Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

capingappAvatar border
TS
capingapp
Tokoh Agama Berpoligami. Bukankah Itu Kebutuhan Alamiah Manusia?
Belakangan ini, beragam peristiwa seputar ulama hangat diperbincangkan oleh masyarakat di dunia maya. Hal tersebut tak lepas dari beberapa fenomena yang dialami ulama di negeri ini, mulai dari kasus dugaan chat porno hingga berita perselingkuhan yang mewarnai media massa.

Namun, mungkin rasanya tak adil jika kita menghakimi mereka tanpa mengetahui motivasi sesungguhnya dan peristiwa terkait dari kacamata mereka. Seperti rocker, ulama juga manusia yang tak luput dari kesalahan maupun kekhilafan.

Poligami dan Perceraian yang Memprihatinkan
Quote:

Beberapa bulan lalu, publik sempat digemparkan dengan kasus yang menimpa Rizieq Shihab. Imam Besar FPI itu diduga melakukan chat dengan konten berbau porno.

Meski demikian, sang habib belum bisa dituduh bersalah, walaupun sudah berstatus tersangka. Mungkin ada beberapa pertanyaan yang terbesit, seperti bagaimana mungkin seorang yang religius melakukan hal seperti itu?

Well, kasus Rizieq Shihab hanya sebagian dari beragam kasus terkait ulama atau tokoh religius yang dianggap telah melakukan penyimpangan. Terlalu dini bagi kita untuk menghakimi, tetapi yang menarik adalah motivasi di balik peristiwa tersebut.

Beberapa tahun silam, Aa Gym sempat dicap sebagai seorang yang tega menduakan istrinya karena melakukan poligami. Secara terbuka, Aa Gym dengan bijaksana mengakui hal tersebut. Meski demikian, pada akhirnya, perceraian dengan istri pertamanya tak dapat dihindari.

Hal serupa juga dialami oleh Ustaz Al-Habsyi yang sempat diduga telah menikah lagi secara diam-diam. Dia pun digugat cerai karena tidak meminta izin kepada istri pertama sebelum menikah lagi.

Mungkin semua kejadian tersebut tak terlepas dari kebutuhan alamiah manusia. Sebagai manusia, kita semua memiliki hawa nafsu dan ego yang belum tentu dipahami orang lain.

Kebutuhan tersebut mungkin menjadi pemicu utama manusia melakukan kesalahan-kesalahan dalam hidupnya. Mungkin keretakan rumah tangga ataupun kasus lainnya merupakan konsekuensi dari sifat duniawi mereka.

Terlepas dari itu semua, ada baiknya kita juga berkaca kepada diri sendiri bahwa sesungguhnya kita pun tidak sempurna.

Menjadi Duta Kebaikan
Quote:

Harus diakui bahwa banyak masyarakat yang cenderung mengubah pandangan mereka kepada ulama setelah panutan mereka itu terlibat kasus tertentu. Mungkin kita bisa menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran dalam hidup.

Karena berpoligami, Aa Gym sempat mendapat cibiran dari ibu-ibu yang menjadi pengikutnya. Hal serupa juga bisa menimpa ulama lainnya.

Jika kita mencermati lebih dalam, pernikahan merupakan ikatan yang sakral. Tanpa maksud memberikan kultus tertentu, poligami seharusnya tidak dijadikan pembenaran.

Poligami sendiri seharusnya dilakukan tanpa mencoreng syariat. Namun, yang terjadi belakangan ini justru berbanding terbalik.

Ketika Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk berpoligami, ia menikahi orang-orang yang tidak mampu atau janda-janda perang yang kehilangan suaminya. Niatan mulia tersebut mungkin agak janggal bagi wanita masa kini, terlebih lagi jika sang suami berpoligami tanpa ada urgensi yang jelas.

Perlu diingat bahwa pada dasarnya, poligami bukan perselingkuhan yang disahkan oleh agama, melainkan mengandung nilai kebaikan, yaitu keinginan untuk membantu.

Bagi kita, sebagai seorang individu, mungkin juga tak pantas untuk menghakimi orang lain. Apalagi kita bisa saja melakukan kesalahan yang sama. Lagipula, pada dasarnya, kita tidak akan pernah mengetahui kebutuhan alamiah setiap manusia bukan?

Sumber: Caping App
0
2.7K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.