Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Manufaktur dan Pariwisata Jadi Sektor Andalan Masa Depan



MENTERI Perencanaan Pembangunan (PPN)/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menilai sudah semestinya Indonesia tidak lagi mengandalkan komoditas sebagai penggerak roda perekonomian. Sektor manufaktur dan pariwisata harus digenjot untuk menjadikan Indonesia naik kelas menjadi negara maju.



Bambang menyebut saat ini sektor manufaktur baru memberikan porsi 21% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Untuk menjadi negara maju, porsi sumbangan sektor tersebut mesti naik menjadi 32%.



"Ini perlu integrasi supply chain dari hulu ke hilir supaya pertumbuhan manufaktur kita bisa sampai 8,1% per tahun dan mengambil share 32% terhadap PDB. Kalau sudah begitu, baru kita bisa dibilang negara berbasis industri dan maju," kata Bambang dalam Orasi Ilmiah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, Depok, Selasa (26/9).



Di samping itu, sektor pariwisata juga mesti digenjot karena sangat cepat berdampak positif bagi perekonomian suatu negara lewat pertumbuhan devisa. Bambang menargetkan Indonesia bisa memperoleh jumlah wisatawan mancanegara (wisman) hingga 85 juta orang pada 2045. Indonesia, kata dia, mesti bisa bersaing dengan Malaysia dan Thailand yang saat ini sudah unggul dua kali lipat dari sisi jumlah wisman.



"Sekarang jumlah wisman kita setengahnya Malaysia dan Thailand. Prancis saat ini memegang jumlah wisman terbanyak di dunia dengan jumlah 80 juta orang per tahun. Turki pun sudah 65 juta orang. Kita mau di 2045 jumlah wisman kita sampai 85 juta orang," cetusnya.



Bambang menilai target tersebut bisa dicapai bila pemerintah daerah mau membangun infrastruktur dasar dan pariwisata di masing-masing daerah. Pun, pemerintah harus bisa menggencarkan terus brand wisata Indonesia.



"Saya lihat potensi besar wisata kita ke depan ada di Nusa Tenggara dan Bali. Branding sangat penting di sini. Tidak lupa pembangunan infrastruktur yang membuat wisman mau terus datang," imbuh Bambang.



Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara menilai visi 2045 yang dibuat Bappenas akan melandasi perencanaan pemerintah jangka panjang. Ia pun sepakat Indonesia mesti meninggalkan ketergantungannya pada sektor komoditas.



"Pariwisata harus didorong, pariwisata yang bukan hanya mengandalkan sumber daya alam, tetapi juga yang mengandalkan inovasi dan sumber daya manusianya. Visi ini kita lihat sangat bisa diwujudkan," pungkasnya. (OL-6)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...pan/2017-09-26

---

Kumpulan Berita Terkait :

- KPK Tetapkan Tersangka Bupati Kutai Kartanegara

- BI: Pertumbuhan Ekonomi 8% Bisa Bikin Indonesia Jauh dari Middle Income Trap

- Kemenkumham Temukan Modus Kunjungan Keluarga Malaysia Jadi Modus TKI Ilegal

lina.whAvatar border
anasabilaAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
66.9K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Media Indonesia
Media IndonesiaKASKUS Official
30.6KThread1.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.