Petikan gitar yang menghasilkan nada apik serta lagu yang enak didengar telinga dari rombongan pengamen, membuat jiwa pelit saya mengikhlaskan duit 5000 yang seyogianya merupakan nominal tertinggi didalam dompet saya. Padahal kalau infaq, paling banter dua ribu perak.

Apa lacur, lagu itu membawa jiwa dan angan-angan saya terbang kembali ke masa-masa dahulu. Saat jemariku dan jemarinya terikat dalam satu genggaman. Sementara bibir merah saya yang mulai menghitam akibat kebiasaan laknat merokok, meracau mengobral 1000 janji yang tak masuk akal.

Masa pacaran kan gitu? Gunung aja mau disebrangi, lautan didaki. Belum lagi sumpah janji sehidup semati. Pokoknya gombal mukidi.

Setelah lagu pertama selesai. Hidup saya kembali lagi ke bumi. Karena lagu kedua, sukses bikin kepala saya mules, dan perut saya pusing. Lagunya sudah lagu-lagu religi. Dalam hati saya bertanya, jangan-jangan saya kesurupan jin? Dengar lagu begituan kok malah meriang. Ah sudahlah.

Mata saya masih melotot dan hati berdebar-debar liat gerombolan pengamen yang masih dengan semangatnya mencari receh demi receh dari petikan gitarnya. Samalah sebetulnya. Toh saya juga sedang mengumpulkan recehan dari artikel yang sering saya posting.

Kenapa hati berdebar-debar? Sambalnya kebanyakan cabe. Mentang-mentang cabe lagi murah. Coba kalau kek kapan hari itu dimana harga cabe sampai 100ribuan per kilo. Pedesnya kombinasi jahe sama merica. Jangan remehkan harga cabai ya? Cabai si imut nan pedas ini, entah sudah berapa kali sukses dijadikan komoditas politik sekaligus pengalihan isu. Tapi sekali lagi, ah sudahlah.



Alat musik gitar yang menghasilkan nada indah dan syahdu yang sukses ditangkap oleh membran timpani dari aurikula lalu diteruskan menuju otak melalui saraf vestibulokoklearis, tiba-tiba memunculkan ide liar dalam benak saya.

Kenapa kita gak belajar memaknai hidup dari sebuah gitar? Iya, gitar. Pernah nonton film satria bergitar? Kalau pernah, artinya sudah tua. Tapi gak apa-apa. Usia boleh tua, tapi semangat harus tetap berjiwa muda.

Versi saya, pelajaran yang bisa dipetik dari sebuah gitar adalah sebagai berikut. Ini versi saya lho ya?

1. Persiapan
Sebelum gitar bisa menghasilkan nada dan suara yang indah sekaligus membuat hati terharu biru, senar gitar harus di stel dulu. Istilahnya menyetem. Bagi yang sering mainin gitar, pastilah paham.

Demikian pula hidup ini. Kita butuh persiapan awal untuk bisa mengarungi kehidupan yang akhir-akhir ini semakin semrawut agar kelak bisa berakhir dengan baik. Sebaik nada-nada gitar yang mengalun menggetarkan kalbu.

Apa persiapannya? Skil. Bukan sikil. Kalau mau tahu apa itu sikil, silakan tanya Vita Wulandari. Si momod jelita kera ngalam. Perempuan muda, bergairah, dan luar biasa.

Skil adalah persiapan utama dalam menaklukkan kerasnya hidup. Yakinlah, jika gak punya skil, hidup kita akan kelar. Sama seperti gitar yang gak di stel senarnya. Kacau balau. Jangan harap petikannya menjadi syahdu, yang ada siap-siap dilempar batu.

Dan untuk mendapatkan skil yang mumpuni, jangan berhenti untuk terus belajar dan jadikan pengalaman orang lain yang positif sebagai pedoman dalam hidup.

2. Keseimbangan
Untuk menghasilkan alunan nada indah yang bisa melenakan jiwa, pemain gitar harus bisa memainkan gitarnya secara seimbang. Ada kalanya gitar dipetik dengan cara menekan senar, ada saatnya jemari melepas dawai. Keseimbangan antara jari dalam memainkan senar berdasarkan chordpada gitar, akan menghasilkan suara yang indah.

Demikian halnya hidup ini. Hidup pada dasarnya adalah sebuah keseimbangan. Jika hujan dianggap kesedihan, sedangkan sang surya adalah adalah kebahagiaan, maka kita membutuhkan keduanya untuk dapat melihat indahnya pelangi. Jangan larut dalam masalah, dan jangan beruforia dalam kebahagiaan. Seimbangkan lah kehidupan kita, niscaya hidup akan berasa lebih indah. Jangan paksakan memetik bintang dijagad raya, sementara tubuh masih terhujam dibumi yang fana.

3. Keindahan
Yang ini agak sedikit vulgar. Tapi gak sangar. Kenapa keindahan?

Ada ujaran-ujaran yang kerap didengar. Khususnya dari para laki-laki. Bahwa gitar bisa membuat obsesi dan imajinasi bahkan menyerempet birahi, jika bicara tentang lekuk dan desain gitar.
"Wow, body-nya seperti gitar spanyol". Kira-kira begitu.





Nah, berawal dari gitar ini, banyak perempuan tanpa disadari melakukan berbagai cara demi mendapatkan lekukan semlohay ala gitar spanyol. Kenapa? Ya gara-gara para lelaki sialan yang membandingkan tubuh yang indah ibarat desain gitar.

Walah, aneh-aneh aja tingkahnya. Namun, kita bisa ambil sisi positifnya. Body seindah dan bohay ala gitar, bisa didapat asal rajin berolahraga dan tubuh mendapat asupan gizi yang tepat.

Demikian kiranya hal-hal yang bisa saya sajikan. Karena pengamennya sudah jalan.
Lebih dan kurang, saya mohon dimaafkan.


Salam
©Skydavee...




Referensi:
1.www.softilmu.com/2015/04/Pengertian-Bagian-Bagian-Telinga-Fungsi-adalah.html?m=1
2. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Telinga
3. Courtesy Iwan Fals
4. Courtesy Vita



Ambil gitarmu kawan...!!!

Waktu kau lewat aku sedang mainkan gitar
Sebuah lagu yang kunyanyikan tentang dirimu
Seperti kemarin kamu hanya lemparkan senyum
Lalu pergi begitu saja bagai pesawat tempur

Hei... kau yang manis singgahlah dan ikut bernyanyi
Sebentar saja nona, sebentar saja hanya sebentar

Rayuan mautku tak membuat kau jadi galak
Bagai seorang diplomat ulung engkau mengelak

Kalau saja aku bukanlah penganggur
sudah kupacari kau
Jangan bilang tidak, bilang saja iya...
Iya lebih baik daripada kau menangis