“Beliau dibawa pakai ojek karena sudah ketakutan dan bingung. Mencari cara paling cepat buat pertolongan pertama.” kata Fredrich.

Fredrich mengatakan, Novanto mengalami luka di bagian kepala. Selain itu, Novanto juga diduga mengalami gejala gegar otak dan hipertensi tinggi. Namun, belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai jangka waktu rawat inap yang akan dijalani Setya Novanto lantaran masih menunggu pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang akan dilakukan besok.

“Luka kepala di bagian kiri. Diduga gegar otak dan hipertensinya tinggi. Belum tahu penyakitnya didiagnosa apa karena masih menunggu sampai besok masuk ke MRI. Nggak tahu rawat inap sampai kapan, tunggu hasil pemeriksaan otak, jantung, dan segalanya oleh dokter besok pagi.” ungkap Fredrich.



Kondisi mobil Toyota Fortuner yang ditumpangi Setya Novanto beserta ajudan dan supirnya terlihat ringsek di bagian bumper depan. Tetapi, kondisi supir yang mengendarai mobil tersebut baik-baik saja. Menurut informasi dari Fredrich, hanya Novanto dan ajudan yang menderita luka parah karena kecelakaan tabrakan tersebut.

Ia pun menduga, kecelakaan yang menimpa kliennya itu dikarenakan adanya oknum yang sengaja mengerjai. Kecelakaan tersebut menurut Fredrich secara tiba-tiba dan tidak masuk akal. Lanjutnya, polisi belum memberikan keterangan langsung tentang kecelakaan yang dialami Setya Novanto karena masih dalam proses investigasi.

“Begini loh, orang baik hati lagi mau ke KPK. Sudah live tv loh kan sudah omong sama Metro (red: Metro Tv) tapi kok tiba-tiba ada kecelakaan. Boleh dong kita curiga ada siapa yang ngerjain kan?” tuturnya.

KPK Terjunkan Tim Penyidik ke Rumah Sakit

Petugas KPK memang boleh gagal bertemu dengan Setya Novanto saat menyambangi kediamannya di Jalan Wijaya XIII, Jakarta Selatan, Rabu (15/11/2017). Namun kali ini, penyidik KPK bisa bertemu langsung dengan ketua DPR tersebut meskipun dalam keadaan terbaring di rumah sakit.

Berdasarkan pantauan tepiberita.com, sebuah mobil Kijang Innova hitam tiba di pelataran rumah sakit sekitar pukul 22.17 WIB. Beberapa orang di dalamnya menggunakan masker. Menurut informasi yang dilansir dalam tribunnews.com terdapat sembilan orang menggunakan empat pintu masuk yang berbeda.



Dua orang terdiri dari seorang pria yang memakai jaket kulit hitam dan seorang wanita bermasker dengan rompi hitam yang diketahui naik ke lantai tiga di mana tempat Setyo Novanto dirawat. Keduanya dijaga ketat oleh tiga orang aparat kepolisian. Sementara yang lainnya, seorang pria yang mengenakan rompi cokelat terlihat menaiki tangga. Tak satupun dari mereka yang bersedia memberikan keterangan perihal kedatangan mereka di rumah sakit Permata Hijau.

Berdasarkan keterangan langsung Idrus Marham yang baru saja selesai menjenguk Novanto sekitar pukul 23.32 WIB, tim penyidik KPK masih berada di lantai tiga. Mereka pun juga tidak membicarakan sama sekali perihal Novanto yang akan dibawa oleh KPK. Menurutnya, tim penyidik hanya datang untuk mengecek kondisi yang dialami Setya Novanto.

“Ya. Saya bertemu di atas (tim penyidik KPK). Hanya bilang ke saya datang untuk silaturahmi dan untuk melaksanakan tugas. Tadi penyidik tidak membicarakan masalah untuk membawa pak Novanto.” jawabnya.

Idrus: Kami Menghormati Proses Hukum Yang Berlaku

Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham mendatangi rumah sakit Medika Permata Hijau setelah mengetahui kabar Setya Novanto mengalami kecelakaan lalu lintas. Tak hanya Idrus, beberapa orang dari DPP partai Golkar lainnya turut datang. Sebelumnya, Idrus sempat menghadiri pertemuan dengan ketua DPP partai Golkar provinsi se-Indonesia.

“Malam ini ada beberapa yang datang. Ada pak Kahar, pak Fredi, pak Robert. Saya tahu kabar (kecelakaan) dari grup whatsapp dan berita-berita di media online. Tapi saya nggak langsung ke sini. Saya sempat melakukan pertemuan dulu dengan ketua DPP partai Golkar provinsi se-Indonesia untuk memberikan pengarahan dengan konsolidasi partai, terkait dengan proyeksi strategi kemenangan pilkada, persiapan menghadapi rapat kerja nasional partai golkar sekaligus membicarakan tentang puncak ulang tahun Golkar tanggal 30 November nanti.” jelas Idrus.




Disinggung bagaimana sikap partai terhadap polemik yang melanda sosok Setya Novanto, Idrus menjawab bahwa Golkar akan tetap menghormati proses hukum yang dilakukan oleh KPK sesuai dengan aturan dan fakta-fakta yang ada demi mencari sebuah kebenaran serta keadilan. Namun, Idrus meminta agar asas praduga tak bersalah tetap dihormati sehingga tidak serta merta menjustifikasi.

“Kan kita menganut asas praduga tak bersalah, tentu, karena asas praduga tak bersalah itu, sepanjang belum adanya keputusan-keputusan hakim yang inkrah tentu kita tetap pada asas praduga tak bersalah itu. Sehingga nggak secara serta merta menghakimi bapak Novanto ini salah dan melakukan suatu perbuatan yang merugikan Negara. Saya kira seperti itu.” pungkasnya.

Oh iya gan kunjungin juga situs buatan ane sama dosen jurnalistik ane Sumber