Hai sobat kaskus kembali lagi dengan mbah nih ingin bicarakan kemajuan zaman, yah dimana kita sudah lama tertidur dengan lagu nina bobo, ketika bangun kita bingung tetangga kita sudah membangun negerinya dan menjadi negara maju, sedang kita hanya menjadi bangsa penonton tanpa mau berkarya.



Bangsa kita ini sering disebut bangsa yang besar dan masyarakat yang beraneka ragam, dengan hasil bumi yang melimpah ruah ko bisa kalah dengan negara tetangga yang kalau lihat di peta sama pulau Bali masih luas pulau Bali, yah itulah negara Singapura mereka tanpa hasil tambang tapi diakui dunia menjadi negara yang stabil.

Sebenarnya iri dalam melihat kemajuan negara lain wajar saja, yang menyebabkan mereka bisa sukses seharusnya ditiru oleh negara yang katanya kaya raya ini, tapi bukan masalah pencucian uang yang dirampok dari sini lalu invest kesana yang saya mau jabarkan.



Dimulai dari pelabuhan kalian tahu pelabuhan yang besar akan membuat negara ini banyak disinggahi kapal2 asing untuk bongkar mereka, hasil eksport kita bisa langsung dikirim ke negara yang di tuju tanpa harus transit, selama ini hasil eksport dan import transit dolo ke Port Singapore dan memakan waktu serta cost yang bertambah, khususnya pengiriman buat kapal2 besar.

Saat ini waktu tunggu bongkar muat barang ( dweling time ) Pelabuhan Tanjung Priok masih cukup lama. Saat ini rata-rata dwelling time di Pelabuhan Priok 2,9 hari.

Dwelling time di Pelabuhan Priok lebih lama dari Malaysia yang hanya 2 hari dan Singapura 0,5 hari, kenapa begitu ??

Infrastruktur sekali lagi jawabannya kemajuan peradaban tergantung dari infrastruktur, pada masa lalu pelabuhan kita kalah kelas dengan jalur sutranya singapura, kalau mau head to head pulau batam bisa dijadikan pelabuhan terbesar di Indonesia tapi sekali lagi infrastruktur dananya tidak murah lalu bagaimana negara kecil seuprit gitu bisa maju, sekali lagi mental sumbu pendeknya harus dihilangkan negara kita ini jago kalau urusan politik, jago kalau urusan korupsi, dan lainnya tapi tidak jago dalam meredam emosi senggol dikit bacok, belum lagi kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan menjaga fasilitas umum, Singapura itu negara penuh denda kalau mental kita yang seperti ini kesana di jamin susah hidup dikit2 denda, ngeludah saja denda, belum lagi punya kendaraan itu wajib punya asuransi jangan heran negara2 maju rata2 hobi jalan kaki karena punya kendaraan pribadi biayanya sangat tinggi selain itu juga infrastruktur kotanya memadai.



Walaupun Singapura memiliki luas wilayah yang sangat sempit dan sumber daya alam yang tidak begitu melimpah, Singapura mampu menjadi salah satu negara maju di kawasan Asia Tenggara.

Singapura kini berhasil mendapat gelar negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, dengan pertumbuhan PDB 17,9% pada pertengahan 2010 setelah berkurang -6,8% pada kuartal keempat tahun 2009. Sebagai negara maju, Singapura mendapatkan peringkat pertama dalam Indeks Kualitas Hidup, yang merupakan terbaik di Asia dan peringkat sebelas di dunia. Perkiraan PDB Singapura tahun 2012 mencapai $194.918 miliar, atau $40.336 perkapita, semua berkat kerja keras dari hulu hingga hilir enak ya sama2 susah ya bareng2 kalau di negara ini warga kaskus mungkin sudah paham apa yang terjadi jadi saya ga usah bawa data lagi.

Balik lagi ke pelabuhan saat ini kita memang kalah jauh dari negara tetangga namun lambat laun kita juga harus berubah, tanjung priok memang banyak perubahan tapi rasanya belum cukup, kalau kita mau sedikit pintar aceh bisa kita bangun pelabuhan dan kalimantan juga bisa diandalkan untuk dana infrastruktur selain pajak bisa juga dana pejabat korup di miskinkan namun untuk efek jera saya rasa hukuman mati seperti di beberapa negara pantas rasanya bagi mereka yang suka korupsi.



Walau dwelling time kita dibawah mereka tapi untuk urusan tarif Terminal Handling Charge (THC), Pelabuhan Priok lebih murah dibandingkan Singapura.

Dilansir dari kumparan berikut ini perbandingan tarif THC di Singapura dan Indonesia:

Singapura

Kontainer 20 kaki 138,24 dolar AS,
Kontainer 40 kaki 208,80 dolar AS.

Indonesia (Pelabuhan Priok)

Kontainer 20 kaki 95 dolar AS,
Kontainer 40 kaki 145 dolar AS.

Dan juga tempat penyimpanan kontainer mereka rela memberikan tanahnya untuk dibangun sejumlah fasilitas dan layanan yang diberikan Port of Singapore memungkinkan pelabuhan tersebut untuk menampung ribuan kargo dan truk kontainer. Selain itu, gudang-gudang penyimpanan barang dan lahan pelabuhan yang luas dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan, pengemasan, konsolidasi dan distribusi kargo.

Sekitar 80% truk kontainer yang tiba di Singapura pasti terlebih dulu melintasi pelabuhan besar tersebut. Port of Singapore bahkan memiliki terminal yang melayani tujuan khusus untuk produk-produk gas dan minyak.

Terdapat juga terminal khusus menampung produk baja dan semen. Tak tanggung-tanggung, pelabuhan berstandar internasional itu juga menyediakan terminal khusus mobil.

Andaikan negara yang besar ini mempunyai beberapa pelabuhan skala besar dari dana sewa tempat di pelabuhan income akan masuk kas negara seperti yang singapura jalankan.

Mungkin kita saat ini masih bermimpi tapi tanamkan pada anak cucu kalian bahwa stop pada korupsi, jadilah manusia yang menghargai tanahnya karena mereka yang alamnya tidak semewah negeri ini bisa lebih maju dan menjadi pusat destinasi dunia, apakah kita tidak malu akan hal itu ??

Lee Kuan Yew pernah berkata,”If I had oil and gas I’d have a different people, with different motivations and expectations, it’s because we dont have oil and gas and they know that we don’t have, and they know that this progress comes from their efforts, so please do it and do it well.”


Penulis : c4punk1950

Referensi