Presiden Minta TNI tak Berpolitik, Ini Jawaban Panglima TNI
05/10/2017 17:50

Indonesiaoversight.com

CILEGON – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo seolah merespons perintah Presiden Jokowi yang menegaskan TNI untuk tak berpolitik praktis. Gatot memastikan bahwa tidak akan ada anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ikut serta dalam politik praktis.

“Saya menegaskan pula bahwa politik TNI adalah politik negara, politik yang diabdikan bagi tegak kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang di dalamnya terangkum ketaatan pada hukum,” kata Gatot ketika memberikan sambutan dalam perayaan HUT ke-72 TNI di Cilegon, Banten, Kamis (5/10).

Gatot juga menegaskan sikap TNI selalu menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan apa pun. Gatot mengatakan prajurit TNI harus taat kepada atasan, yaitu presiden.

Gatot menambahkan, jika memang ada oknum yang berpolitik ketika mereka aktif dalam TNI, Gatot minta segera dilaporkan. “Jadi kalau memang ada informasi itu silakan laporkan,” kata Gatot usai perayaan HUT ke-72 TNI , Kamis (5/10).

Menurutnya, TNI memiliki kewajiban untuk menjaga kedaulatan negara dan menjaga rakyat. Ini menerangkan bahwa pengabdian kepada rakyat menjadi hal paling utama yang harus dilakukan semua anggota TNI.

Di samping itu, TNI juga harus mengabdi kepada panglima tertinggi dalam hal ini Presiden Joko Widodo. Sumpah untuk setia telah ditarik ketika anggota TNI mengikrarkan diri setia pada negara. “Kami pun bersumpah setia dan taat kepada atasan dalam hal ini presiden yang dipilih secara konstitusi,” kata Gatot.

Namun saat disinggung apakah akan masuk dunia politik, Gatot mengaku masih pikir-pikir. “Saya tidak punya pengalaman politik. Hanya politik negara yang ada,” ucap Gatot. (ryu)