Siapa pun yang sehat, pasti tidak mau berurusan dengan yang namanya narkoba dan sejenis. Lalu apa hubungannya narkoba dengan smartphone?

Setelah ditelusuri, narkoba yang dimaksud dalam dunia smartphone, adalah produk ponsel buatan Xiaomi.

Semua berawal keinginan membantu teman,yang mencari salah satu tipe smartphone Xiaomi, dalam jumlah banyak. Alasan utama memilih Xioami, tentu karena produk tersebut punya spesifikasi tinggi, namun harga jualnya terbilang murah.

Sayang keinginan tersebut bertepuk sebelah tangan. Para pedagang yang ditemui justru takut, menjual Xiaomi dalam jumlah banyak.

Sebut saja Eko, salah satu pedagang di kawasan Roxy itu, bertutur, ngeri untuk menjual Xiaomi dalam jumlah banyak. Pasalnya, meski sudah ada yang resmi, tetap saja smartphone Xiaomi masih identik dengan perangkat ilegal.

"Takut jual Xiaomi dalam jumlah banyak, ngeri yang beli adalah pihak berwajib yang sedang nyamar. Dari pada terciduk, lebig baik main aman saja," tuturnya.

Dilokasi yang sama pendapat nggak jauh berbeda diutarakan Roy, menurutnya, menjual Xiaomi mirip dagang narkoba. Pedagang harus pandai-pandai melihat calon pelanggan.

"Kalau nggak waspada, bisa-bisa berurusan dengan yang berwajib. Pasalnya, hingga kini kebanyakan Xiaomi yang dijual pedagang adalah produk tidak resmi. Kecuali produk tersebut, dibeli digerai milik distributor besar" bebernya.

"Ponsel Xiaomi bikin pedagang serba salah. Tidak dijual banyak yang nyari. Jika di jual kita (pedagang) was-was, takut yang membeli pihak berwenang," imbuhnya.

Kalau begini memang serba salah. Jika mau cari aman, lebih baik jual bran lain saja euy..

SUMUR