Semua orang tahu persaingan Intel dan AMD dalam dunia komputer memang sangat ketat. Kedua pabrikan tersebut memberikan pengalaman pengguna komputer yang berbeda, menjadikan kita semakin bingung untuk memilih antara Intel dan AMD.



Di satu sisi, Intel menawarkan teknologi multimedia yang ciamik. Proses rendering yang baik bagi para pekerja multimedia, baik itu gambar, video, sampai 3D rendering yang sangat optimal.

Di lain sisi, AMD menawarkan grafis yang memukau dengan harga di bawah Intel. Pengalaman bermain games dengan grafis yang baik, AMD tawarkan tanpa menguras isi dompet. Maka, tak heran jika raksasa gaming console, PS4 dan Xbox, menggunakan AMD sebagai otak mereka.

Namun, bagaimana jika kedua prosessor itu disatukan? Apakah akan menjadi semakin powerfull dalam segi multimedia dan grafis?



Tepat tanggal 6 November kemarin, Intel mengumumkan akan mengeluarkan Note PC dengan CPU Intel Core dan GPU AMD Graphic Custom dalam satu paket. Note PC ini rencananya akan diluncurkan quartal pertama tahun 2018 mendatang.



Prosesor yang baru diumumkan ini adalah custom Prosesor Intel Core H generasi ke-8 dan AMD Radeon Technologies Group, dan bermemori wideband generasi ke-2 dari HBM 2. Sayangnya, spesifikasi khusus seri ini tidak dijelaskan lebih lanjut.

Dengan teknologi EMIB (Embedded Multi-die Interconnect Bridge) yang diadopsi dari FPGA, serta memberikan chip yang berbeda dalam satu paket, menjadikan jumlah footprint pada board mampu dikurangi sehingga membuatnya lebih tipis untuk digunakan dalam Note PC penggunaan berat seperti untuk gaming.



Gaming note PC dan sebagainya sudah banyak beredar dengan CPU, GPU dan Memori GDDR 5 yang dipasang tidak saling berhubungan. Sehingga memakan banyak tempat pada board PC. Namun, jika pada prosesor core yang baru ini, CPU, GPU dan Memori sudah digabungkan dan menjadi satu paket, sehingga ukuran board bisa seminimal mungkin.

Selain itu, Power Sharing Frameworkyang turut disertakan, memungkinkan pengguna untuk memantau suhu, daya dan status dari kinerja antara CPU, GPU dan memori grafis. Selain itu, pengguna bisa menyesuaikan pembagian daya antara CPU dan GPU dengan beban kerja saat menjalankan program yang berat, seperti games.

Sepertinya patut ditunggu juga teknologi ini, ketika dua raksasa saling berkolaborasi dan hasil yang memuaskan, tentu kerjasama antar pesaing ini bisa semakin awet dan harmonis. Bagaimana menurut kalian, apakah lebih baik dua raksasa ini berjalan masing-masing atau beriringan?