Copywriter dan graphic designer adalah contoh-contoh profesi yang kesehariannya banyak berkutat di depan layar komputer. Meskipun Anda salah satu karyawan dengan tuntutan demikian, bukan berarti Anda boleh cuek dengan kesehatan mata yang setiap hari terpapar sinar dari layar komputer selama berjam-jam. Terlalu lama menatap layar komputer bukan cuma akan membuat mata Anda jadi mudah lelah, tapi juga rentan terhadap risiko gangguan penglihatan.

Untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan, Anda bisa membiasakan beranjak dari meja kerja setiap 30 hingga 90 menit sekali. Selain untuk mengistirahatkan mata, hal ini juga untuk memacu pergerakan otot agar tidak kaku. Pasalnya, rutinitas di balik meja otomatis menurunkan aktivitas fisik Anda, dan jika dibiarkan terus-menerus bisa menimbulkan berbagai penyakit lain.

Banyak orang kerap menyepelekan sarapan sebelum beraktivitas. Padahal dari situlah Anda mendapat asupan energi untuk memulai hari. Seseorang yang melewatkan sarapan cenderung lebih sulit berkonsentrasi. Apalagi dengan kondisi perut yang kosong, sebelum jam makan siang Anda mungkin sudah kelaparan. Pola makan yang berantakan ini dapat mengganggu metabolisme tubuh.

Sama halnya dengan sarapan, tak sedikit pula orang yang saking sibuknya bekerja sampai lupa untuk mengisi perut di siang hari. Alhasil, ketika waktu istirahat sudah berakhir, mereka terpaksa mengganti makan siangnya hanya dengan konsumsi makanan-makanan ringan di sela-sela pekerjaan.

Kafein yang terkandung dalam kopi dipercaya dapat menetralisir kantuk dan meningkatkan stamina, apa lagi ketika bekerja usai makan siang. Mereka yang merasakan khasiatnya pun menjadikan kopi sebagai konsumsi harian. Meski mulanya bermanfaat, namun jika sudah dikonsumsi berlebihan maka kopi tak lagi menyehatkan—terutama pada sebagian orang yang reaksi tubuhnya lebih sensitif.

Beberapa efek samping kafein yang dialami sejumlah orang antara lain, jantung yang berdebar cepat, rasa gugup dan cemas, serta sakit pada perut. Hal ini tentunya bisa dicegah dengan menjaga kafein yang masuk ke tubuh agar tetap pada batas aman, yakni sekitar 400 miligram per hari atau setara dengan empat cangkir kopi.

Tanggung jawab profesi kadang kala memaksa seseorang untuk bekerja melebihi waktu kerja normal. Meski dihargai dengan upah lembur, tapi tetap saja waktu istirahat Anda harus dikorbankan. Kurangnya work-life balance seperti ini lama kelamaan akan berdampak pada daya tahan tubuh. Akibatnya, kinerja dan produktivitas di kantor pun menurun.