KOTA - Penjualan mobil keluaran Cina di Gresik akan sedikit terkendala dalam pembiayaan. Ini lantaran lembaga pembiayaan atau leasing meminta uang muka DP tinggi untuk kredit kendaraan Tiongkok.

Kepala Cabang Mandiri Tunas Finance (MTF) Cabang Gresik, Tonny Kurniawan mengaku, pihaknya meminta pembayaran DP minimal 30 persen untuk mobil keluaran Cina. Hal ini dilakukannya bukan tanpa alasan, melainkan untuk meminimalisasi angka Non Perfomance Low (NPL).

“Selama ini kredit kendaraan yang kami proses mayoritas keluaran Eropa, Jepang dan Amerika. Kalau Cina jarang, sebab kami belum tahu mengenai kualitasnya,” ujarnya.

Dikatakan, kualitas kendaraan menjadi faktor penting industri pembiayaan dalam memberikan kredit. Ini untuk menghindari nasabah gagal bayar yang akan mendongkrak angka Non Performance Low (NPL).

“Jangan sampai nanti baru kredit dua tahun kendaraan sudah tidak bisa dipakai dan nasabah kredit tidak mau membayar angsuran, ini akan menaikkan angka NPL,” imbuhnya.

Sementara itu, hingga semester I/2017 MTF Cabang Gresik telah mengucurkan kredit hingga Rp 11 miliar per bulan. Angka ini diprediksi meningkat pada semester II/2017 karena banyak pabrikan mobil yang mengeluarkan produk baru.

Hal yang sama diungkapkan Kepala BCA Finance Cabang Gresik, Ihsan Wiguna. Untuk menghindari nasabah gagal bayar, dirinya juga mematok DP yang tinggi khusus untuk kendaraan buatan Cina. “Kami layani semua kredit kendaraan. Namun untuk kebijakan DP memang tidak bisa disamakan,”ujarnya.

BCA Finance juga mempertimbangkan faktor resiko saat mengucurkan kredit untuk kendaraan yang belum teruji kualitasnya. “Biasanya DP kami tinggikan dan tenor tidak bisa panjang. Ini kami lakukan untuk meminimalisasi resiko gagal bayar,”tandasnya. (fir/ris)

http://www.jawapos.com/radarsurabaya/read/2017/08/09/6528/sales-mobil-cina-terkendala-dp-leasing