- Beranda
- The Lounge
Kebangkitan PK, antara Fakta dan Asumsi
...
TS
RifanX
Kebangkitan PK, antara Fakta dan Asumsi
oleh: RifanX
baca ya gan sekedar opini santai di lounge
Quote:
Tadi pagi saat bangun tidur gadget saya dalam keadaan menyala, tumben dalam hati saya. Ternyata setelah di cek ada pesan sekitaran pukul dua sampai tiga subuh. Pesan tersebut dari akun line Bangsa Mahasiswa. Pesannya menceritakan tentang kejadian menegangkan di Gedung LBH Jakarta, ada sekitaran 3-5 pesan berturut-turut.
Pesan pertamanya adalah ajakan untuk menghadiri acara di LBH Jakarta dan selanjutnya adalah pesan mengenai situasi genting di LBH. Sontak saya langsung bangkit dari tempat tidur untuk update berita kerusuhan tersebut. Sampai sekarang saya belum bisa mendapatkan fakta utuh tentang kejadian di LBH Jakarta.
Yang menarik adalah bila kita melihat opini kasus tersebut di dunia maya atau medsos. Seperti biasa dunia maya di Indonesia berbulan-bulan (hampir setahun lebih) belakangan ini selalu diwarnai oleh konflik urat syaraf antara kelompok yang pro-Jokowi dan kontra-Jokowi. Bila kita lihat sekilas viralnya opini kasus tersebut terbilang sangat cepat dan singkat serta dimotori oleh kedua kelompok tersebut.
Hal menarik dari opini kasus ini adalah kelompok kontra-Jokowi sangat memprotes keras acara tersebut dan sikap aparat kepada para pendemo disana. Sedangkan kelompok yang pro-Jokowi mereka memprotes dan mencibir para pendemo di LBH dan pembelanya.
Lalu untuk isu PKInya sendiri kelompok kontra-Jokowi (Bisa dilihat di FP Jonru, ragielp1 [ig], HRS) sangat jelas menampakan permusuhan pada PKI. Sedangkan yang pro-Jokowi (bisa dilihat di FP Deny Siregar, Guntur Romli [twt], Ade Armando) cenderung untuk tidak mendiskreditkan PKI mereka juga membodoh-bodohi orang yang menyebarkan isu kebangkitan PKI.
Menarik memang melihat konflik dua kelompok ini, saya sendiri jujur cenderung bersama kelompok yang kontra-Jokowi karena lebih banyak hujjahnya yang bisa diterima akal sehat dalam berbagai isu. Namun tentu saja saya tidak selalu 100% sepaham dengan isu-isu yang dilontarkan para pentolan utamanya. Termasuk isu bangkitnya PKI atau komunis ini, kenapa?
Secara ideologi komunisme sudah gagal dalam pentas kehidupan dunia karena memang ideologi ini cacat minta ampun dan sangat bertentangan dengan fitrah manusia. Lalu juga negara-negara pengemban ideologi ini menjadi makin bercorak kapitalis, contohnya adalah RRC. Tapi tentu saja pergerakan yang terinspirasi dari pemikiran Lenin, Marx, dan Engles tidaklah mati.
Mereka masih bergerak namun dengan transformasi baru. Orang-orang pergerakan lebih suka menyebutnya dengan istilah "sayap kiri" atau "orang-orang kiri". Orang-orang kiri ini juga terpecah-pecah dengan berbagai macam pemikiran dan saling bertentangan satu sama lain. Diantara mereka ada yang membenci/anti agama dan ada yang tidak membenci agama dan cenderung religius. Memang fakta ini tidak terlihat oleh kebanyakan orang karena pergerakan mereka cenderung senyap. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melihat dan merasakannya.
Salah satu gerakan mereka yang paling menonjol akhir-akhir ini di Indonesia ini adalah tentang bagaimana agar nama tokoh-tokoh komunis nasional dan internasional tidak benada negatif di benak orang Indonesia. Lalu juga mereka banyak menerbitkan tulisan-tulisan di situs-situs yang terkenal di kalangan tertentu. Namun tentu saja gerakan mereka ini berdasarkan kepada pragmatisme daripada idealisme.
Sedangkan komunis sendiri adalah gerakan yang berdasarkan idealisme (ideologis) yang bercita-cita membuat surga dunia yang dimana semua orang hidup sama-rata sama-rasa dan tanpa negara. Di titik inilah saya tidak terlalu setuju dengan teman-teman kontra-Jokowi. Karena gerakan yang berakar pada pemikiran marx adalah fakta dan ada di Indonesia, tapi kebangkitan komunisme lebih kepada asumsi bila dilihat dari sisi ideologis.
Namun tentu saja saya tidak terlalu menyalahkan mereka apalagi sampai membodoh-bodohi. Bisa jadi teman-teman yang kontra-Jokowi memiliki data, fakta, dan pemirikan lain yang bisa membuktikan kebangkitan komunisme. Karena bila kita rasakan sendiri akhir-akhir ini memang para ulama-ulama sering dikriminalisasi contohnya adalah al-Khatthah, Alfian Tanjung, Habib Rizieq. Juga ormas Islam dan pergerakan Islam dimusuhi seperti FPI, dan HTI yang sampai dibubarkan tanpa pengadilan.
Lalu juga sikap anti-kritik penguasa yang sangat terasa akhir-akhir ini. Lalu pengawasan ceramah di masjid-masjid, pengawasan gerakan dakwah di kampus-kampus, pembubaran acara ormas Islam, dan juga aturan yang akan membatasi ormas Islam dan kritik pada pemerintah yaitu Perppu Ormas. Dan satu lagi yaitu kemesraan Penguasa dengan RRC yang bagaikan pasangan muda.
Hal-hal diatas terutama kriminalisasi Ulama, anti ormas Islam serta pergerakan Islam, pengawasan dakwah kampus, dan anti-kritik adalah salah satu ciri khas dari PKI dahulu kala dan ciri khas ajaran komunisme yang sangat membenci agama serta kritikan. Jadi tidaklah heran bila sikap-sikap tersebut dihubungkan dengan kebangkitan PKI dan komunisme.
Pesan pertamanya adalah ajakan untuk menghadiri acara di LBH Jakarta dan selanjutnya adalah pesan mengenai situasi genting di LBH. Sontak saya langsung bangkit dari tempat tidur untuk update berita kerusuhan tersebut. Sampai sekarang saya belum bisa mendapatkan fakta utuh tentang kejadian di LBH Jakarta.
Yang menarik adalah bila kita melihat opini kasus tersebut di dunia maya atau medsos. Seperti biasa dunia maya di Indonesia berbulan-bulan (hampir setahun lebih) belakangan ini selalu diwarnai oleh konflik urat syaraf antara kelompok yang pro-Jokowi dan kontra-Jokowi. Bila kita lihat sekilas viralnya opini kasus tersebut terbilang sangat cepat dan singkat serta dimotori oleh kedua kelompok tersebut.
Hal menarik dari opini kasus ini adalah kelompok kontra-Jokowi sangat memprotes keras acara tersebut dan sikap aparat kepada para pendemo disana. Sedangkan kelompok yang pro-Jokowi mereka memprotes dan mencibir para pendemo di LBH dan pembelanya.
Lalu untuk isu PKInya sendiri kelompok kontra-Jokowi (Bisa dilihat di FP Jonru, ragielp1 [ig], HRS) sangat jelas menampakan permusuhan pada PKI. Sedangkan yang pro-Jokowi (bisa dilihat di FP Deny Siregar, Guntur Romli [twt], Ade Armando) cenderung untuk tidak mendiskreditkan PKI mereka juga membodoh-bodohi orang yang menyebarkan isu kebangkitan PKI.
Menarik memang melihat konflik dua kelompok ini, saya sendiri jujur cenderung bersama kelompok yang kontra-Jokowi karena lebih banyak hujjahnya yang bisa diterima akal sehat dalam berbagai isu. Namun tentu saja saya tidak selalu 100% sepaham dengan isu-isu yang dilontarkan para pentolan utamanya. Termasuk isu bangkitnya PKI atau komunis ini, kenapa?
Secara ideologi komunisme sudah gagal dalam pentas kehidupan dunia karena memang ideologi ini cacat minta ampun dan sangat bertentangan dengan fitrah manusia. Lalu juga negara-negara pengemban ideologi ini menjadi makin bercorak kapitalis, contohnya adalah RRC. Tapi tentu saja pergerakan yang terinspirasi dari pemikiran Lenin, Marx, dan Engles tidaklah mati.
Mereka masih bergerak namun dengan transformasi baru. Orang-orang pergerakan lebih suka menyebutnya dengan istilah "sayap kiri" atau "orang-orang kiri". Orang-orang kiri ini juga terpecah-pecah dengan berbagai macam pemikiran dan saling bertentangan satu sama lain. Diantara mereka ada yang membenci/anti agama dan ada yang tidak membenci agama dan cenderung religius. Memang fakta ini tidak terlihat oleh kebanyakan orang karena pergerakan mereka cenderung senyap. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melihat dan merasakannya.
Salah satu gerakan mereka yang paling menonjol akhir-akhir ini di Indonesia ini adalah tentang bagaimana agar nama tokoh-tokoh komunis nasional dan internasional tidak benada negatif di benak orang Indonesia. Lalu juga mereka banyak menerbitkan tulisan-tulisan di situs-situs yang terkenal di kalangan tertentu. Namun tentu saja gerakan mereka ini berdasarkan kepada pragmatisme daripada idealisme.
Sedangkan komunis sendiri adalah gerakan yang berdasarkan idealisme (ideologis) yang bercita-cita membuat surga dunia yang dimana semua orang hidup sama-rata sama-rasa dan tanpa negara. Di titik inilah saya tidak terlalu setuju dengan teman-teman kontra-Jokowi. Karena gerakan yang berakar pada pemikiran marx adalah fakta dan ada di Indonesia, tapi kebangkitan komunisme lebih kepada asumsi bila dilihat dari sisi ideologis.
Namun tentu saja saya tidak terlalu menyalahkan mereka apalagi sampai membodoh-bodohi. Bisa jadi teman-teman yang kontra-Jokowi memiliki data, fakta, dan pemirikan lain yang bisa membuktikan kebangkitan komunisme. Karena bila kita rasakan sendiri akhir-akhir ini memang para ulama-ulama sering dikriminalisasi contohnya adalah al-Khatthah, Alfian Tanjung, Habib Rizieq. Juga ormas Islam dan pergerakan Islam dimusuhi seperti FPI, dan HTI yang sampai dibubarkan tanpa pengadilan.
Lalu juga sikap anti-kritik penguasa yang sangat terasa akhir-akhir ini. Lalu pengawasan ceramah di masjid-masjid, pengawasan gerakan dakwah di kampus-kampus, pembubaran acara ormas Islam, dan juga aturan yang akan membatasi ormas Islam dan kritik pada pemerintah yaitu Perppu Ormas. Dan satu lagi yaitu kemesraan Penguasa dengan RRC yang bagaikan pasangan muda.
Hal-hal diatas terutama kriminalisasi Ulama, anti ormas Islam serta pergerakan Islam, pengawasan dakwah kampus, dan anti-kritik adalah salah satu ciri khas dari PKI dahulu kala dan ciri khas ajaran komunisme yang sangat membenci agama serta kritikan. Jadi tidaklah heran bila sikap-sikap tersebut dihubungkan dengan kebangkitan PKI dan komunisme.
Diubah oleh RifanX 18-09-2017 16:12
tien212700 memberi reputasi
2
3.3K
Kutip
35
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.1KThread•83.5KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru