New York – Pada akhir perdagangan Rabu, Dollar AS terus melemah terhadap sebagian besar mata uang utama, setelah investor mencerna risalah Federal Reserve yang baru saja dirilis.

“Banyak peserta (rapat kebijakan The Fed) terus meyakini bahwa tekanan siklis terkait pasar tenaga kerja yang mengencang atau ekonomi yang beroperasi di atas potensinya cenderung menunjukkan inflasi lebih tinggi dalam jangka menengah,” menurut risalah tersebut.
Pejabat-pejabat The Fed menilai sebagian dari menurunnya inflasi tahun ini berasal dari faktor istimewa atau satu kali, dan, akibatnya, dampaknya cenderung memudar dari waktu ke waktu, demikian laporan Xinhua, di New York, Rabu (11/10) atau Kamis (12/10) dini hari WIB.

Risalah tersebut menunjukkan para pembuat kebijakan terbuka terhadap kenaikan suku bunga Desember, meski ada kekhawatiran tentang tingkat inflasi yang relatif rendah.

Indeks Dollar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, turun 0,30 persen menjadi 93,008 pada akhir perdagangan.

Euro meningkat jadi US$1,1856 dari US$1,1807, dan poundsterling menguat ke posisi US$1,3218 dari US$1,3204 di sesi sebelumnya. Dollar Australia naik menjadi US$0,7785 dari US$0,7783.

Dollar AS dibeli 112,35 yen, lebih tinggi dari 112,31 yen pada sesi sebelumnya. Kurs greenback turun ke level 0,9728 franc Swiss dari 0,9751 franc Swiss, dan melemah jadi 1,2492 dollar Kanada dari 1,2510 dollar Kanada.

KR

Sumber

Semoga dengan melemahnya Dollar AS, maka Rupiah semakin Menguat