Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman saya beberapa waktu yang lalu.Sepasang kekasih yang seharusnya saling mencintai dan menyayangi malah bertengkar hebat. Awalnya sih cuma saling perang kata kata, persis seperti Donald Trump dan Kim Jong Un. Kata kata makian keluar dari mulut laki-laki maupun perempuan. Emosi yang semakin memuncak dan logika berpikir yang semakin hilang berakhir pada kekerasan fisik plak pluk plak, si wanita ditempeleng kiri dan kanan. Air mata menetes, wajah lebam kebiruan.

Selang beberapa hari saya ketemu lagi dengan pasangan ini dan mereka sudah mesra kembali seakan akan si wanita tidak pernah diperlakukan dengan sangat kasar. Apa alasan wanita untuk mesra kembali dengan pacarnya??
“Ya namanya udah cinta mas, mau gimana lagi,yang kemarin mungkin dia khilaf”. Nah itulah alasan si wanita,sederhana aja semua karena Cinta.

Menurut data yang dikeluarkan komnas perempuan,kekerasan dalam berpacaran berada pada urutan kedua setelah kekerasan terhadap istri dalam ranah KDRT dan Relasi Personal. Berikut ini beberapa bentuk kekerasan yang dilakukan laki-laki terhadap wanita pada saat berpacaran

Kekerasan fisik, kekerasan ini dapat berupa wanita nya ditendang,dipukul,dicekik,didorong dan digigit.
Kekerasan psikologisbisa dalam bentuk ancaman, menghina,merendahkan,mengintimidasi, dan mengisolasi serta membatasi pergaulan wanita dengan orang lain terutama laki-laki dengan alasan cemburu.
Kekerasan seksual paling banyak dialami wanita sebagai korban. Pelaku sering mengancam korban untuk mendapatkan seks,berbagai cara dilakukan mulai dari ancaman diputuskan jika tidak mau berhubungan seks dan ancaman untuk menyebarkan foto atau video tanpa busana korban. Tidak jarang juga wanita dipaksa untuk melakukan aborsi,hasil dari hubungan yang tidak sehat dalam berpacaran.

Kita sebagai orang yang tidak terlibat dalam hubungan yang tidak sehat seperti ini sering memberi tanggapan yang kurang baik. Si wanitanya kok bodoh ya, kenapa mau aja diperlakukan seperti itu,kenapa nggak putus aja dan tinggalkan pacar mu yang jahat itu lalu menjalin hubungan dengan laki-laki yang baik.
Pada kenyataan nya wanita juga tidak mau diperlakukan kasar saat berpacaran,tetapi banyak dari antara mereka yang terjebak dan tidak tahu bagaimana caranya untuk keluar dari masalah itu. Jika sahabat atau orang terdekat mu terlibat dalam hubungan seperti ini, cobalah untuk memberi bantuan mulai dari mendengar,memahami apa yang dia rasakan, memberi informasi yang benar dan jika perlu melapor ke penegak hukum.

Sebagai saran sih, berpacaran lah dengan sehat,saling mencintai satu sama lain,saling mendukung,tidak mendominasi pasangan,jujur dan terbuka, serta mengindari seks dalam berpacaran.