WELCOME TO YUKEPO OFFICIAL THREAD

alam sebuah hubungan percintaan, kesetiaan adalah hal yang sangat penting. Jika pasangan saling setia, maka hampir bisa dipastikan bahwa hubungan tersebut akan langgeng sampai kakek nenek. Namun bagaimana jika salah satu pasangan meninggal dunia dan pergi untuk selamanya? Sampai manakah batas kesetiaan kepada pasangan itu diterbuktikan?

Terpisah dengan pasangan mungkin adalah hal yang berat. Tapi, kehilangan orang yang paling dicintai, itu jauh lebih menyesakkan dada. Apalagi jika mereka berdua sudah berjanji untuk bersama terus selamanya. Apakah ada yang kuat menanggung rasa sedih yang mendalam seperti ini? Tampaknya, kisah yang satu ini bisa menggambarkan betapa kuatnya rasa cintanya saat cobaan yang sangat berat sedang menerpa.



Beberapa waktu lalu netizen dibuat terenyuh dengan kisah seorang pria asal Tiongkok yang sangat mengharukan. Di hari pertunangan yang sudah ditetapkan sejak jauh-jauh hari, ia tetap datang melamar sang gadis meskipun jiwanya sudah tidak ada lagi di dunia ini. Hal ini merupakan bentuk kesetiaan dan tanggung jawab atas janjinya untuk melamar wanita tersebut.



Pria yang bernama Tsai ini berjanji untuk menikahi wanitanya setelah lima tahun berpacaran. Hubungan yang sudah dijalin sejak lama ini membuat mereka yakin untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius dan memiliki keluarga kecil yang bahagia. Ya, Tsai mantap untuk melamar Chen, kekasihnya ini.

Maka dari itu mereka berencana untuk melakukan pertunangan sebagai bukti keseriusannya. Acara ini sendiri akan digelar setelah Hungry Ghost Festival karena ada kepercayaan di kalangan orang Tiongkok yang menganggap pertunangan dan pernikahan yang diselenggarakan pada periode itu tidak membawa keberuntungan.



Manusia hanya bisa berencana , tapi Tuhan yang menentukan. Meskipun persiapan pertunangan mereka sudah matang, namun apa daya jika Tuhan berkehendak lain. Perempuan bermarga Chen yang merupakan kekasih Tsai ini, mengalami kecelakaan lalu lintas dan meninggal dunia karena luka yang parah.

Saat itu tanggal 26 Agustus, Tsai menyadari bahwa Chen tidak pulang kerja. Karena merasa ada yang aneh, ia langsung menyusuri jalan yang dilalui Chen dan menemukan skuter yang dikendarainya. Ia sudah merasa was-was dan semakin terkejut setelah mendapat telepon bahwa Chen sudah meninggal karena luka parah di kepalanya.



Hal ini membuat pukulan hebat di hati Tsai. Ia berduka atas meninggalnya Chen. Tapi, karena ia sudah berjanji untuk bertunangan dan menikahinya, Tsai tetap melakukan pertunangan yang sudah direncanakan. Rumah duka yang biasanya diselimuti warna kelabu sekarang dihias seperti sedang ada sebuah pesta.

Di ruang tamu rumah duka dipasangi spanduk besar berwarna merah muda yang bertuliskan “We got enganged” yang artinya kami sudah bertunangan. Di ruangan itu juga terpampang foto Chan berukuran besar yang nampak cantik dengan gaun putihnya.


Keluarga dan teman-temannya sangat sedih dengan kejadian ini. Apalagi saat Tsai menaruh bunga ke peti mati dan memasukkan cincin emas ke jari Chen. Hal ini membuat para tamu tidak bisa menahan tangisnya.

Setelah kematian Chen, Tsai mengunggah beberapa status di akun Facebook-nya. Salah satu yang membuat banyak orang terharu adalah foto sepasang kekasih yang sedang berpelukan dan dibawahnya bertuliskan “Istriku tersayang, aku menunggumu muncul di dalam mimpiku”.

Kisah seorang cowok di Tiongkok ini bisa menggambarkan bukti kesetiaan dan rasa cinta kepada pasangan yang sudah meninggal. Saat ceweknya harus pergi untuk selamanya karena kecelakaan, ia tetap melamar kekasihnya sebagai bukti kesetiaanya kepada cewek tersebut. Sungguh kisah yang sangat menyentuh hati.

Sumber : Yukepo
Rate, comment, cendol appreciated