- Beranda
- Media Indonesia
Tekanan Miryam Justru dari Luar Penyidikan
...
TS
Media Indonesia
Tekanan Miryam Justru dari Luar Penyidikan
PSIKOLOG Forensik Reni Kusumowardhani menyatakan terdakwa pemberi keterangan palsu kasus KTP Elektronik Miryam S Haryani tidak mendapat tekanan dalam proses penyidikan. Sebaliknya, Reni justru menilai ada beban yang Miryam bawa sebelum proses penyidikan.
"Ada rentetan peristiwa yang terjadi sebelum penyidikan yang memicu peristiwa tertekan," ucap Reni saat didatangkan Jaksa sebagai Ahli dalam persidangan Miryam, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, hari ini.
Rentetan peristiwa tersebut ialah saat Miryam diberitahu rekannya di DPR bahwa dirinyamasuk ke dalam daftar orang-orang dalam kasus KTP-E, hal itu sekaligus mengonfirmasi bahwa Miryam akan diperiksa KPK.
Peristiwa kedua terjadi saat Miryam dipanggil di DPR sebelum berangkat ke KPK, di situ terlihat ada batasan keterangan yang dibawa Miryam dan terlihat ada faktor konflik beban yang ditunjukan pada saat pemeriksaan.
Reni sendiri melakukan analisa berdasarkan empat video proses pemeriksaan Miryam yang dilakukan penyidik KPK. dari situ terlihat jika ada nama yang pengucapannya justru melemah di dalam video.
Menurut dia, tidak terlihatnya tekanan pada Miryam dalam proses persidangan ditunjukan melalui kemampuan verbal yang baik dan kontak mata yang relevan.
"Jadi pressure justru terjadi dari luar (proses penyidikan), karena situasinya pada saat persidangan justru terlihat cair, isi bicara yang sinkron dan ada kesadaran yang cukup ditunjukan Miryam," ucap Reni dalam persidangan tersebut.
"Berarti mungkin ada beban pikiran dari luar?" Tanya salah seorang hakim Jhon Halasan Butar Butar dalam persidangan.
Reni menyatakan hal tersebut sangat mungkin terjadi. Bahkan, dirinya menilai ada relevansi tekanan yang terjadi pada Miryam di luar penyidikan untuk menutupi kebenaran.
Melalui analisisnya, Reni menilai jika BAP Miryam patut dipercaya. Oleh karena itu, dirinya mengeluarkan pendapat tersebut sebagai rekomendasi akhir dari analisisnya.
Sementara itu, Miryam dalam persidangan berkeras menyatakan selam empat kali proses penyidikan tersebut selalu mengalami tekanan psikis dan fisik. "Bahkan pada saat dialog ada 'tekanan', darah saya ngalir lebih cepat. Ini tekanan atau bagaimana?" ucap Miryam bertanya pada Reni.
"Hal itu normal, secara psikologis itu normal kalau memang jadi gugup. Yang penting lihat bagaimana konsistensi dari nada pada saat menjawab pertanyaan. Pada waktu itu yang ibu tunjukan fokus dan relevan dalam kasih keterangan," sambut Reni. (OL-7)
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...kan/2017-09-18
---
Kumpulan Berita Terkait :
- YLBHI Sebut Dua Nama Diduga Dalang Pengepungan Kantor LBH
- NasDem Sayangkan Pernyataan Prabowo Terkait Rohingnya
- Kemarau, Petani Ganti Tanaman Padi dengan Sayur
anasabila memberi reputasi
1
4.4K
1
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Media Indonesia
30.6KThread•1.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru