Pancasila akan tetap sakti jika masing masing kita betul betul menghargai hasil perjuangan para pendahulu kita yang sudah merumuskan kelima sila yang terdapat di dalamnya. Pancasila di sebut sakti bukanlah karena simbol tersebut bisa memberikan kita kekuatan ataupun keajaiban. Dan simbol tersebut bukan pula untuk di sembah.
Spoiler for Sebelum Lanjut Membaca Kita Saksikan Yang Mau Lewat Berikut:
Pancasila merupakan amanat para pendiri bangsa ini dari berbagai golongan dan ragam perbedaan. Masing masing mereka sudah mengorbankan kepentingan pribadi, kelompok dan golongannya. Mereka yang sejatinya adalah pejuang yang sebagian tak sempat menikmati kemerdekaan telah mewariskan pada kita 5 sila sebagai acuan kita dalam memajukan negri kita Indonesia.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa,
Quote:
Para pendahulu kita sadar betul bahwa kemerdekaan yang di raih negri kita merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Jadi dalam menjalankannya keseharian kita mari kita kembali kepada kepercayaan masing masing. Tanpa saling mengganggu satu dengan yang lain nya.
2. kemanusiaan yang adil dan beradab
Quote:
Nilai kemanusiaan yang adil juga beradab adalah pesan para pendahulu kita agar kita sebagai anak bangsa ini dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, menyadari bahwa bukanlah kekuasaan yang mesti di dahulukan. Tapi saat ini apakah kita sudah menjalankannya sila ini dalam kehidupan berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara? Jawabannya mari kita tanyakan kembali kepada diri masing masing.
3. persatuan Indonesia
Quote:
Bangsa kita teranyam dan berasal dari rajutan ragam perbedaan yang terikat satu sama lain sehingga menyatu. Keragaman perbedaan ini merupakan modal negri kita guna mengejar kemajuan dunia. Beda suku, agama, ras dan golongan telah di singkirkan oleh para pahlawan kita terdahulu guna meraih kemerdekaan. Kemerdekaan di raih karena kekuatan bangsa yang besar ini berhasil menyatukan ragam perbedaan yang ada menjadi sumber daya perjuangan yang luar biasa.
Para pahlawan kita menggalang kekuatan dari berbagai sisi kelebihan melalui keragaman yang ada. Mereka sadar betul bahwa satu orang dan yang lainya, satu kelompok dan kelompok lainya tentu memiliki perbedaan. Perbedaan inilah yang di jadikan kekuatan dalam himpunan keragaman bukan keseragaman. Dan himpunan keragaman ini terus di uji dalam masa perjalanan kita dari era perjuangan hingga saat Kekinian. Dalam masa perjuangan, penjajah menggunakan politik pecah belah agar himpunan kekuatan Keberagaman kita pecah dan terurai. Dengan politik pecah belah maka penjajah bisa menaklukan perjuangan para pendahulu kita yang belum menyadari kekuatan persatuan dari Keberagaman pada saat itu.
Seiring dengan menggelindingnya waktu berlalu, para penerus perjuangan saat itu satu persatu Mulai menyadari mengapa perjuangan menggapai kemerdekaan selalu kandas. Satu persatu tokoh muda dan mudi negeri kita mulai menghimpun kekuatan Keberagaman yang ada. Dari ujung timur menuju barat dan dari arah selatan ke Utara mereka mulai merajut komunikasi guna mencari cara agar bagaimana kekuatan yang ada bisa saling mengisi kelemahan yang terdapat. Mereka mulai saling menopang menggalang rajutan kekuatan Keberagaman bangsa Indonesia.
Singkat cerita, perjuangan mereka merajut kekuatan bangsa ini pun menumbuhkan benih kemajuan bangsa dan kemerdekaan yang di proklamasi kan. Setelah proklamasi sampai dengan saat ini rajutan kekuatan Keberagaman Indonesia terus diterpa ragam guncangan yang coba menceraikan beraikannya.
Dari masa kemerdekaan hingga saat ini persatuan Indonesia masih bisa kita nikmati. Hal ini adalah buah pikiran dan Budi pekerti para pembesar negri ini yang terus berupaya dengan tulus menjaga persatuan kita. Walaupun ada beberapa yang memiliki pikiran bulus untuk memuluskan kepentingan nya saja, namun seiring dengan perjalanan waktu dan kesadaran dari mayoritas tunas bangsa ini, maka upaya bulus tak dapat menjadi mulus. Berulang kali terjadi gejolak berulang pula persatuan kita diuji agar tak terkoyak. Sampai saat ini.
4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan
Quote:
Rakyat merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di negri kita Indonesia. Hal itu. Sudah berjalan dengan sistem dan pengaturan atau mekanisme yang telah di sepakati oleh para pendahulu kita. Pemimpin yang bijaksana kita pilih dalam periode masa secara berkala. Perwakilan kitapun kita juga yang memilihnya. Kita memilih mereka agar dapat bermusyawarah guna menghasilkan yang terbaik untuk bangsa ini. Jadi jika orang orang yang kita pilih menampilkan sikap bersitegang satu dengan yang lainnya tentu kita kecewa. Sebagai salah satu dari ratusan juta rakyat Indonesia saya sangat berharap kepada mereka yang terpilih untuk tak menampilkan ketegangan yang bisa memicu goyahnya persatuan. Bila ada perbedaan ya,,, mestinya di musyawarah kan lah. Jangan sampai di umbar jadi konsumsi dunia.
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Quote:
Mewujudkan keadilan bagi Seluruh rakyat Indonesia bukanlah perkara mudah. Luasnya jarak rentak dan waktu di negri kita dai suatu tempat menuju ranah lainya membuat tantangan tersendiri bagi orang yang sudah terpilih untuk menjalan kan nya. Pemerataan keadilan sosial terus di upayakan. Walaupun masih jauh dari harapan namun upaya upaya untuk mewujudkan itu terus dikejar dan di upayakan oleh pemerintah dari masa ke masa.
Sebagai warga biasa saya cuma bisa terus mencoba mewujudkan keadilan sosial dalam keluarga sendiri. Adil bagi istri dan anak, adil dalam bertetangga dan kehidupan sosial keseharian. Di mulai dari ruang lingkup kecil ini pun sering kali kita sulit untuk mewujudkan keadilan. Mudah di ucap namun dilakukan ternyata perlu daya dan upaya yang serius. Terkadang Agan atau sista mungkin pernah di komplain oleh orang terdekat. " Ayah ga adil, sama kakak, adik di kasih ini aku engga" kalimat itu mungkin pernah di dapati bagi yang sudah berkeluarga. " Sayaang,,, kamu ga adil Ama aku, masa lagi beduaan malmingan kamu malah asik ngaskus" mungkin Itu kalimat yang pernah di dapat Agan atau sista yang masih dalam masa penjajakan. Kita adil kepada diri sendiri aja sulit kok ternyata, contohnya pengaturan waktu, kapan jatah makan tubuh ini, kapan jatah istirahat tubuh ini kadang kalanya kita juga tak beraturan.
Walaupun begitu kita sering kali tak malu pada diri sendiri
Berteriak lantang menuntut keadilan pada orang lain
Berteriak lantang menuntut keadilan pada pemerintah
Bahkan ada saja sampai ke hal yang paling miris seperti:
Berteriak lantang menuntut keadilan pada Tuhan
Padahal kita belum berkaca sudahkah kita mewujudkan keadilan bagi diri sendiri? .. kalau mau jujur rasanya yaaa,,, belum lah bisa,,,, . Menyadarinya hal tersebut marilah kita doakan para pelaksana mandat dari kita dan pahlawan yang sudah mendahului agar bisa mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kita doakan semoga langkah mereka menjalankannya amanat negeri di berikan kemudahan oleh ALLAH Tuhan yang maha esa. Tak guna kita menunjukan sumpah serapah hanya untuk memberi kepuasan nafsu hitam dalam diri kita
Mari kita doakan agar para pahlawan kita mendapatkan tempat terbaik di sisi NYA
Spoiler for Mengenang para pahlawan yang telah mendahului kita:
🙏___ Sudahkah kita memaknai kesaktian Pancasila dalam diri masing masing ___🙏
Diubah oleh arbib 01-10-2017 01:39
0
29.2K
Kutip
91
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Gosip Nyok!
34.2KThread•24.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru