Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BankBCAAvatar border
TS
BankBCA
Ajarkan Kebaikan Kepada Anak-anak Melalui Legenda Rakyat


Nenek moyang kita punya cara untuk mengajarkan kebaikan sekaligus menghibur anak-anak kecil. Caranya dengan menceritakan dongeng khas Indonesia yang kita kenal sebagai “Legenda Rakyat”.

Di dalam kisah yang diceritakan secara turun temurun melalui lisan itu, ada banyak pesan yang tersirat dan pelajaran berharga di dalamnya. Ada yang mengajarkan kita untuk jadi orang baik, mengajarkan kita untuk menghargai alam, dan sebagainya.

Melalui cerita, anak-anak lebih bisa masuk ke benaknya. Anak bisa berimajinasi dan mengambil hikmahnya.

Mari kita singkap apa aja sih pelajaran berharga yang terkandung dalam masing-masing cerita rakyat berikut ini:

1. Malin Kundang

Ajarkan Kebaikan Kepada Anak-anak Melalui Legenda Rakyat
Dok. Prismadani.blogspot.com

Pastinya Agan Sista semua pernah mendengar atau membaca legenda rakyat khas Minangkabau ini, khususnya lewat mata pelajaran di bangku sekolah. Kisah tentang seorang anak yang durhaka terhadap ibunya yang sudah membesarkannya. Yang kemudian Malin dikutuk jadi batu.

Pelajarannya tentu sudah jelas, kita tidak boleh durhaka terhadap Ibu yang sudah melahirkan kita. Dan berjuang untuk membesarkan kita.

2. Bawang Merah Bawang Putih

Ajarkan Kebaikan Kepada Anak-anak Melalui Legenda Rakyat
Dok. Keep Exploring Indonesia

Kisah dari Riau ini, menceritakan tentang seorang anak perempuan bernama Bawang Putih yang hidup dengan ibu tiri kejam yang memiliki anak bernama Bawang Merah. Bawang Putih yang penurut, begitu patuh ketika disuruh-suruh melayani Ibu tiri dan Bawang Merah.

Namun kemudian, ketika Bawang Putih diminta menginap di rumah seorang nenek yang hidup sendirian, Bawang Putih begitu rajin membantu pekerjaan rumah sang nenek. Karena senang, sang nenek menghadiahkan labu yang kemudian diketahui Bawang Putih ternyata berisi emas dan permata yang sangat banyak.

Melihat hal tersebut, Bawang Merah tidak mau kalah. Ia datang ke rumah nenek untuk menginap, namun tidak seperti Bawang Putih yang rajin membantu, Bawang Merah justru malas-malasan. Akhirnya nenek tersebut membiarkan Bawang Merah pulang begitu saja saat waktunya. Dengan hati ingin mendapat labu, Bawang Merah meminta labu tersebut ke nenek itu. Karena tidak enak, akhirnya nenek tersebut memberikan sebuah labu. Sesampai di rumah, ketika dibelah, terkejutlah Bawang Merah karena isi labunya hanyalah binatang-binatang yang menjijikkan.

Ceritanya sudah banyak ditulis dalam buku, di internet, bahkan diangkat jadi film animasi, maupun sinetron. Cerita ini memiliki nilai bahwa siapa yang rajin akan mendapat hadiah (berkah) berlimpah, sedangkan yang malas dan serakah akan tidak akan mendapat apa-apa pada akhirnya.

3. Timun Mas

Ajarkan Kebaikan Kepada Anak-anak Melalui Legenda Rakyat
Dok. Youtube

Legenda rakyat yang berasal dari Jawa Tengah ini bercerita tentang sepasang suami istri petani yang lama tidak dikaruniai anak. Datanglah raksasa menawarkan biji mentimun ajaib yang di kemudian hari menjadi anak bernama Timun Mas.

Petualangan yang menegangkan dimulai ketika umur 17 tahun, dimana raksasa meminta kembali Timun Mas. Larilah Timun Mas dibekali oleh orang tuanya empat hal untuk melindungi diri: garam, cabai, biji mentimun, dan terasi udang.

Akhir ceritanya, tentu saja si raksasa kalah, karena si Timun Mas menggunakan semua bekal orang tuanya untuk melawan raksasa.

Legenda rakyat yang bergenre petualangan ini mengajarkan kepatuhan dan kepercayaan pada “bekal” yang diberikan orang tua. Setelah selesai bercerita ini, orang tua bisa mengajarkan perilaku dan sifat serta kebiasaan baik pada anak-anaknya.

Melalui cerita ini, orang tua bisa mengajari anaknya untuk jadi anak yang penurut dan memegang teguh pesan dan petuah orang tua.

4. Lutung Kasarung

Ajarkan Kebaikan Kepada Anak-anak Melalui Legenda Rakyat
play.google.com

Cerita ini cocok diceritakan ke dua kakak beradik yang kerap bertengkar, karena cerita lutung kasarung ini penuh makna tentang hubungan kakak dan adik.

Cerita lengkapnya bisa ditemukan di banyak sumber, namun intinya tentang kecemburuan sang kakak akan keputusan sang ayah. Sehingga sang kakak berbuat jahat kepada adiknya.

Cerita rakyat ini mengangkat kisah kakak kandung yang iri karena adik bungsunya, Purbasari, diberi tahta oleh ayahnya, Prabu Tapak Agung.

Sang kakak, Purbararang, pun pergi ke nenek sihir untuk mencelakakan adiknya lewat mantera sihir. Purbasari yang sudah diangkat jadi Ratu itu pun di tiba-tiba kulitnya jadi menjadi bertotol-totol hitam, sehingga Ia diasingkan ke hutan. Di hutan, Purbasari mendapat banyak teman yaitu hewan-hewan yang selalu baik kepadanya. Di antara hewan itu ada kera misterius yang bernama Lutung Kasarung.

Singkat cerita, Lutung Kasarung lah yang meminta kepada Dewata untuk menyembuhkan Purbasari dari penyakit kulitnya. Melihat hal tersebut, Purbararang tidak tinggal diam, Ia mengajak Purbasari bertanding, siapa yang memiliki tunangan paling tampan, dia yang akan menjadi Ratu. Saat itu, Purbararang sedang membawa tunangannya.

Purbasari pun memperkenalkan Lutung Kasarung, yang hanyalah seekor kera, sebagai tunangannya. Tiba-tiba, Lutung Kasarung berubah menjadi laki-laki tampan nan gagah, yang jauh lebih tampan ketimbang tunangan Purbararang.
Cerita ini mengajarkan anak-anak untuk tidak cemburu dan bertengkar dengan saudara kandung. Bahwa setiap keputusan orangtua pasti ada alasan yang tepat di belakangnya.

Melalui cerita ini, orang tua bisa mengajarkan tentang persaudaraan dan diskusi.

5. Batu Menangis, Cerita Rakyat Kalimantan

Ajarkan Kebaikan Kepada Anak-anak Melalui Legenda Rakyat
youtube.com

Cerita batu menangis asal Kalimantan ini sangat pas diceritakan kepada anak perempuan yang mulai menjadi malas dan mulai enggak menghormati orang tua.

Berkisah tentang gadis desa dan ibunya yang hidup susah dan miskin. Namun, gadis muda ini hanya menghabiskan waktunya untuk bermalas-malasan dan bersolek sepanjang hari.

Suatu kali saat pergi ke pasar, Ia berjalan di depan ibunya dan setiap kali ditanya oleh banyak orang tentang siapakah gerangan wanita tua yang berjalan di belakangnya, selalu dijawab sebagai budak, pembantu, kacung, dan kata-kata kasar lainnya.

Jadilah anak gadis itu dikutuk karena doa ibunya sendiri. Menangislah sang anak saat perlahan tubuhnya berubah jadi batu.

Seperti cerita Malin Kundang, cerita Batu Menangis ini mengajarkan berbagai makna dan pesan moral dari cerita ini, terutama tentang bakti anak terhadap orang tuanya. Menghargai orangtua setinggi-tingginya dan tidak mempermalukan orang tua sedikitpun.

***

Menceritakan legenda rakyat ini kepada anak-anak adalah salah satu cara yang efektif untuk mengajarkan moral dan nilai-nilai penting. Cerita tersebut sudah banyak dituliskan ke dalam buku-buku.

Agar lebih banyak anak-anak di pelosok Indonesia yang mendapatkan nilai-nilai penting yang diajarkan dalam legenda rakyat, BCA menggalang gerakan #BukuUntukIndonesia, yang menyebarkan jutaan buku ke berbagai perpustakaan sekolah di Indonesia, termasuk buku legenda rakyat yang secara gratis bisa dibaca oleh anak-anak di pelosok daerah di Indonesia.

Kalo Gan Sist mau ikut berpartisipasi untuk kebaikan anak negeri, silakan berdonasi di Gerakan #BukuUntukIndonesia.

Ajarkan Kebaikan Kepada Anak-anak Melalui Legenda Rakyat

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia

Sumber: Tanda Pagar
Thread Kaskuser


nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
4.5K
29
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.