Damai, sebuah cita-cita luhur setiap negara di bumi ini. Mereka ciptakan senjata dan alat perang untuk menjaga perdamaian. Mereka ciptakan rudal dan misil-misil otomatis jarak jauh. Bagaimana bisa kita menciptakan damai dengan langkah yang tidak damai?

Damai, menolak penindasan dan pelanggaran HAM manusia diatas bumi ini. Mereka berdemo menyuarakan suara. Mereka berdemo menuntut menumpas segala penindasan dan pelanggaran HAM. Bagaimana bisa kita menuntut damai dengan cara yang tidak damai?

Menciptakan kedamaian itu memang sangat sulit dewasa ini. Otak-otak manusia sudah terdoktrin dengan berbagai hal yang berbau kebencian. Media sosial selalu menghidangkan berita-berita yang menyerang satu sama lain, membuat orang-orang awam seakan memakan hidangan itu mentah-mentah.

Kita sudah terlalu egois untuk menerima pemikiran-pemikiran yang berbeda dalam debat atau diskusi. Sebenarnya debat atau diskusi ini untuk mencari jalan keluar dan bukan untuk mencari musuh yang menurut kita keras kepala dan tidak mau mendengar pendapat kita.

Ironisnya, unsur-unsur yang semestinya digunakan dalam menjunjung kedamaian malah digunakan sebagai senjata. Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) sudah menjadi senjata utama para pelaku penyebar kebencian. Dan bodohnya, kita malah membenci mereka yang diserang bukan memberi pelajaran pada mereka yang menyerang.

Misalkan ada orang yang menusuk kita dengan pisau di bagian perut. Menurut agan atau sista, apakah kita wajar membenci pisau tersebut? Kita yang ditusuk dengan pisau lalu membenci pisau, tukang pisau bahkan sampai orang yang membuat pisau. Padahal secara logika, pisau tidak akan pernah menusuk kita jika tidak ada orang yang menggenggamnya.

Begitu juga dengan SARA. Kita membenci suku tertentu, agama tertentu, ras tertentu, atau antar kelompok tertentu. Apa tujuan kita membenci mereka? Apa yang akan kita dapat dengan membenci mereka? Apakah dengan membenci kita mendapatkan kedamaian?

Damai itu bisa didapat hanya dengan niat ikhlas kita. Ikhlas tanpa mengedepankan egoisme, kekuasaan, harta, atau barang lainnya di dunia ini.

Sebagai penutup saya mengucapkan selamat hari perdamaian dunia tahun 2017. Semoga hari damai ini bisa kita wujudkan seperti hari valentine, memberi coklat untuk dapat yang coklat-coklat. Padahal ane ngg valentinan.

Dan ane kasih bonus sebuah lagu yang sedikit menunjukan keadaan kita sekarang.