indonesiaupdateAvatar border
TS
MOD
indonesiaupdate
48 Lukisan Koleksi Istana Dipamerkan untuk Publik



JPP JAKARTA – Pameran lukisan koleksi Istana Kepresidenan kembali digelar untuk umum sepanjang bulan Agustus 2017 di Galeri Nasional (Galnas) Jakarta Pusat.

Mengambil tajuk “Senandung Ibu Pertiwi”, pameran ini merupakan bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia yang direncanakan dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa pagi, 1 Agustus 2017.

Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, mewakili Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyampaikan pameran kali ini mengangkat tema "Senandung Ibu Pertiwi" yang dimaknai sebagai Tanah Air tempat kita dilahirkan dan berkarya bersama-sama.

"Sekali lagi, pameran ini bertujuan mendekatkan istana dengan masyarakat," ujar Heru Budi Hartono.

Pameran lukisan “Senandung Ibu Pertiwi” digelar mulai tanggal 2 sampai dengan 30 Agustus 2017 di Gedung A Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur 14, Jakarta Pusat.


Pada kesempatan itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, mengundang masyarakat untuk dapat menyaksikan karya para maestro secara langsung. Dalam rangka memeriahkan bulan kemerdekaan serta menumbuhkan rasa kebinekaan, Kemendikbud membuka akses museum dan cagar budaya seluas-luasnya kepada masyarakat.

"Semua museum dan cagar budaya di bawah Kemendikbud akan kita gratiskan di seluruh Indonesia pada Agustus ini," ujarnya.

Dari sekitar tiga ribu karya yang dimiliki Istana Kepresidenan, terpilih 48 karya dari 41 pelukis kenamaan untuk dipamerkan. Puluhan karya pelukis kenamaan yang dibuat dari abad 19 dan 20 ini adalah hasil kurasi Asikin Hasan, Amir Sidharta, Mikke Susanto, dan Sally Texania.

Secara umum, pameran lukisan ini akan dibagi dalam tiga tema kecil, yaitu Keragaman Alam (12 lukisan), Dinamika Keseharian (11 lukisan), Tradisi dan Identitas (15 lukisan), serta Mitologi dan Religi (10 lukisan). Seluruh karya adalah koleksi Istana Kepresidenan di Jakarta, Bogor, Cipanas, Yogyakarta, dan Bali.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, mengungkapkan wacana mengenai pameran koleksi seni Istana Kepresidenan sudah dimulai sejak tahun 2015. Dengan adanya pameran ini dapat membuka akses publik terhadap karya-karya yang dikoleksi negara dan Presiden pertama Sukarno.

"Untuk mengakses karya yang ada di Istana maka dibukalah pameran koleksi seni Istana. Pameran ini juga didukung dengan sistem QR Code. Nanti tur juga diatur ada 75 orang setiap 20 menit sekali," tutur Triawan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan rencana Kemenpar untuk membawa pameran ini ke empat lokasi lain. "Selain pameran di Galeri Nasional Indonesia, nanti akan kami bawa ke Taman Nusa Bali pada 11-18 Agustus. Lalu membawanya ke Jember Carnival Festival pada 13 Agustus, kemudian Konser Rakyat Merdeka di Gedung Sapta Pesona, dan Pasar Rakyat Merdeka pada 19-21 Agustus," ujar Menteri Pariwisata.

Workshop dan Lomba

Selain lukisan, pameran ini akan menampilkan arsip dan dokumentasi yang berkaitan dengan materi pameran dan pemeliharaan koleksi istana pada ruang khusus. Sepanjang pameran, dilaksanakan juga sejumlah kegiatan yang juga dapat diikuti oleh masyarakat, di antaranya:

1. Workshop Melukis bersama Komunitas Difabel (10 Agustus 2017)

2. Diskusi Para Pakar: Menjaga Ibu Pertiwi (19 Agustus 2017)

3. Lomba Lukis Kolektif Tingkat Nasional (26 Agustus 2017)

4. Workshop Menjadi Apresiator se-Jabodetabek (29 Agustus 2017)

5. Tur Pameran oleh para kurator, setiap Sabtu dan Minggu.

Nama-nama besar yang karyanya dipamerkan dalam “Senandung Ibu Pertiwi di antaranya Abdul Djalil Pirous, Abdullah Suriosubroto, Ahmad Sadali, Alimin Tamin, Barli Sasmitawinata, Basoeki Abdullah, Carl Lodewijk Dake Jr, Cristiano Renato, Dullah, Ernest Dezentje, Fadjar Sidik, Frida Holleman, Gambiranom Suhardi, Hendra Gunawan, Henk Ngantung, I Gusti Ketut Kobot, Ida Bagus Made Poleng, Ida Bagus Made Widja, Itji Tarmizi, Kartono Yudhokusumo, Koesnan, Lee Man Fong, Locatelli, Mas Pirngadie, Raden Saleh, Ries Mulder, Rudolf Bonnet, S Soejono Ds, S Toetoer, Soedibio, Sudarso, Sumardi, Thamdjidin, Theo Meier, Tino Sidin, Trubus, Wakidi, dan Walter Spies. (dik)

Sumber : https://jpp.go.id/humaniora/seni-rup...n-untuk-publik

---

Kumpulan Berita Terkait HUMANIORA :

- Kebudayaan Berperan dalam Wujudkan Generasi Bangsa Berkarakter

- Mendikbud: Pramuka Penting untuk Bangun Rasa Kebhinnekaan

- Hari Pertama Sekolah, Mendikbud Pimpin Apel Anak Cerdas Berkarakter

nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
963
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Indonesia Update
Indonesia UpdateKASKUS Official
24.3KThread2.1KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.