Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MarketeersAvatar border
TS
MOD
Marketeers
New Wave Marketing Culture: Youth, Women, Netizen


Alam New Wave marketing telah dikuasai oleh tiga komunitas yang semakin powerful dan menjadi influencer yang luar biasa untuk dikendarai oleh para pemasar. Mereka adalah Youth, Women, dan Netizen.

Pertama adalah komunitas anak muda (Youth) yang semakin menggeser dominasi kaum senior, di tengah Baby Boomer di seluruh dunia semakin punah. Bisa dibilang, anak muda adalah orang yang bisa “leading the mind”. Kenapa mereka bisa melakukannya? Karena mereka selalu melakukan “sense and respond” bukan “command and control” seperti yang sering dilakukan para senior. Mereka selalu lebih sensitif terhadap perubahan dan selalu berani merespon suatu perubahan dengan cepat dan seringkali dengan cara yang sama sekali baru.

Kedua adalah komunitas Wanita (Women). Wanita semakin memojokan pengaruh kaum pria di segala bidang dan aspek. Dengan segala alat dunia New Wave yang mereka gunakan, wanita menjadi satu kelompok tersendiri yang dapat disebut sebagai New Wave-Ready Customers karena secara natural mereka cenderung lebih horizontal dibanding kaum lelaki.

Kaum wanita selalu ingat "family and friends" ketika berbelanja, sedangkan pria hanya ingat pada diri sendiri. Karena itulah, kaum wanita disebut sebagai orang yang "managing the market". Artinya, kaum wanita-lah yang sebenarnya mengelola (me-manage) pembelian produk dan jasa dipasar. Tidak tergantung apakah itu uang sendiri atau uang kaum pria-nya.

Ketiga adalah komunitas Netizen. Di dunia New Wave, Netizen semakin lama semakin berpengaruh ketimbang Citizen di dunia yang nyata. Berbagai fenomena telah sama-sama kita lihat karena dipengaruhi oleh percakapan kaum Netizen, yang kerap membentuk isu nasional dan mampu membentuk opini jutaan orang.

Netizen memang bisa berdebat secara “deep and wide” karena dimungkinkan teknologi, tapi mereka lebih cenderung untuk mengkoreksi satu sama lain. Bisa dibilang, Netizen mampu “organizing the heart,” karena mereka bisa merasakan tanpa bertemu.

Netizen memang sering lebih emosional ketimbang Citizen dalam membahas sesuatu. Tapi justru di sana lah kekuatan Netizen untuk menjadi “Heart of the World.” Tidak semua Citizen, bisa jadi Netizen karena sifatnya yang sangat berbeda. Tapi semakin kelihatan bahwa Citizen yang lokal semakin terdesak oleh Netizen yang global! Citizen yang bersifat off-line memang sudah sangat membutuhkan Netizen yang on-line.

Saat ini, bisa dikatakan, Netizen is the New Citizen, Women is the New Men, dan Youth is the New Senior


Temukan artikel inspiratif lain di Marketeers.com
0
17.9K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Ilmu Marketing
Ilmu MarketingKASKUS Official
9.4KThread3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.