Indonesia belakangan ini sedang sering meributkan perkara kasus-kasus poligami dan dampaknya pada kehidupan rumah tangga maupun bermasyarakat. Pasalnya, meski poligami merupakan sesuatu yang legal di Indonesia, namun di masyarakat, poligami masih menjadi sebuah momok. Tidak sedikit kisah-kisah yang beredar mengenai keluarga yang tidak harmonis akibat poligami atau perceraian akibat poligami. Memang meskipun poligami diperbolehkan, namun hubungan antara satu pria dengan dua atau lebih istri cenderung rawan konflik jika dilakukan oleh masyarakat Indonesia yang memiliki tradisi pernikahan monogami.


Namun uniknya di Thailand, negara di mana poligami merupakan tindakan illegal, justru terdapat seorang kepala daerah yang memiliki 120 orang istri dan 28 anak. Pria ini bernama Tambon Prasert dan ia merupakan kepala di distrik Phromnee di Thailand. Awalnya, kisah mengenai seorang pria yang memiliki lebih dari 100 istri ini beredar dari mulut ke mulut saja. Namun, kemudian berita ini tercium oleh media di Thailand yang lantas menelusuri kebenarannya hingga ke kediaman Prasert di distrik Phromnee. Awak media Thailand ini disambut dengan ramah oleh penduduk setempat. Mereka memuji Prasert sebagai seorang yang baik dan dermawan. Istri terbaru Prasert, Nam Fon yang masih berusia 27 tahun saat itu menyambut awak media di rumah Prasert dengan ramah dan tampak mendampingi Prasert sepanjang wawancara berlangsung.


Dalam wawancara tersebut, Prasert mengakui bahwa ia memiliki 120 istri yang berada di berbagai wilayah di Thailand. Ia menyatakan bahwa ia mulai menikah pertama kali pada usia 17 tahun dan kini di usianya yang ke 58, ia telah memiliki 120 istri. Mayoritas perempuan tersebut saat diperistri Prasert masih berusia dibawah 20 tahun. Memang ia mengaku tidak menyukai menikahi perempuan-perempuan tua karena dianggap bawel dan banyak protes. Prasert yang juga merupakan seorang kontraktor mengaku bahwa menikahi setiap perempuan di tempat di mana ia mendirikan bangunan sudah menjadi kebiasaannya. Namun, meski beristri banyak, ia selalu memenuhi kebutuhan tiap istrinya. Ia juga membuatkan tempat tinggal bagi ke-120 istrinya yang tersebar di seluruh penjuru Thailand.


Menurut Prasert, saat ia akan menikah lagi, ia akan memberi tahu seluruh istrinya dan tidak ada satu pun dari istri-istrinya yang berkeberatan. Saat menikahi istri baru, Prasert akan dengan sopan memberitahukan kondisinya kepada si calon pengantin barunya. Ia juga menikahi mereka dengan upacara pernikahan yang diatur sesuai dengan adat yang berlaku. Dalam beberapa kasus bahkan Prasert meminang gadis-gadis tersebut ke orang tuanya secara langsung.